Jika aneh? Dimanakah berpikir benar itu?
Atau jangan-jangan berpikir benar adalah mengenali sendiri bahwa pikiran kita teramat aneh? Sebab hanya dengan itu pikiran kita tidak menganehkan masa lalu, lalu memuja masa sekarang atau juga sebaliknya. Sebab hanya dengan itu kita tak tertipu pada pemujaan ruang-waktu tertentu. Karena, katanya, ruang-waktu tidak ada, yang ada cuma kekosongan tak terbataskan, atau sebut saja, nir dari vana.
Entahlah…
*) remake tulisan lama