Mohon tunggu...
Erny Erawati0203
Erny Erawati0203 Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar

Hobi menulis. Saat ini menulis di blog kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pentingnya Pengembangan Diri dalam Kehidupan

10 Oktober 2024   20:33 Diperbarui: 10 Oktober 2024   20:55 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah kita melihat ada beberapa orang yang setiap melamar kerja tidak diterima, selalu membuang waktu untuk bersantai ria, seharian hanya main game dan aktivitas negatif lainnya. Kalau dilihat sekilas sepertinya orang -- orang tersebut tidak bermasalah, tapi bila dilihat dari aspek psikologis sebenarnya mereka bermasalah. Inti permasalahannya karena mereka tidak mampu melakukan pengembangan diri. Apa yang dimaksudkan dengan pengembangan diri?

Banyak defenisi tentang pengembangan diri diantaranya, pengembangan diri adalah pengembangan segala potensi yang ada pada diri sendiri, dalam usaha meningkatkan potensi berpikir dan berprakarsa. Ada juga pengembangan diri didefinisikan sebagai pengembangan bakat yang dimiliki, mewujudkan impian-impian, meningkatkan rasa percaya diri, menjadi kuat dalam menghadapi masalah dan menjalani hubungan yang baik dengan sesamanya.

Menurut Abraham Maslow, pengembangan diri merupakan suatu usaha individu dalam memenuhi kebutuhan terhadap aktualisasi diri yang merupakan kebutuhan puncak di antara kebutuhan manusia lainnya. 

Sedangkan menurut Mc Clelland, pengembangan diri dapat dikategorikan sebagai usaha dalam pemenuhan kebutuhan untuk berprestasi. Prestasi ini bukan hanya dalam bidang akademis, tetapi juga dalam lingkungan masyarakat dan politik.

Berdasarkan beberapa defenisi yang disebutkan diatas terlihat bahwa pengembangan diri sangat penting dalam kehidupan manusia. Hal ini karena setiap orang, suka atau tidak suka memiliki tanggung jawab. 

Entah sebagai pelajar, mahasiswa, pekerja, orang tua, anak yang berbakti pada orang tua, sebagai anggota masyarakat, sebagai calon bapak dan juga calon ibu dalam masyarakat, serta tanggung jawab lainnya. Oleh karena itu sebagai manusia normal maka pengembangan diri wajib dilakukan. Bagaimana melakukan pengembangan diri tersebut?

sumber: via Suara.com
sumber: via Suara.com

Banyak cara dalam melakukan pengembangan diri diantaranya : kenali diri sendiri, tetapkan tujuan hidup dan rencana untuk mencapainya, temukan minat, tingkatkan motivasi, tingkatkan fokus, ketahui dan hentikan kebiasaan buruk, tidak takut gagal, terus belajar, mengambil kursus, melakukan olahraga, serta bergabung dengan komunitas. Berikut ini uraiannya.  

  • Kenali diri sendiri.Mengenali diri kelihatannya sederhana tapi ternyata tidak semudah itu.Untuk mengenali diri sendiri, perlu mengetahui kelemahan dan kelebihan diri. Caranya dengan mengintropeksi diri kelebihan dan kelemahan yang dimiliki.

  •  Bisa juga minta bantuan orang terdekat untuk mengetahui kelebihan dan kelemahanmu. Mengenali diri sendiri penting agar kamu dapat memiliki penilaian atas apa yang menjadi keterampilan dan kemampuanmu.

  • Tetapkan tujuan hidup dan rencana untuk mencapainya. Menetapkan tujuan hidup dan tulis rencana untuk mencapainya perlu dilakukan agar dapat memotivasi untuk melakukan pengembangan diri. Caranya, tulis di kertas besar lalu tempelkan di dinding yang mudah terlihat.

  • Temukan minat. Cobalah cari tahu apa yang menjadi minatmu. Apakah keterampilan yang kamu miliki saat ini benar-benar bisa menunjang kamu untuk mendapat pekerjaan yang kamu sukai? 

  • Banyak orang yang tidak tahu apa yang menjadi minat mereka, karena mereka terlalu mendengarkan omongan orang sekitar. Padahal dengan mengenali apa yang menjadi minat kita, membantu untuk mengetahui pekerjaan apa yang sebaiknya kita tekuni. Dengan begitu, peluang untuk mendapatkan pekerjaan bisa semakin besar.  

  • Tingkatkan motivasi. Motivasi diperlukan agar kita semakin bersemangat untuk melangkah ke tahapan selanjutnya dan akan membantu kita bisa melalui segala yang diperlukan.

  • Tingkatkan fokus. Dengan adanya fokus pada hal tertentu dan terarah, akan membimbing kita pada tujuan yang diinginkan
  • Ketahui dan hentikan kebiasaan buruk. Kebiasaan buruk bisa membawa dampak yang negatif bagi diri. 

  • Oleh karena itu, sebelum terlambat cobalah untuk menyadari apa saja kebiasaan buruk dan cobalah dihilangkan pelan-pelan. Bila kebiasaan buruk dapat dihilangkan, maka akan muncul kebiasaan baru yang positif dan menjadi pribadi yang lebih produktif.

  • Tidak takut gagal. Kegagalan adalah bagian dari risiko pengembangan diri karena diri kita sedang berproses menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Jadi jangan takut gagal bila  ingin mengembangkan potensi diri. Oleh karena itu ketika menemukan hambatan jangan menyerah.

  • Terus belajar. Kebanyakan orang berpikir buat apa belajar, ijazahkan sudah di tangan. Padahal proses belajar itu tidak hanya di bangku sekolah. Belajar itu adalah bentuk investasi untuk diri sendiri yang membuat bisa bersaing di dunia kerja. Dengan terus belajar maka kita akan tahu potensi diri yang bisa dikembangkan.

  • Mengambil kursus. Saat ini tidak susah untuk menemukan kursus atau workshop, ada berbagai platform yang menyediakannya. Biayanya juga lebih terjangkau. Dengan mengambil kursus bisa memperbaharui ketrampilan dan mengetahui keterampilan lain yang masih bisa diasah untuk menunjang pekerjaan. Kursus juga melatih kemampuan dalam berkomunikasi di depan banyak orang yang tidak dikenal.

  • Melakukan olahraga. Jika tidak ada waktu olahraga di pagi hari, bisa dilakukan pada sore hari. Yang terpenting selalu menyempatkan berolahraga secara rutin. Olahraga bisa membuat tubuh semakin sehat dan bugar sehingga bisa mengembangkan diri dengan optimal.

  • Bergabung dengan komunitas. Komunitas sangat menguntungkan, karena bisa melakukan kegiatan positif, bisa membangun relasi dengan orang-orang yang ada dan belajar hal-hal baru dari mereka. 

  • Bergabung di komunitas juga dapat merubah seorang yang pemalu dan sulit berinteraksi di lingkungan sosial. Hal ini karena dalam komunitas akan bertemu banyak orang dengan latar belakang yang berbeda namun punya satu visi denganmu.

Demikian tulisan saya kali ini. Semoga bisa bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun