Mohon tunggu...
Errina Nandasari S.IP MPA
Errina Nandasari S.IP MPA Mohon Tunggu... -

My friends say that i am a talkactive and noisy girl.hence, they say that i am a very confident person.my friends do not like me b'coz i am lazy to clean my room,i always mess it up.however, i still have good personality.people say that i am a kind and friendly girl.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

"Memainkan" Game atau "Dimainkan" Game

20 Juni 2012   17:38 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:44 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Game atau permainan merupakan sebuah bentuk hiburan, dan hiburan ada untuk mengatasi rasa jenuh atas rutinitas kehidupan kita sehari - hari. Nah... Lantas bagaimana bila ada orang yang bisa menghabiskan banyak waktunya disetiap hari hanya untuk bermain game, atau melakukan permainan?
Dalam konteks seperti itu, game bukan lagi menjadi media hiburan. Tetapi sudah menjadi gaya hidup atau bahkan sudah menjadi kebutuhan...
Para programmer game telah menciptakan game sedemikian rupa sehingga membuat si pemakainya geregetan untuk terus memainkan game itu... Di awal sebuah game (saya ambil contoh game RPG, Racing) mereka memprogram bahwa game itu mudah untuk kita lalui dan juga mereka menyisipkan sesuatu yang sekiranya bisa menarik perhatian kita. Misalkan, untuk permainan RPG, programmer sengaja memberikan hadiah kepada si pemain berupa item-item unik yang berkekuatan lumayan dahsyat. Sengaja mereka membuat item tersebut dalam kondisi yang belum mencapai level tertinggi. Hal ini dimaksudkan agar si pemain tersebut terus memainkannya dan berusaha untuk mendapatkannya. Tapi ironisnya, para gamer kadang kurang menyadari bahwa sebenarnya itu bertujuan untuk menyita waktu kita lebih lama dan malah beranggapan bahwa itu adalah sebuah tantangan.

Begitu pula untuk game Racing. Lebih khususnya permainan balapan liar yang mobilnya mengkilat dengan merk terkenal dan dapat dimodifikasi sesuka hati kita. Sebenarnya tidak sepenuhnya sesuka hati. Kadang ada beberapa item yang baru bisa diggunakan apabila kita telah menyelesaikan serangkaian balapan. Dan kadang setelah terbuka pun, masih harus menjalankan serangkaian balapan untuk mendapatkan uang untuk membeli spare part atau asesoris mobil tersebut. Tentu mereka (para programmer) sedah menciptakan susana game sedemikian rupa sehingga kita susah untuk memenangkan lomba. Dan secara psikologis, ini akan membuat kita semakin penasaran yang nanti nya membuat kita semakin ingin terus memainkan dan tentu membuat kita semakin banyak membuang waktu.

Selain itu, seiring dengan perkembangan tekhnologi mulai berkembang game - game baru dengan jaringan terhubung atau sering disebut dengan game online. Maraknya peredaran game online di Indonesia membuat fenomena baru di kalangan penggemar game. Dari yang hidupnya kacau hingga anak sekolah atau kuliah yang tidak lulus. Bermain game memang mempunyai dua sisi, negatif dan positif. Dari segi positif bisa melatih pola berpikir, reflek, dan mungkin juga dijadikan ajang untuk mendapatkan uang dengan mengikuti pertandingan atau menjual item dan karakter di game, Atlantica Online merupakan salah satu contoh game online yang saya ketahui dan masih banyak beberapa game online yang serupa. Memang terbukti dari sebuah penelitian bahwa bermain game bisa membuat anak-anak menjadi lebih cerdas bila dibandingkan yang tidak, walau penelitian ini masih berbau kontrovesi dan belum bisa dipertanggung jawabkan.Tapi apa akibatnya kalau bermain game berlebihan? Yang pasti efeknya bisa sangat fatal. Mulai dari kehidupan nyata yang kacau, tidak lulus sekolah (kuliah) bagi yang masih berstatus pelajar atau mahasiswa ataupun hal-hal lainnya seperti kejahatan-kejahatan karena kehabisan uang untuk bisa bermain game online.

Memang sekarang kita sudah tidak berada dizaman  purbakala berperang dengan senjata api apalagi dengan bambu runcing layaknya dulu Indonesia memperjuangkan kemerdekaan, namun penjajahan sekarang menyerang terhadap mentalitas dan moral generasi - generasi muda dan memberikan efek negatif terhadap negara ketika tidak ada lagi penerus yang berkualitas.

sadarkah kalian?

kesadaran bukan dari orang lain, melainkan dari diri sendiri.

SO? Move On, Buat dirimu terlahir lebih berarti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun