Mohon tunggu...
Eriksonlawang
Eriksonlawang Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Imbuhan "Me" dalam Cerpen yang Berjudul "Lelaki Pemanggul Goni"

24 April 2019   07:54 Diperbarui: 24 April 2019   08:28 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

HTTP1.SETIAP kali akan sembahyang, sebelum sempat menggelar sajadah untuk sembahyang, 

2.untuk menyaksikan laki-laki pemanggul goni menembakkan matanya ke arah matanya

3.mata laki-laki pemanggul goni selalu menyala-nyala bagaikan mata kucing di malam hari, 

4.dan selalu memancarkan hasrat besar untuk menghancurkan

5.yang kalau sepi dan angin sedang kencang selalu mengeluarkan bunyi-bunyian yang sangat menyayat hati.

6.ketika jalan sedang ramai dan laki-laki pemanggul goni menembakkan mata kepadanya,

7.Dan ketika Karmain bertanya kepada beberapa orang apakah mereka tadi melihat ada seorang laki-laki pemanggul goni

8.beberapa kali laki-laki pemanggul goni membaur dengan orang-orang yang sedang menunggu bus, 

9.dan orang-orang pasti menggelengkan kepala apabila mereka ditanya apakah tadi mereka menyaksikan ada laki-laki pemanggul goni.

10.ketika hari sudah melewati tengah malam dan Karmain sudah bangun lalu membersihkan tubuh untuk sembahyang, 

11.korden jendela seolah-olah terkena angin dan menyingkap dengan sendirinya. 

12.dan menyaksikan di bawah sana,

13.tampak dengan jelas wajah laki-laki pemanggul goni menyiratkan rasa amarah, 

14.dan menantang Karmain untuk turun ke bawah.

15.mengapakah kau tidak naik saja

16.ibu saya selalu mengingatkan saya untuk sembahyang dengan teratur lima kali sehari. 

17.Dan kamu selalu mengawasi saya, 

18.Karena sudah terbiasa menyaksikan laki-laki pemanggul goni bertingkah, 

19.mengapakah kau tidak naik saja

20.Sejak saya masih kecil sampai dengan saatnya ibu saya akan meninggal

21.Dan kamu selalu mengawasi saya

22.tetap menampakkan wajah penuh kerut menandakan kemarahan besar

23.dan tetap menembakkan matanya dengan nyala mengancam

24.dan tetap menembakkan matanya dengan nyala mengancam

25.kalau tetap hidup, mereka akan mengacau, 

26.kemudian memandang tajam ke arah Karmain. 

27.Nabi Kidir menenggelamkan perahu seorang anak muda yang tampan? 

28.menjelang kebakaran hebat melanda kampung Burikan,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun