Mohon tunggu...
Eros A Ihsan
Eros A Ihsan Mohon Tunggu... Freelancer - Warga dunia maya

Suka berkhayal namun realistis

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Piala Dunia U-20: Antara Politik dan Upaya Perbaikan Citra Sepakbola Indonesia

27 Maret 2023   17:25 Diperbarui: 27 Maret 2023   17:39 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belum ada satu semester yang lalu, masyarakat dunia sedang diramaikan oleh pengukuhan status Lionel Messi sebagai GOAT (Greatest Of All Time), setelah timnas Argentina sukses menjuarai FIFA World Cup 2022 yang dihelat di Qatar. Qatar sendiri pada awalnya diragukan sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022. Faktor utamanya adalah pergeseran waktu penyelenggaraan Piala Dunia yang biasanya dilakukan pada musim panas (Juni-Juli), khusus untuk perhelatan Piala Dunia Qatar 2022  digeser ke musim salju (November-Desember) dan mengganggu jalannya sejumlah pertandingan di liga domestik negara peserta Piala Dunia.

Sejumlah kontroversi lain turut mewarnai perhelatan Piala Dunia Qatar 2022 seperti misalnya larangan konsumsi alkohol di stadion, larangan melakukan hubungan badan diluar nikah dan pelarangan atribut berbau LGBT selama jalannya pertandingan. 

Protes terhadap penyelenggaraan Piala Dunia Qatar 2022 dilayangkan oleh negara-negara barat di luar dan di dalam lapangan terhadap Qatar sebagai negara yang menganut agama islam secara konservatif. Pihak Qatar sebagai penyelenggara pada akhirnya mencoba sedikit mentoleransi permintaan dari negara-negara Barat dan tetap menyelenggarakan Piala Dunia hingga terjadi laga final ( yang menurut saya) paling seru sepanjang sejarah Piala Dunia.

Selesai dengan Piala Dunia Qatar, maka giliran berikutnya adalah adik-adik dari Lionel Messi dan kawan-kawan yang gantian mengadakan perhelatan secara Internasional melalui Piala Dunia U-20 yang dihelat di Indonesia. Persiapan matang disiapkan oleh pihak resmi dari Indonesia dimulai dari melakukan renovasi sejumlah stadion secara besar-besaran untuk memenuhi standar FIFA, melakukan pergantian ketua PSSI, melarang penggunaan sejumlah stadion diluar untuk sepakbola dan lain sebagainya.

Hanya saja menjelang diselenggarakannya Piala Dunia U-20, dunia internasional mulai khawatir terhadap adanya insiden Kanjuruhan pada laga Arema vs Persebaya. Secara mengejutkan, tidak ada sanksi dari FIFA terhadap Indonesia terkait insiden yang menelan 135 korban jiwa ini.  

Disini 'mungkin' FIFA mencoba untuk positive thinking terhadap Indonesia dan memperhitungkan posisi Indonesia sebagai calon tuan rumah Piala Dunia U-20. FIFA masih memberikan kepercayaan kepada Indonesia dan mengamanahkan agar Indonesia do the best sebagai pihak penyelenggara dan membuat pegelaran Piala Dunia U-20 dapat berjalan sekondusif mungkin, sebagaimana yang telah sukses dilakukan pada Asian Games 2018 kemarin.

Pasalnya, Piala Dunia U-20 merupakan ajang yang penting untuk regenerasi atlet-atlet sepakbola dunia dan akan menghadirkan tokoh-tokoh penting sepakbola dunia mulai dari jajaran petinggi FIFA, legenda sepakbola dunia dan jajaran pelatih klub sepakbola ternama yang hadir untuk memantau calon amunisi baru bagi skuad mereka di musim depan. Untuk Indonesia sendiri, adanya kepercayaan untuk menyelenggarakan Piala Dunia U-20 ini diharapkan menjadi titik balik membenahi persepakbolaan Indonesia yang tercoreng akibat Insiden Kanjuruhan. 

Hasil lain yang diharapkan dari Piala Dunia U-20 ini tentu dengan adanya scouting yang dilakukan oleh klub-klub top eropa terhadap bakat muda pemain Indonesia dan membawa pemain muda Indonesia ke liga top Eropa. Dengan adanya hal ini, maka diharapkan prestasi timnas Indonesia tidak lagi gurem.

Tapi memang bukan Indonesia namanya jika tidak ada kejadian-kejadian lucu.

Polemik ini timbul ketika Timnas Israel U-20 dinyatakan lolos kualifikasi Piala Dunia U-20 dan berhak untuk tampil di Indonesia. Sebagaimana kita ketahui, Indonesia tidak menjalin hubungan diplomatik dengan Israel sebagai dukungan dari Indonesia terhadap Palestina. Gelombang demonstrasi dilakukan oleh sejumlah organisasi masyarakat dan kelompok solidaritas umat muslim untuk palestina untuk menolak kedatangan Israel di Indonesia.

Tidak ketinggalan pula, kesempatan ini digunakan oleh para politisi untuk bersikap aji mumpung dengan memberikan statement penolakan terhadap kedatangan timnas Israel. Bahkan ada  Gubernur yang menyampaikan protesnya melalui surat yang ditujukan langsung kepada Kemenpora terkait hal ini. Dukungan terhadap Palestina lagi-lagi menjadi motif politik untuk meningkatkan simpati rakyat Indonesia.

Sumber: Tempo
Sumber: Tempo
Hal menarik lain yang harus disoroti adalah, bagaimana respon Palestina menyangkut hal tersebut? Dubes Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun, menyatakan bahwa Palestina tidak ada masalah dengan Indonesia terkait dengan bermainnya Israel di Piala Dunia U-20 yang diselenggarakan di Indonesia. Lagi-lagi sebuah blunder dilakukan oleh pemerintah dan partai politik demi memenangkan simpati masyarakat, yang sayangnya menurut saya ini akan menjadi sebuah antipati besar. 

Dari pihak pemerintah sendiri, pemerintah Indonesia sudah mengeluarkan uang dalam jumlah besar untuk melakukan renovasi stadion di Indonesia dan bagi rakyat Indonesia tentunya menambah kekecewaan terhadap para politisi kontra Piala Dunia U-20 yang justru sibuk memanfaatkan momentum ini untuk mendulang suara demi Pemilu 2024. Hal ini berbuntut pada tidak jadinya Drawing Piala Dunia U-20 pada tanggal 31 Maret 2023 di Bali. 

Lebih jauh lagi, Piala Dunia U-20 ada potensi untuk batal diselenggarakan di Indonesia dan info terbaru bahkan Argentina sudah menawarkan diri untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 menggantikan Indonesia. Sebagai akibat dari kejadian ini bukan tidak mungkin FIFA akan kecewa kepada Indonesia dan malah menjatuhkan sanksi internasional kepada Indonesia.

Susah-susah dibangun kepercayaan dan mencoba untuk 'meminta amnesti' kepada FIFA atas Insiden Kanjuruhan, justru malah secara potensial akan dikubur oleh politisinya(dan mendulang simpati) ini sebetulnya sangat tidak elegan dan terkesan hanya bersifat jangka pendek. Demonstrasi terhadap Israel dalam sepakbola sendiri sebetulnya bukanlah hal baru, mengingat sudah ada beberapa negara di Eropa yang mengecam tindakan militer Israel pada saat berlangsungnya pertandingan sepakbola.

Salah satu bentuk protes terhadap Israel yang paling baru dapat dilihat pada tindakan suporter Celtic dalam laga Liga Champions Eropa melawan Shakhtar Donetsk, dimana para suporter Celtic mengibarkan bendera Palestina dan spanduk bertuliskan Free Palestine. Hal ini berbuah pada tim Celtic didenda oleh UEFA, namun suporter Celtic mendapatkan simpati internasional atas tindakan tersebut dan bahkan Duta Besar Palestina untuk UK menyatakan terima kasih atas dukungan suporter Celtic tersebut.

Sumber: newarab
Sumber: newarab
Sayangnya, para politisi Indonesia tidak memikirkan langkah sebagaimana yang dilakukan oleh suporter Celtic dan malah menentang Piala Dunia dengan jalur pragmatis dan malah berpotensi menjadi boomerang untuk para politisi tersebut. Sepakbola seyogyanya dibiarkan saja menjadi olahraga indah yang dinikmati oleh seluruh penggemarnya di belahan bumi mana pun dan membawa perdamaian lewat gol dan permainan indah para seniman lapangan, jangan biarkan dikotori oleh orang tidak bertanggung jawab yang mempolitisir hal tersebut.

Pertanyaan besar selanjutnya adalah, apakah para politisi demikian tidak berpikir jika Israel ada kemungkinan untuk lolos ke Piala Dunia U-20? Seandainya demikian lalu mengapa tidak sekalian saja mengcancel penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 pada tahun 2019?. Perwakilan Israel datang ke Indonesia pada Maret 2022 dalam ajang Inter-Parliamentary Union, apakah terhadap hal demikian tidak ada penentangan dari para politisi anti Israel?

Sumber: albalad.co
Sumber: albalad.co

Sumber:

https://www.newarab.com/news/celtic-fans-wave-palestinian-flags-champions-league-game

https://www.tpr.org/sports/2022-11-19/here-are-things-world-cup-fans-are-restricted-from-doing-in-qatar

https://en.tempo.co/read/1704557/indonesia-ensures-u-20-world-cup-pitches-at-par-with-standard-of-fifa

https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20230327013020-142-929606/pengamat-sindir-andil-politikus-usai-drawing-piala-dunia-u-20-batal#:~:text=FIFA%20resmi%20membatalkan%20drawing%20Piala,Bali%20pada%2031%20Maret%202023.

https://bola.tempo.co/read/1706660/11-penolak-timnas-israel-di-piala-dunia-u-20-2023-dari-parpol-ormas-hingga-gubernur

https://www.thejakartapost.com/world/2023/03/15/palestinian-envoy-unnerved-by-israeli-participation-in-u-20-world-cup-hosted-by-indonesia.html

https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20221002191617-145-855394/infografis-fakta-tragedi-kanjuruhan

https://www.bola.net/piala_dunia/siap-gantikan-indonesia-argentina-calonkan-diri-tuan-rumah-piala-dunia-u-20-2023-2f8f5a.html

https://albalad.co/kabar/2022A11993/dua-anggota-parlemen-israel-hadiri-sidang-inter-paliamentary-union-di-bali/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun