Mohon tunggu...
Erny Erawati0203
Erny Erawati0203 Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar

Hobi menulis. Saat ini menulis di blog kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Manajemen Tim Kerja dalam Layanan Kesehatan

24 Juni 2023   10:47 Diperbarui: 24 Juni 2023   11:04 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemajuan aktivitas suatu layanan kesehatan tidak bisa terlepas dari aktivitas tim kerja. Hal ini karena hasil kerja dari suatu layanan kesehatan merupakan hasil kerja dari semua bagian  yang ada dalam organisasi tersebut. Dan hasil dari setiap bagian yang ada di layanan kesehatan tersebut merupakan hasil kerja dari anggota tim dalam bagian itu.

Untuk jelasnya kita bisa melihat pada poli rawat jalan di Rumah Sakit. Agar pasien mendapatkan pelayanan yang prima tentu merupakan hasil kerja sama dari bagian pendaftaran,  dokter dan perawat di ruang  rawat jalan, bagian radiologi, laboratorium, dan apotik. Tidak kalah penting tenaga pembersih ruangan (cleaning service) di ruang rawat jalan. Apa jadinya kalau ruang rawat jalan kotor dan berbau, tentu pasien tidak akan mau masuk ke ruangan tersebut.

Oleh karena itu rasanya sangat penting untuk diketahui tentang tim kerja. Banyak defenisi tentang tim kerja, diantaranya : tim kerja adalah kumpulan individu dengan keahlian spesifik bekerja sama dan berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama. Defenisi lain menjelaskan bahwa tim kerja adalah kumpulan individu yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan, dimana kumpulan individu tersebut memiliki aturan dan mekanisme kerja yang jelas serta saling tergantung  antara satu dengan lainnya.

Suatu tim kerja dikatakan efektif bila memiliki tujuan yang sama, setiap anggota memiliki antusiasme yang tinggi, adanya pembagian peran dan tanggung jawab yang jelas, antar anggota memiliki komunikasi yang efektif dan juga bila ada masalah dilakukan resolusi konflik. Disamping itu memiliki anggota tim yang cerdas, mempunyai otonomi dalam pengambilan keputusan, ada kebersamaan, kedekatan, suasana demokratis, dan adanya pemberdayaan.

Dalam tim kerja ada 2 hal yang sangat penting diperhatikan yakni : tugas dan masalah yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan, serta proses yang terjadi dalam tim (semangat kerja sama, koordinasi, prosedur yang harus dilakukan anggota, dan keharmonisan hubungan individu dalam kelompok). Oleh karena itu dalam tim kerja perlu memahami peran masing -- masing.

Ada 2 peran dalam tim kerja yakni sebagai pemimpin dan sebagai anggota. Pemimpin lebih berperan sebagai fasilitator yang mengembangkan, mengkoordinasikan, dan memotivasi anggota tim untuk menyelesaikan pekerjaan mereka. Pemimpin tim yang baik dapat menciptakan atmosfir kerja yang mendorong anggota tim untuk melakukan analisis masalah, mencari solusi, dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.

Menurut Scholtes & Joiner dalam bukunya The Team hand book, second edition (1996), ada beberapa cara pemimpin tim menjalankan fungsinya yakni : 1). Membuat setiap anggota tim mengetahui visi dan misi organisasi dan tim kerja, serta membuat mereka fokus untuk mewujudkannya. 2) Ia adalah komunikator yang ulung. 3). Mempunyai misi untuk mengembangkan kapasitas dan ketrampilan anggota tim kerja. 4). Mendiskusikan dengan setiap anggota untuk menetapkan standard kinerja yang jelas, dapat dicapai, dan dapat diukur. 5). Memotivasi dan menginspirasi setiap anggota tim dengan cara memberikan penghargaan, hadiah dan imbalan.

Sedangkan peran anggota  meliputi : 1) Partisipasi penuh pada setiap diskusi tim. 2). Mampu memotivasi diri sendiri untuk bekerja maksimal dalam tim. 3). Berani mencoba sesuatu yang baru. 4). Mengetahui dan memahami budaya organisasi. 5). Peka terhadap pendapat anggota tim yang lain. 6). Bersikap koperatif tanpa perlu bersaing. 7). Mengetahui kekuatan dan kelemahan anggota tim. 8). Secepatnya menyelesaikan masalah kalau ada konflik dalam tim (Scholtes & Joiner, 1996).

sumber : pexel.Mart Production
sumber : pexel.Mart Production

Agar tim dapat berjalan dengan baik maka perlu dilakukan manajemen tim kerja. Tahapan dalam manajemen tim kerja meliputi : perencanaan tim kerja, pengorganisasian tim kerja, penggerakan tim kerja, dan pengawasan tim kerja. Perencanaan tim kerja menggunakan 4 cara yakni : tentukan target (visi dan misi), memilih pemimpin tim kerja dan anggota tim yang tepat, tentukan tugas, anggaran dan waktu, serta atur secara logis. 

Sedangkan dalam pengorganisasian tim kerja, yang perlu diperhatikan adalah : mengharmoniskan individu yang berbeda, mempertemukan macam-macam kepentingan, dan memanfaatkan kemampuan semuanya ke suatu arah tertentu demi mencapai tujuan. Yang juga tidak kalah penting untuk diperhatikan dalam pengorganisasian manajemen tim kerja adalah tujuan yang dapat direalisasikan, konsep dan batas kewajiban yang jelas, kebijakan yang dapat dimengerti dan dapat dilaksanakan, ketersediaan informasi yang diperlukan, serta alat -- alat dan sumber daya yang penting.

Penggerakan tim kerja adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar se-mua anggota tim bekerja dengan penuh kesadaran dalam mencapai sasaran yang dikehendaki secara efektif. Agar pergerakan anggota tim dapat maksimal dibutuhkan faktor pendukung yang ditinjau dari aspek organisasi dan dan aspek pemimpin. Aspek organisasi meliputi : peraturan, fasilitas, sarana komunikasi yang memadai, dan kader yang akan menjadi pemimpin. Sedangkan aspek pemimpin meliputi : memahami tugas dan wewenang yang diembannya, tidak menyalah gunakan wewenang, wewenang harus bisa dipertanggung jawabkan, jabatan pemimpin dibatasi, dan kemampuan mengkoordinir anggota tim.

Sedangkan yang dimaksudkan dengan pengawasan adalah suatu proses dimana pimpinan ingin mengetahui hasil pelaksanaan kerja yang dilakukan bawahan. Tujuan pengawasan untuk mencegah atau memperbaiki kesalahan, penyimpangan, ketidak sesuaian dengan tugas dan wewenang yang telah ditentukan, mempertebal rasa tanggung jawab anggota tim yang diserahi tugas terhadap pelaksanaan pekerjaan, mendidik pimpinan tim agar dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan. Pengawasan berpedoman pada : rencana yang telah ditentukan, perintah terhadap pelaksanaan pekerjaan, tujuan, dan kebijakan yang ada.

Demikian tentang manajemen tim kerja di layanan kesehatan. Semoga setiap anggota dan juga pimpinan tim kerja dapat menyadari dan melaksanakan peran masing -- masing secara maksimal sehingga bisa memberikan layanan yang prima agar bisa menciptakan loyalitas pelanggan pada layanan kesehatan tersebut. Apabila loyalitas pelanggan sudah tercipta dengan baik tentu akan menperoleh pasien yang berobat dalam jumlah banyak sehingga bisa mempengaruhi keuntungan layanan kesehatan tersebut dan juga layanan Kesehatan akan berkembang lebih besar. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun