Mohon tunggu...
Errin Rizky Caesarina
Errin Rizky Caesarina Mohon Tunggu... Human Resources - Mahasiswa Psikologi

Seorang mahasiswa akhir psikologi yang selalu tertarik untuk mencoba hal-hal baru

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Benarkah "Trust Issue" Termasuk ke Dalam Gangguan Mental?

17 Juli 2024   12:00 Diperbarui: 17 Juli 2024   15:19 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Johnson & Johnson (1997) mengatakan bahwa trust adalah sebuah dasar dalam menjalin suatu hubungan dan berguna untuk mempertahankan hubungan interpersonal. Trust dapat dimaknai pula sebagai elemen dasar bagi terciptanya suatu hubungan yang baik (Hanks 2002). 

Trust atau kepercayaan pada aspek psikologis mampu berdampak pada sudut pandang diri sendiri terhadap orang lain terlebih dalam menjalin sebuah hubungan baik. Selain itu, trust atau kepercayaan merupakan nilai yang mencerminkan karakter individu yang diungkapkan dan dibuktikan baik secara lisan maupun perbuatan. Namun, sering kali kepercayaan yang diberikan kepada seseorang rentan untuk disakiti, diserang, dan dikhianati. 

Kerentanan tersebut mampu membuat individu lantas memiliki ‘trust issue’.

Istilah trust issue merupakan suatu permasalahan yang berkaitan dengan kepercayaan akibat pengalaman negatif masa lalu. Trust issue pada individu menyebabkan seseorang membentengi diri untuk tidak terluka kembali terhadap aspek-aspek yang berkaitan dengan kepercayaan atau sebagai bentuk antisipasi. 

Seseorang yang sering kali dikhianati dalam jalinan hubungan, menganggap bahwa jalinan hubungan dengan orang lain akan berakhir sama dengan hubungan di masa lalu. Hal itulah yang menyebabkan individu dengan trust issue  sulit untuk menjalin hubungan, kerap ragu dan curiga pada orang lain, serta ketidakseriusan dalam membina hubungan.

Setiap individu menganggap bahwa trust issue bukanlah suatu hal yang selalu berkonotasi negatif. Trust issue yang rendah pada individu dapat dimaknai sebagai bentuk antisipasi dan lebih selektif dalam membina hubungan baru. Hal tersebut bertujuan untuk terhindar dari resiko dikecewakan kembali. Namun, trust issue yang tinggi berdampak pada kesehatan mental dan fisik. Individu dengan trust issue lebih rentan depresi, gangguan kecemasan, attachment issue, hingga PTSD.

"Namun, dilansir dari siloamhospitals.com (2023) trust issue bukanlah gangguan mental, tetapi masuk dalam koridor gangguan kecemasan."

Referensi

Goodtherapy.org. (2019). Trust Issue. Diakses pada 3 April 2024. https://www.goodtherapy.org/learn-about-therapy/issues/trust-issues

Hanks. (2002). Corporate Governance and Intellectual Capital: Some Conceptualisations. Corporate Governance, 9(4), pp.259-275. http://dx.doi.org/10.1111/1467- 8683.00254

Johnson & Johnson. (1997). Emotional Intellegence. New Jersey: Prentice Hall Inc.

Siloamhospitals.com. (2023). Mengenal Tanda-tanda Trust Issue dan Cara Mengatasinya. Diakses pada 3 April 2024. https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/trust-issue-adalah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun