Mohon tunggu...
Ninuk WAT
Ninuk WAT Mohon Tunggu... -

mencari keadilan yang sudah semakin tidak jelas

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Siapa yang Mestinya Merenungi?

21 Januari 2012   14:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:36 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sore ini aku mendapatkan BBM dari orang pernah kucintai namun mengkhianati cinta dan sayangku,  yang berisikan nasihat tentang keikhlasan dan memaafkan bagi orang telah meyakiti hati  kita yang notabene orang yang paling dekat dan menyayangi diri kita di masa-masa indah dulu.

Namun saat kubalas dengan mengatakan harusnya sebelum bertindak atau melakukan sesuatu yang akan meyakiti orang yang kita cinta atau kita sayangi harusnya dipikirkan dan direnungkan baik buruknya bagi orang-orang kita cintai dan sayangi.

Lalu orang itu menjawab BBM ku dengan mengatakan renungkanlah baik-baik kata-kata yang dia kirimlan ke aku. Setelah itu aku berpikir mengapa dia mengatakan dan mengirinkan nasihat itu kepadaku? Apakah dia mengharapkan aku untuk memaafkan kesalahan yang telah dia perbuat padaku selama ini.

Sejujurnya aku sudah mulai bisa memaafkan semuanya dan mengikhlaskan apa yang telah dia lakukan padaku. Di hatiku ini sudah tidak ada dendam terhadap dirinya, karena aku menyadari semua itu ada hikmahnya bagi kehidupan ku di masa depan. Semoga....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun