Mohon tunggu...
Erny Erawati0203
Erny Erawati0203 Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar

Hobi menulis. Saat ini menulis di blog kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan

8 September 2023   17:16 Diperbarui: 8 September 2023   17:22 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber:pexel.Pavel Danilyuk

Sebelum saya bahas tentang pengembangan SDM Kesehatan, ada baiknya kita mengetahui dahulu tentang kondisi SDM kesehatan Indonesia saat ini. Masih banyak permasalahan berkaitan dengan SDM kesehatan di Indonesia seperti distribusi tenaga kesehatan belum merata, pengembangan dan pemberdayaan SDM kesehatan belum dapat memenuhi kebutuhan SDM untuk pembangunan kesehatan, pemerataan SDM berkualitas masih kurang, pengembangan karir, sistem penghargaan, dan sanksi belum sebagaimana mestinya, 

perencanaan kebijakan dan program SDM kesehatan masih lemah dan belum didukung sistem informasi SDM kesehatan yang memadai, kualitas hasil pendidikan SDM kesehatan dan pelatihan kesehatan masih belum memadai, regulasi untuk mendukung SDM kesehatan masih terbatas, pembinaan dan pengawasan SDM kesehatan masih kurang. Kondisi ini menunjukan bahwa SDM kesehatan di Indonesia masih sangat memprihatinkan. Apalagi secara geografis Indonesia merupakan negara kepulauan dan memiliki penduduk yang sangat banyak, sehingga monitoring kualitas SDM kesehatan menjadi masalah yang serius.  

Membahas tentang SDM berarti kita membahas tentang kualitas manusia di suatu negara. Secara umum ada cara untuk mengukur kualitas manusia dan masyarakat disuatu negara yakni menggunakan indikator : Kesehatan (harapan hidup pada bayi yang mewakili dimensi hidup sehat dan Panjang), Pendidikan (angka melek huruf dan rata-rata sekolah yang mewakili dimensi pengetahuan), dan pendapatan /ekonomi (pendapatan per kapita yang mewakili dimensi standar hidup wajar). Pengukuran terhadap kualitas manusia dikenal dengan  istilah Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau secara internasional dengan istilah  Human  Development Index (HDI). 

Dari pelaporan PBB untuk tahun 2021/2022 Indonesia memiliki nilai HDI 0.705. Negara di Asia yang HDI paling tinggi adalah Jepang, Korea Selatan, Singapura, Brunei Darussalam, Cina dan Saudi Arabia. HDI Jepang berada pada angka 0,909 dan menduduki peringkat ke-19 dunia yang menandakan bahwa Jepang termasuk ke dalam kategori tinggi, karena semakin dekat suatu negara dengan indeks angka 1 maka semakin maju negara tersebut. Urutan Indonesia menurut Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam forum nasional stunting di Jakarta, Indonesia menempati urutan 130 dari 199 negara (Mataram.antaranews. com, 6 desember 2022). Kenyataan yang sangat menyedihkan.

sumber: pexel. Cottonbro Studio
sumber: pexel. Cottonbro Studio

Oleh karena itu perlu adanya pengembangan SDM kesehatan. Prinsip pengembangan SDM adalah peningkatan kualitas dan kemampuan bekerja para pegawai, dalam hal ini pegawai kesehatan. Dalam pengembangan SDM dikenal 2 jenis yakni pengembangan secara informal dan pengembangan secara formal. Pengembangan secara informal, para pegawai atas keinginan dan usaha sendiri melatih dan mengembangkan dirinya, dengan mempelajari buku-buku literatur yang ada hubungannya dengan pekerjaan atau jabatannya. Sedangkan pengembangan secara formal, para pegawai ditugaskan oleh dinas kesehatan untuk mengikuti pendidikan atau pelatihan baik yang dilakukan organisasi maupun lembaga lain.

Peserta pengembangan SDM terdiri dari pegawai baru dan pegawai lama.   Pegawai baru tujuannya untuk memahami, terampil dan ahli dalam menyelesaikan pekerjaannya. Sedangkan pegawai lama karena adanya tuntutan pekerjaan, jabatan, perluasan organisasi, perubahan teknologi organisasi, pembaruan metode kerja dan persiapan untuk promosi.

Dalam pengembangan SDM dikenal 2 metode yakni metode pelatihan dan metode Pendidikan. Metode pelatihan bisa dilakukan dalam beberapa hari, beberapa minggu dan beberapa bulan. Kegiatannya dilakukan dalam organisasi bisa juga diluar organisasi. Sedangkan metode Pendidikan dilakukan melalui Pendidikan formal yakni pegawai melanjutkan pendidikan ke strata yang lebih tinggi. Metode ini membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang banyak.  

Saat ini Kementrian Kesehatan Republik Indonesia memiliki 8 strategi yang dilakukan dalam pengembangan SDM kesehatan yakni perencanaan dan pendayagunaan sumber daya manusia kesehatan, pendidikan sumber daya manusia kesehatan, pelatihan sumber daya manusia kesehatan, peningkatan mutu sumber daya manusia kesehatan, pembinaan dan pengelolaan pendidikan tinggi, pelaksanaan internsip tenaga kesehatan, registrasi, standardisasi, pembinaan, dan pengawasan tenaga Kesehatan, serta dukungan manajemen dan pelaksanaan program. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun