Suatu hari aku diundang untuk menghadiri sebuah acara di Surabaya. Kubaca infonya ternyata pas weekend. Jadi kepikiran buat ajak anak-anak untuk hang out. Bolehlah sesekali menemaniku, sekalian mereka kuajak liburan di kota Pahlawan.
Bergegas aku cek tiket kereta di sebuah platform dan tanpa pikir panjang aku membooking 3 seats untuk aku dan kedua anakku. Suami nggak ikut, selain alasan menjaga rumah, juga karena ada janji sama temannya. Ya sudah...
Plong deh setelah berhasil membeli tiket kereta ke Surabaya termasuk tempat menginap. Berikutnya tinggal packing mengingat waktunya kurang 2 hari. Yuhuyyy ...
Si Bungsu Tetiba Nggak Jadi Ikut
Hari itu si bungsu pulang sekolah dan mengabarkan bahwa lomba Paskib yang akan diikutinya, jadwalnya dimajukan hari Sabtu.
 Deggg ... Itu kan hari keberangkatan ke Surabaya untuk acaraku di sebuah hotel. Kutanya kepastian info lomba yang baru saja dikabarkan.
Ternyata aku tidak salah dengar saat si bungsu memberi kabar lomba yang diadakan tidak sesuai rencana semula. Awalnya info lomba Paskib bulan depan tapi mendadak berubah jadwal. Langsung deh ingat sama tiket kereta yang udah kubeli, hehe...
Kepikiran sih aku mengajak teman si sulung buat nemani saat kutinggal acara. Tapi mikir lagi, ngajak anak orang harus ijin ke ortunya dan pasti bakal panjang ceritanya. Jadi rembugan sama si sulung akhirnya buat gantiin si bungsu, kami sepakat ajak uti atau neneknya anak-anak.
Karena waktu dah meped segera kuhubungi ibuku agar besok berkemas untuk ikut ke Surabaya. Uti yang memang suka jalan-jalan (seperti aku, putrinya hehe ...) langsung mengiyakan. Besok paginya uti sudah melipir ke rumahku sekitar pukul 10.00.