Mohon tunggu...
Human Right Sources
Human Right Sources Mohon Tunggu... Human Resources - Observer Human Resources Individual.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Knowledge To Elevate

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Berpikir Tanpa Kejumudan, Bergerak Tanpa Kekerasan, Bermanfaat Untuk Kekitaan

9 Oktober 2021   23:16 Diperbarui: 9 Oktober 2021   23:26 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: essay | buku karya Dr. Gun Gun Heryanto

CIREBON - Indoneaia merupakan negara yang sedang Menata dan mengonsolidasikan demokrasinya hingga kini. Setetalah lama dalam suasana demokrasi semu orde baru, indonesia kini telah memasuki fase baru.

Terutama sejak reformasi bergulir pada tahun 1998 . Kebebasan terbuka lebar dan euforia terasa dihampir semua lini kehidupan masyarakat.

Kekuatan politik terus tersebar ke banyak pihak. Tak seperti di era soeharto, dimana kekuatan telah bergantung kepada satu orang. Saat itu, telah terjadi Koorporatisme politik, dengan penguasaan hampir seluruh kekuatan potensial oleh soeharto.

 Birokrasi, TNI saat itu ABRI , POLRI pers, kelompok agamawan, pemuda dll. Setelah tahun 1999 hingga saat ini, kekuasaan telah berganti, mulai Habibie, Gusdur, Megawati Soesilo Bambang Yudoyono Dan Jokowi widodo.

Pers bebas memberi kritik, sehingga nyaris tiada hari yang sepi dari kritik terhadap para politisi, presiden pemerintah dan kebijakannya.

Para politisi pun bebas berkompetisi, mulai dari pencalonan diri sebagai calon anggota legislatif (DPR dan DPRD) kita sudah berikhtiar melakukan proses pemilu yang lebih terbuka di pemilu 1999, 2004, 2009 dan 2014.

Bahkan sejak pemilu 2004 presiden yang awalnya dipilih melalui DPR telah dipilih secara langsung, proses ini membuka kesempatan bagi yang memiliki modal dasar Elektoral seperti tingkat keterpilihan.

Dimana tingkat penerimaan dan tingkat partisipan Plus dukungan para politisi atau gabungan partai politik untuk mengusung kandidat menjadi calon presiden maupun pimpinan kepala daerah lainnya. 

Sabtu.9/10/21

(N/I)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun