Mohon tunggu...
ERRY YULIA SIAHAAN
ERRY YULIA SIAHAAN Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis, guru, penikmat musik dan sastra

Menyukai musik dan sastra.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Selibat Pemerdeka Keluarga

19 April 2023   23:50 Diperbarui: 20 April 2023   13:44 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Erry Yulia Siahaan: ibu dua anak; peminat kesehatan, penulis, pengajar, wiraswasta, pemerhati musik dan sastra. (Foto: Dokumentasi pribadi)

Nama aslinya Desmi Perina. Nama indah yang jarang ada. Entah mengapa dia dinamakan demikian. Kata "Desmi" mungkin karena dia kelahiran Desember. Sedangkan "Perina", belum terjawab. Jika dihubungkan dengan nama sebuah studio rekaman, kurang masuk akal. Perina lahir pada 1954, sedangkan studio itu baru ada pada 1960an.

Perina gemar lagu-lagu balada, berbahasa Inggris atau Indonesia, dengan kaset berlabel "Perina". Skeeter Davis dan duet Muchsin Alatas-Titiek Sandhora ada dalam koleksinya.

Perina berparas cantik, beralis tebal, bermata bundar nan indah. Kulit putih bersih membungkus tubuh sintalnya. Rambutnya lebat, panjang, lurus, tergerai hingga pinggang. Perina sangat cerdas, bahkan diakui genius. Nilai 10 bertebaran dalam rapornya. Dia selalu juara umum di sekolah.

Sangking penasaran dengan prestasi Perina, juga kakak dan dua adiknya yang selalu memimpin kelas, gurunya menyempatkan diri berkunjung ke rumah. Mereka terkejut mendapati Perina tinggal di salah satu deretan rumah kecil-kecil yang berhimpitan, bersama orangtua, satu kakak, tujuh adik, dan beberapa saudara dari kampung.

Ayahnya pegawai biasa. Ibunya mengurus rumah tangga. Bagaimana cara dia belajar, pikir gurunya. Selain rumahnya sempit, Perina bersama kakak sulungnya harus ikut merawat adik-adik mereka yang masih kecil. Mereka disiplin, rajin, ingin menjadi teladan bagi adik-adik.

Dengan listrik yang sering hidup-mati, prestasi Perina terbilang sangat menonjol, baik sebagai pelajar maupun penyuka sastra. Dia bintang kelas, juara umum, juara baca puisi, dan gemar menari. Karakternya yang menyolok adalah santun, suka menolong orang, dan rendah hati.

***

Usianya 18 tahun, ketika menjelang ujian akhir kelas tiga Sekolah Asisten Apoteker, dia jatuh sakit. Serius. Ususnya busuk 15 sentimeter. Berulangkali diopname. Hingga suatu kali dia tidak sadarkan diri, koma. Dokter angkat tangan.

Ketika tidak sadar, dia bergumam, dia akan kembali dan sembuh. Kapan waktunya? Tidak diberitahukan. Tetapi, dia mengingatkan keluarga untuk terus-menerus berdoa.

Keluarga bergantian berjaga. Saat ini berdoa bersama, saat lain bergiliran jaga sambil berdoa. Demikian pengaturannya. Doa tetap berjalan, keluarga tetap ada yang terjaga. Hingga pada suatu saat, doa berjeda. Yang menjaga tertidur. Menjelang Perina sadar, ada keluarga yang menengoki kamar. Mendapati tidak ada yang berdoa, dia bergegas menghimpun yang lain untuk sama-sama berdoa.

Perina masih tertidur. Sebuah mahkota sudah siap ditaruhkan ke kepalanya, ketika dia akhirnya membuka mata dan kembali sadar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun