Mohon tunggu...
Erpin Said
Erpin Said Mohon Tunggu... -

Dream, Believe and Make it Happen

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Bangga Berbahasa .............!

6 Juli 2013   11:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:56 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah bahasa itu? Kamu berbincang-bincang dengan temanmu menggunakan bahasa lisan. Kamu menulis materi pelajaran dengan menggunakan bahasa tulis. Kamu berbincang-bincang dengan teman sekampungmu dengan menggunakan bahasa daerah atau dialekmu. Namun, tahukah kamu apa arti bahasa itu?

Dikutip dari Kridalaksana (1923), bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi dan mengidentifikasikan diri. Dikutip dari Tarigan, dikatakan oleh Anderson dan Douglas Brown bahwa bahasa memiliki ciri atau sifat bahasa. Ciri-ciri bahasa itu antara lain bahasa itu adalah sebuah sistem, berwujud lambang, berupa bunyi, bersifat arbitrer, bermakna, bersifat konvensional, unik, universal, dan produktif, bervariasi, dinamis, digunakan sebagai alat komunikasi, dan merupakan identitas penuturnya.

Dari pengertian bahasa tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa bahasa adalah alat canggih yang mampu dipergunakan pada berbagai kesempatan dan kebutuhan. Melalui bahasa pula manusia mampu menyampaikan segala hal yang dimaksudkan kepada pihak lain.

Bahasa Indonesia berasal dari bahasa melayu dan satu rumpun dengan bahasa Austronesia. Bahasa melayu adalah bahasa keempat terbesar di dunia, dengan pengguna kurang lebih berjumlah 250 juta jiwa. Bahasa ini telah menjadi lingua franca bangsa-bangsa di kawasan Asia tenggara sejak zaman perdagangan kuno. Bukti tertulis yang tertua tentang bahasa Melayu Kuno ini terdapat beberapa buah prasasti yang telah ditemukan oleh para ahli antropolog. (ms.wikipedia.org).

Dari sejumlah prasasti yang ditemukan oleh para ahli, kita dapat mengetahui bagaimana perkembangan bahasa Melayu dari waktu ke waktu. Selain bahasa Indonesia yang yang menjadi bahasa Nasional, Indonesia juga memiliki keragaman bahasa daerah. Bahasa-bahasa itu digunakan oleh warga suku bangsa dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut www.ethnologue.com, di dunia terdapat 7000 bahasa. Di Indonesia terdapat 700 bahasa, dan 60-70 buah terdapat di NTT. Jadi, dari seluruh bahasa yang ada di seluruh permukaan bumi, 10% terdapat di Indonesia, dan 1% terdapat di NTT. Tidak banyak negara yang memiliki banyak bahasa. Oleh karena itu kita sebagai bangsa Indonesia patut bangga akan kekayaan bahasa yang kita miliki.

Bahasa daerah di Indonesia yang berjumlah sekitar 700 bahasa tersebut banyak yang terancam punah. Kepunahan terjadi disebabkan tidak digunakannya kembali bahasa tersebut. Banyak bahasa daerah yang ditinggalkan karena cenderung digunakannya bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. selain itu, para generasi muda zaman sekarang banyak yang gengsi menggunakan bahasa daerah, alasannya pun beragam; seperti bahasa daerah itu ketinggalan jaman, bahasa daerah milik orang golongan bawah dan dianggap tidak intelek. Anggapan negatif terhadap bahasa daerah seperti ini yang harus kita hindari. Oleh karena itu, kita perlu tingkatkan anggapan positif terhadapa bahasa daerah, seperti; bahasa daerah adalah salah satu kebanggaan bangsa karena telah ada sejak jaman dahulu, bahasa daerah adalah kekayaan kebudayaan bangsa dan bahasa daerah adalah salah satu ciri khas bangsa sehingga menjadi identitas bangsa.

Oleh karena itu, kita sebagai generasi muda Indonesia mari bangga berbahasa, tak perlu lihat dari bahasa yang kita gunakan entah itu bahasa daerah atau bahasa Indonesia yang terpenting adalah kita harus melestarikan bahasa yang ada di Indonesia yang kini mulai ditutupi oleh pembelajaran bahasa asing.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun