Â
Â
(sumber ilustrasi: www.google.com)
Â
Dalam doa malamku kau menjelma denyut jantungku,
yang dengan sabar bersitahan terhadap rasa sakit yang entah batasnya,
yang setia mengusut rahasia demi rahasia,
yang tak putus-putusnya bernyanyi bagi kehidupanku.
Aku mencintaimu, itu sebabnya aku tak akan pernah selesai mendo'akanmu .
(Sapardi Djoko Damono)
Akhir november yang hujan. Mungkin hanya kebetulan, belakangan ini hujan yang mengguyur dari atap langit menampar-nampar tanah lebih keras, lebih deras, makin keras, makin deras.
Empat tahun lalu aku memulai hidup baru tanpa dirinya, ternyata begitu sulit. Aku bagaikan debu yang selalu mengikuti arah angin. Tidak tahu arah tujuan.