Mohon tunggu...
Erny Erawati0203
Erny Erawati0203 Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar

Hobi menulis. Saat ini menulis di blog kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Perlukah Indonesia Mendatangkan Petani dari Negeri China?

9 Mei 2024   20:11 Diperbarui: 9 Mei 2024   20:19 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa waktu lalu saya pernah baca berita bahwa ada kebijakan pemerintah mau mendatangkan petani dari China untuk mengelola sawah di Kalimantan. 

Apakah kebijakan ini sudah dianalisa dengan baik dari sisi kebaikan dan keburukannya? Rasanya kebijakan ini perlu melibatkan para Guru Besar Fakultas Pertanian dari semua perguruan tinggi negeri di Indonesia untuk membahas Analisa SWOT dari kebijakan ini. Bila perlu Indonesia mendatangkan konsultan pertanian dari negara -- negara yang sangat maju dalam bidang pertanian untuk membahas kebijakan ini. Tidak bisa kebijakan yang dampaknya sangat besar untuk banyak orang ditentukan oleh segelintir pakar pertanian,

Indonesia banyak memiliki professor dibidang pertanian yang telah banyak menghasilkan penelitian di bidang pertanian dan telah membuat kemajuan dibidang pertanian di daerahnya masing -- masing. 

Mungkin kebijakan mendatangkan petani dari China dibuat terbalik dengan mengirimkan banyak petani Indonesia ke negeri China untuk belajar pertanian. Memang perlu kita akui bahwa pertanian di negeri China sangat maju dan menggunakan peralatan -- peralatan yang sangat modern. Ada baiknya pemerintah kita mengadopsi peralatan  modern dinegeri China dalam bidang pertanian untuk diadakan di Indonesia.

Sumber: pixabay
Sumber: pixabay

Indonesia memiliki banyak sumber daya baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Sumber daya alam bisa dimanfaatkan dengan baik dan maksimal kalau sumber daya manusianya ditingkatkan dan berkualitas. Jangan sampai daerah dengan sumber daya alam yang banyak, dimanfaatkan oleh perusahaan asing sementara masyarakat di daerah tersebut dibiarkan menjadi bodoh sehingga tidak mampu mengelola sumber daya alam di daerahnya sendiri.

Contoh yang sang sangat jelas adalah Pulau Irian. Di Pulau Irian kita memiliki sumber daya emas yang sangat banyak dan berkualitas baik, tapi sayangnya kebijakan pemerintah saat itu bukannya meningkatkan kemampuan masyarakatnya agar mampu mengelola emas tersebut dengan baik, malah mendatangkan perusahaan Amerika untuk mengelola emas tersebut. Dan akibatnya hingga saat ini emas di Irian masih dikuasai oleh perusahaan Amerika. 

Mirisnya masyarakat Irian dibuat tetap bodoh, hanya memajukan budaya Irian sehingga kita kenal adanya koteka, adanya lagu -- lagu Irian, dan tari -- tarian dari Irian. 

Hingga saat ini banyak daerah di Irian yang masih terbelakang dan tidak dapat dijangkau dengan transportasi darat maupun laut hanya dapat dijangkau dengan transportasi udara. 

Oleh karena itu tidak heran kalau ada pergolakan di Irian yang banyak menyebabkan korban baik masyarakat sipil, tokoh agama dan juga para tentara. Hal ini karena Irian banyak sumber daya alam sehingga kalau dibentuk negara sendiri tidak akan jadi masalah. Mereka mampu membangun negaranya dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun