Mohon tunggu...
Erniwati
Erniwati Mohon Tunggu... Penulis - ASN Yang Doyan Nulis Sambil Makan, Penyuluh Hukum Kanwil Kemenkum NTB

Traveling dan dunia tulis menulis adalah hal yang paling menyenangkan. Memberi manfaat kepada masyarakat melalui edukasi adalah hobby.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ibnu Sina : Tokoh Pencetus PAUD Dalam Kurikulum Pendidikan Islam

1 Februari 2025   20:30 Diperbarui: 1 Februari 2025   20:30 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : The Everett Collection, ss by canva. 

Ibnu Sina atau yang lebih dikenal dengan nama latinnya Avicenna tentunya sudah tidak asing lagi, sosok yang lebih dikenal dunia sebagai tokoh sufi yang punya nama besar. Namun tak banyak yang tahu bahwa Ibnu Sina selain seorang sufi besar, juga adalah tokoh filsuf, fisiologis, dokter, ahli matematika, astronomer dan sastrawan.

Jujur saya pribadi sangat mengaguminya, karena rata-rata manusia kan secara logika tidak ada yang bisa menguasai lebih dari satu sampai dua ilmu pengetahuan secara mendalam. Namun berbeda dengan Ibnu Sina yang terkenal karena keluasan ilmunya, dan kecintaan nya dengan ilmu pengetahuan.

Ah, namun disini saya ingin membahas tentang bagaimana sebuah kurikulum pendidikan itu ternyata tidak berasal dari Barat, melainkan dari Timur sana, dari seorang sosok Islam yang lahir pada tahun 980 Masehi lampau.

Riwayat Hidup Ibnu Sina

Nama lengkapnya adalah Abu Ali al Husein bin Abdullah bin Sina atau lebih dikenal dengan nama Ibnu Sina atau Avicenna (bahasa latin). Ia terlahir pada Bulan Agustus Tahun 980 Masehi, di Bukhara, Uzbekistan.

Ayahnya adalah seorang Gubernur Bukhara pada masa Dinasti Samaniah, pada masa kekuasaan Sultan Samanish Nuh II bin Mansyur. Gamblangnya ia adalah keturunan bangsawan yang sangat dihormati, sehingga pendidikan yang didapatkannya sejak kecil memang berkualitas.

Pada Usia 10 tahun ia berhasil menguasai Al-Qur'an dan berbagai ilmu pengetahuan dasar lainnya. Kala itu ia belajar ilmu mantik dari Abdullah an Natili seorang filsuf terkenal, kemudian belajar dari seorang ahli matemamtika yang bernama mahmud al Massah dan ahli fiqh Hanafi bernama Abi Muhammad Isma'il bin al Husyaini.

Tak hanya itu, ia juga belajar secara otodidak sejumlah ilmu pengetahuan lain seperti filsafat Yunani, kedokteran, eksakta dan ilmu-ilmu keislaman lainnya. Jelas sekali bahwa ia adalah seorang intelektual yang tidak pernah puas untuk belajar.

Ia telah berhasil merampungkan sekitar 276 buah tulisan yang sebagian diantaranya adalah kitab-kitab tasawuf dan pendidikan. Salah satu karya Ibnu Sina dalam bidang kedokteran adalah Al Qanun fi ath-Thibb, yang mana buku ini pernah menjadi satu-satunya rujukan dalam bidang kedokteran di Eropa selama lebih kurang lima abad. Amazing!

Sementara kitab nya yang berjudul Ahwal al-Nafs dan Tsalas Rasail al-Nafs,  dijadikan rujukan para psikolog dunia. Dengan begitu banyaknya ilmu pengetahuan yang ia miliki, tak heran pada masanya iapun menjadi seorang guru besar yang sangat dihormati.

Kurikulum Pendidikan Islam

Pemikiran Ibnu Sina tentang kurikulum pendidikan Islam sebenarnya saya baca dan ketahui dari sebuah buku berjudul "Pemikiran-Pemikiran Emas Para Tokoh Pendidikan Islam" karya Yanuar Arifin, yang saya pinjam dari perpustakaan kantor. 

Dalam buku tersebut dikemukakan bahwa kurikulum pendidikan Islam didasarkan pada tingkat perkembangan usia murid, yang terbadi dalam 3 level perkembangan usia yaitu :

1. Usia 3-5 Tahun

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun