Mbah putri alias nenekku, pernah bercerita padaku. Cerita yang biasa saja, sebuah cerita seorang nenek pada cucunya. Dia berkata: Kakekku pernah berkata bahwa kakek dari kakeknya pernah bercerita, bahwa kakeknya yang entah keberapa pernah bertemu Sayidina Ali, khalifah terakhir dari khulafaur rasyidin.
Kakekku yang entah keberapa itu berkata kepada Sayidina 'Ali
"Telah sampai aku di sini, di hadapanmu wahai sayyidina Ali, dalam rangka mencari 'diri', seperti halnya engkau sabdakan; "man 'arofa nafsahu faqoth 'arofa robbahu; siapa yang tahu dirinya, arif akan Tuhannya".
Sayyidina Ali mengangguk-anggukkan kepalanya, sambil terus menyelami pikiran kakekku.
"Ketika aku mendengar sabdamu itu, aku bingung tidak kepalang. Maka kutempuh perjalanan ini, berharap hanya padamu, wahai sumber perkataan, biar kebingunganku terselesaikan; dimanakah hakikat diri itu berada?"
Sayyidina Ali serta merta tersenyum, lalu berkata,"Pulanglah ke tempatmu saudaraku, jalanilah hidup ini dengan biasa saja, karena sebaik-baik masalah adalah yang tengah"
Mendengar itu, kakekku memprotes Sayyidina Ali. "Bagaimana mungkin anda tega menjawab itu, wahai sepupu Nabiku?". Kakekku itu kemudian bercerita tentang nestapa berbelas purnama demi kebingungan pencarian diri, demi bertemu Sayyidina Ali, pentitah pencarian diri. Apa jadinya bilamana ia bertemu dengan Sayyidina Ali, ia tidak mendapatkan jawaban, malah diminta kembali pulang?
Sayyidina 'Ali kembali tersenyum. Ia berucap; "Dengarlah saudaraku. Selama kau mencari diri, selama itu pula kau tak pernah meyakininya ada. Dan jika diri tidak ada, maka tiada satupun tempat di dunia akan menunjukkannya".[]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H