Mohon tunggu...
Ernush RajaMau
Ernush RajaMau Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang calon imam Katolik yang sedang menjalani masa Formasi sebagai Seorang Frater Filosofan di Biara San Juan Kupang. Sekarang saya sedang menjalani Studi Filsafat di Fakultas Filsafat UNWIRA, Semester 1. Hobi saya yakni membaca dan bermain musik. Konten yang saya senangi ialah konten yang berbicara tentang ilmu filsafat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Kosmopolitanisme Terhadap Nasionalisme

3 Mei 2024   18:30 Diperbarui: 3 Mei 2024   18:33 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa depan kosmopolitanisme dan nasionalisme di Indonesia sangat penting dalam memandang perkembangan budaya negara ini. Dalam menghadapi era globalisasi yang semakin terhubung, Indonesia perlu menjaga nilai-nilai nasionalisme sambil tetap terbuka terhadap pengaruh dan pertukaran budaya dari luar.

Masyarakat Indonesia harus terus mempromosikan toleransi, saling pengertian, dan kerjasama antar etnis dan agama. Dengan memahami dan menghargai keanekaragaman budaya, Indonesia dapat memperkuat identitas nasionalnya sambil menjaga hubungan yang harmonis dengan dunia luar.

Kesimpulan: Merangkul keberagaman dalam lanskap budaya Indonesia

Dalam artikel ini, kita telah menjelajahi dampak kosmopolitanisme terhadap nasionalisme dan lanskap budaya Indonesia. Dengan memahami latar belakang sejarah, pengaruh globalisasi, dan tantangan yang dihadapi, kita dapat melihat betapa pentingnya mempromosikan keberagaman dalam budaya Indonesia.

Dalam menghadapi masa depan yang semakin terhubung, penting bagi Indonesia untuk tetap setia pada nilai-nilai nasionalisme sambil terbuka terhadap pengaruh dan pertukaran budaya dari luar. Dengan merangkul keberagaman, Indonesia dapat memperkuat identitas nasionalnya dan menjadi contoh bagi bangsa-bangsa lain dalam membangun masyarakat yang inklusif dan harmonis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun