Mohon tunggu...
Erny Erawati0203
Erny Erawati0203 Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar

Hobi menulis. Saat ini menulis di blog kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Analisis Kebijakan Kesehatan

5 Agustus 2023   13:39 Diperbarui: 5 Agustus 2023   13:49 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : pexel. RF_Studio

Penetapan undang -- undang kesehatan beberapa waktu lalu banyak menimbulkan polemik, hal ini karena para pakar dalam bidang kesehatan melakukan analisis kebijakan kesehatan. Sebenarnya apa yang dimaksudkan dengan analisis kebijakan kesehatan, apa tujuan dilakukan analisis kebijakan kesehatan, bagaimana ruang lingkup dan metodenya, serta bagaimana tahapan melakukan analisis kebijakan? Untuk jawabannya akan saya uraikan dibawah ini.

            Sebelum saya jelaskan tentang analisis kebijakan kesehatan, ada baiknya dipahami dulu tentang analisis kebijakan secara umum. Analisis kebijakan merupakan aktivitas menciptakan pengetahuan tentang kebijakan dan proses pembuatan kebijakan. 

Dalam menciptakan pengetahuan tentang proses pembuatan kebijakan, analisis kebijakan meneliti sebab, akibat, kinerja kebijakan dan program kebijakan.  Analisis kebijakan memadukan elemen dari berbagai disiplin ilmu yakni politik, sosiologi, psikologi, ekonomi, filsafat, dan disiplin ilmu lainnya. Hal ini bertujuan agar dapat menciptakan, menilai secara kritis, dan mengkomunikasikan pengetahuan yang relevan dengan kebijakan. Analisis kebijakan ini sebagian bersifat deskriptif dan juga bersifat normatif.

Pengertian analisis kebijakan adalah disiplin ilmu sosial terapan yg menerapkan berbagai metode analisis, dalam konteks argumentasi dan debat publik untuk menciptakan secara kritis kegiatan penaksiran, serta pengkomunikasian pengetahuan yang relevan dengan kebijakan tersebut. Sedangkan pengertian  analisis kebijakan kesehatan adalah : suatu pendekatan multi disiplin dalam kebijakan kesehatan yang bertujuan menjelaskan interaksi antara institusi, kepentingan dan ide, dalam proses pengembangan kebijakan kesehatan.

Analisis kebijakan kesehatan juga merupakan suatu bentuk riset terapan yang dilaksanakan untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai masalah kesehatan masyarakat secara utuh sehingga dengan pemahaman tersebut dapat mengarahkan pada alternatif solusi untuk masalah tersebut. Disamping untuk membuat kebijakan, analisis kebijakan kesehatan juga  untuk memahami kegagalan atau keberhasilan yang pernah terjadi serta rencana implementasi kebijakan kesehatan dimasa yang akan datang.

sumber : pexel. RF_Studio
sumber : pexel. RF_Studio

Adapun tujuan dilakukan analisis kebijakan kesehatan adalah untuk dapat memahami proses kebijakan yang dikembangkan dan diimplementasi, mengetahui tujuan dan motivasi dibalik kebijakan yang diimplementasi, memahami cara kebijakan berpengaruh terhadap lingkungan, dan memahami area yang potensial untuk diintervensi dalam proses kebijakan.

Sedangkan ruang lingkup analisis kebijakan kesehatan meliputi analisis proses kebijakan, dan analisis isi kebijakan. Fokus utama analisis proses terletak pada formulasi atau perumusan kebijakan, sedangkan fokus utama analisis isi kebijakan  pada substansi atau kandungan kebijakan.

Metode yang dilakukan dalam analisis kebijakan meliputi  metode kuantitatif dan metode kualitatif. Metode kuantitatif  mensyaratkan pengetahuan yang dalam tentang statistik, desain penelitian, dan kemampuan untuk menggunakan spread-sheet dan software statistik lainnya. Analisa tipe ini membutuhkan komprehensif dan aplikasi beberapa konsep seperti korelasi, varian dan signifikansi statistik.

Sedangkan metode kualitatif membutuhkan kehati-hatian untuk melihat hal yang detail. Analisis ini dilakukan dengan pembacaan yang berulang kali pada catatan lapangan dan materi tulisan lain untuk menemukan pola dan hubungan  dalam data. Metode analisis yang digunakan dapat pula berkembang sesuai dengan hasil analisis sebelumnya.

Dalam analisis kebijakan ada 5 tahapan yang dilakukan oleh seorang analis  yakni perumusan masalah, peramalan (forecasting), rekomendasi, pemantauan, dan evaluasi. Untuk menganalisis kebijakan perlu memahami masalah kebijakan. Masalah kebijakan adalah : kebutuhan, nilai, atau kesempatan yang tidak terealisasi tetapi dapat dicapai melalui tindakan publik. Dalam menentukan masalah kebijakan, perlu memahami tingkatan isu dan posisinya dalam kebijakan. Tingkatan dan posisi  isu tersebut meliputi isu utama (major issues), isu sekunder (secondary issues), isu fungsional (functional issues), dan isu minor (minor issues).

Peramalan (forecasting) adalah suatu prosedur untuk membuat informasi faktual tentang situasi sosial masa depan atas dasar informasi yang telah ada tentang masalah kebijakan. Sedangkan rekomendasi merupakan proses rasional dimana para analis memproduksi informasi dan argumen yang beralasan tentang solusi yang potensial dari masalah publik. Dan pemantauan merupakan prosedur analisis kebijakan guna menghasilkan informasi tentang penyebab dan konsekuensi dari kebijakan publik. Pemantauan bermaksud memberikan pernyataan yang bersifat  penandaan dan terutama yang berkepentingan untuk menetapkan premis faktual tentang kebijakan publik. Pemantauan dilakukan setelah kebijakan diadopsi dan diimplementasikan.

Tahap terakhir dari analisis kebijakan adalah evaluasi. Evaluasi dalam kebijakan kesehatan berbeda dengan evaluasi dalam kebijakan lain karena titik berat pada nilai hubungan ketergantungan antara nilai dan fakta, serta orientasi masa kini dan masa lalu. Kriteria Evaluasi Kebijakan Kesehatan meliputi efektivitas, efisiensi, kecukupan, perataan, responsifitas, dan ketepatan.

sumber : pexel. Alexander Suhorucov
sumber : pexel. Alexander Suhorucov

Dalam melakukan analisis kebijakan Kesehatan, dibutuhkan seseorang yang mempunyai beberapa kecakapan yakni mempunyai kemampuan analisis multi disiplin, mampu memikirkan jenis tindakan kebijakan yang dapat diambil, mampu gunakan metode paling sederhana yg tepat dan gunakan logika desain metode, mampu mengemukakan dengan angka secara kuantitatif dan asumsi kualitatif, mampu buat rumusan analisa sederhana namun jelas, mampu memeriksa fakta-fakta yang diperlukan, mampu menahan diri hanya untuk memberikan analisis kebijakan bukan keputusan, mampu menyadari bahwa tidak ada kebijakan yang sama sekali benar, rasional dan komplet, mampu memahami bahwa ada batas-batas intervensi kebijakan publik, dan mempunyai etika profesi yang tinggi.

Demikian tulisan saya tentang analisis kebijakan kesehatan. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun