Mohon tunggu...
ERRY YULIA SIAHAAN
ERRY YULIA SIAHAAN Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis, guru, penikmat musik dan sastra

Menyukai musik dan sastra.

Selanjutnya

Tutup

Love

Anutan dari Taman Getsemani

5 April 2023   03:08 Diperbarui: 7 April 2023   14:13 965
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Christ Death-Easter (Sumber: Wallpaper Flare) 

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia bisa saja mengalami pergumulan yang bukan karena kesalahannya. Hanya dengan berserah dan bersandar pada Allah, manusia bisa melewati itu dengan kemenangan.

Kedua, ada rasa kesendirian ketika Tuhan Yesus mendapati murid-muridnya tertidur. Tiga muridnya yang sangat dipercaya ternyata tidak peka atas apa yang dihadapi oleh Tuhan Yesus. Ini berbeda dengan nas pada Passion 1 di mana ada seorang perempuan yang begitu peduli, yang membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi yang mahal dan mencurahkannya ke atas kepala Yesus, yang sedang duduk makan. (Matius 26 ayat 6 sampai 7) 

Perempuan itu dengan apa yang dilakukannya membuat murid-murid Tuhan Yesus menjadi gusar. Kata mereka, "Untuk apa pemborosan ini? Sebab minyak itu dapat dijual dengan mahal dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin." (ayat 8 dan 9) Tuhan Yesus berkata, "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil ini diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia." (ayat 13)

Dalam kehidupan sehari-hari, kita mungkin bertanya-tanya, mengapa orang yang sudah kita bantu tidak tanggap terhadap pergumulan yang kita alami. Mereka seakan tidak peduli. Sebaliknya, orang yang kerap tidak diperhitungkan justru tampil sebagai penolong.

Ketiga, pada Matius 26 ayat 31 dikatakan, "Maka berkatalah Yesus kepada mereka: "Malam ini kamu semua akan tergoncang imanmu karena Aku. Sebab ada tertulis: Aku akan membunuh gembala dan kawanan domba itu akan tercerai-berai."  Pada ayat 33 dikatakan, "Petrus menjawab-Nya: "Biarpun mereka semua tergoncang imannya karena Engkau, aku sekali-kali tidak."

Menurut Hutahaean, hal ini menyiratkan pertanyaan, sampai mana kita bisa terus setia pada Tuhan dan melakukan apa yang dikatakan-Nya. "Harus seiring, antara kata dan perbuatan."

Encouraging Verses (Foto: Get Tithe.ly)
Encouraging Verses (Foto: Get Tithe.ly)

Keempat, meskipun pergumulan-Nya berat, Tuhan Yesus berserah pada kehendak Bapa. Ayat 42 mengatakan, "Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!" Tuhan Yesus berdoa sampai tiga kali dan sebanyak tiga kali pula Dia berserah kepada Bapa. 

Seperti dikatakan di atas, bisa saja terjadi bahwa pergumulan manusia bukan karena kesalahan atau kejahatannya. Untuk itu, manusia mungkin merasa diperlakukan tidak adil. Menjadi tugas berat untuk mengikuti teladan Kristus, yakni memenangkan kehendak Tuhan. Sebab, iblis bisa mendekati di saat manusia dalam pergumulan. Manusia tidak boleh lengah.

"Yakinlah, apa yang terjadi dalam kehidupan kita, Tuhan mengetahui. Tuhan tidak pernah merancang malapetaka atau mengijinkan sesuatu terjadi melebihi kekuatan kita," tegas Hutahaean.

Tidak mudah, pikir Lia usai ibadah, sembari menyeruput teh panasnya dan sesekali tersenyum atau mengangguk untuk merespon jemaat lain yang duduk di dekatnya, yang juga sedang menikmati snack dan teh atau kopi panas. Di sebelahnya, Ratna duduk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun