Mohon tunggu...
ERRY YULIA SIAHAAN
ERRY YULIA SIAHAAN Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis, guru, penikmat musik dan sastra

Menyukai musik dan sastra.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

"Neraka" itu Disebut "Somnifobia"

25 April 2023   23:59 Diperbarui: 26 April 2023   09:11 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dampak negatif somnifobia. (Sumber: Dreamstime)

Konon, kalau sedang mujur, Johnson bisa tidur sampai lima jam. Kalau kurang beruntung, dia tidur selama nol sampai dua jam. Bahkan, pernah terjadi beberapa hari berturut-turut dia tidak tidur.

Insidensi

Somnifobia merupakan jenis fobia spesifik dan irasional. Fobia spesifik ini merujuk pada ketakutan intens pada objek, situasi, atau hewan tertentu. Menurut Cleveland Clinic, sebenarnya orang dengan fobia spesifik mengetahui, kecemasan yang mereka rasakan sangat ekstrem dibandingkan dengan ancaman sebenarnya yang ditimbulkan oleh rasa takut tersebut. Tetapi, tetap saja yang bersangkutan sulit mengelola rasa takutnya itu.

Somnifobia berbeda dari kecemasan tidur (sleep anxiety), meskipun keduanya sama-sama melibatkan kekhawatiran tentang tertidur. Orang dengan sleep anxiety cemas karena mereka harus berjuang untuk mendapatkan tidur yang cukup. Orang dengan somnifobia takut kalau sampai tertidur. Ketakutannya itu lebih intens, seperti khawatir sesuatu yang buruk akan terjadi pada mereka ketika mereka tertidur.

Faktor risiko tersignifikan untuk somnifobia adalah riwayat parasomnia berupa masalah tidur kronis, seperti mimpi buruk atau kelumpuhan tidur. Pengidap parasomnia mungkin cemas untuk tidur, atau khawatir mengalami kembali masalah buruk saat tidur.

Tidak diketahui berapa banyak orang yang terkena somnifobia, karena biasanya insiden ini bukan diagnosis utama. Ia muncul sebagai penyerta atau ikutan dari kondisi lain, mulai dari gangguan tidur yang umum hingga Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) - gangguan mental akibat pengalaman traumatis, seperti bencana alam, kecelakaan, terorisme, perang/pertempuran, pelecehan seksual, kekerasan dan sejenisnya.

Penelitian menunjukkan, lebih dari 40 juta orang dewasa di Amerika Serikat memiliki gangguan tidur kronis. Lebih dari 12% orang dewasa di AS memiliki fobia spesifik. Fobia spesifik dua kali lebih umum pada wanita dibandingkan pada pria.

Kelumpuhan tidur ikut menjadi salah satu penyebab somnifobia, kata Dr Alanna Hare, konsultan pada Department of Sleep and Ventilation dari North-West London's Royal Brompton Hospital. "Hingga 40% populasi pernah mengalaminya setidaknya sekali. Bisa sangat menakutkan untuk menjadi lumpuh."

Hare menggambarkan ini sebagai "masalah mis-signaling fisiologis" yang mungkin berhubungan dengan sedikit gangguan pada cara tubuh bergerak menuju kelumpuhan. Ini bagian normal dari tidur, khususnya pada awal tidur atau pada tahap tidur yang lebih ringan (meskipun sebenarnya itu tidak perlu terjadi). Normal untuk mengalaminya sesekali, terutama bila tubuh terlalu lelah atau stres. "Jika terjadi sangat sering, itu memerlukan pemeriksaan lebih lanjut."

Gejala dan Pengobatan

Gejala umum somnifobia adalah rasa tertekan yang hebat saat memikirkan atau mencoba untuk tidur, mudah marah, membiarkan lampu atau televisi menyala saat mencoba tidur, berjuang untuk berkonsentrasi sepanjang hari karena sangat takut untuk tidur. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun