Ada tiga jenis pencari di dunia ini;
Kukisahkan terlebih dulu padamu, dua yang pertama;
Mereka yang merasa bertemu ‘pulau itu’;
Dan mereka yang mengira tak akan pernah bertemu ‘pulau itu’
Dua-duanya tak lagi mencari;
Mereka yang bertemu pulau ‘itu’, memilih berhenti
Mereka yang mengira tak akan bertemu pulau pun sama memilih berhenti,
Dua-duanya merengkuh kenyamanan dalam perhentian;
Satu mengatakan telah bertemu, satu lagi yakin tak akan bertemu.
Dua-duanya menyepakati satu hal; berhenti mencari!
Ada satu lagi,
yang terus bertahan dan membilang;
Mencari adalah mencari
Jika kau memilih yang ketiga
Kau harus menggeluti penundaan;
Menjadi seorang penyuka ketegangan
Ketika kutunjuk keindahan;
ia adalah keindahan,
tapi juga bukan keindahan melainkan hanya telunjukku…
Ketika ku katakan kebencian;
ia adalah kebencian,
Tapi bukan kebencian, melainkan cuma kata-kataku…
Kau harus seperti dia yang berkata;
Khoirul ummuri awsatuha, sebaik-baik masalah adalah yang tengah.
Atau setidaknya kau harus seperti dia yang terus meyakini;
isi adalah kosong, kosong adalah isi....
*) thanks to Outline of Pyrrhonism milik Sextus Empiricus (c. 160-210 AD). Masih males menulis, cuma share apa yang masih bisa saya share :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H