Barbershop beberapa tahun lalu masih terkesan tempat cukurnya orang-orang berduit, apalagi di tempat saya, kebanyakan yang masuk dan cukur di sana dulunya adalah bapak-bapak mentereng atau yang berwajah chindo.
Namun hari-hari ini barbershop seakan menjamur, keberadaannya hampir bisa ditemui di banyak tempat, tidak hanya di ibukota provinsi, namun juga di daerah pinggiran. Jangan ditanya jika sudah di area wisata dengan coffeshop yang bertebaran. Ada yang menarik bagi saya tentang barbershop ini.
Menjamurnya barbershop seakan memberikan bukti nyata bahwa zaman telah berubah. Tampilan semewah apapun seakan tak menjadi penghalang semua kalangan untuk mencoba cukur rambut keren ala barbershop.Â
Termasuk bocah kecil saya, yang saat ini berumur 8 tahun. Katanya "cukur di barbershop aja ya ma, enak di sana, di pijit dan di keramasin, harumm" begitu celotehnya. Lalu apa saja sih sebenarnya layanan barbershop ini sehingga dapat terus eksis dan cenderung menjamur?
Sejarah Barbershop
Sebelum tahu layanannya, bagaimana kalau kita flashback sedikit tentang asal mula barbershop ini. Ada beberapa fase yang dapat saya kumpulkan dari berbagai sumber, tentang perkembangan tukang cukur sebagai berikut :
1. Zaman Mesir Kuno dan Romawi
Tukang cukur pertama kali diketahui ada di Mesir Kuno sekitar 5000 SM. Mereka menggunakan pisau dari batu untuk mencukur rambut dan janggut. Sementara itu di Romawi, Yunani, dan Mesopotamia, barbershop menjadi tempat berkumpulnya kaum pria untuk berdiskusi.
2. Abad Pertengahan – Tukang Cukur Bedah
Pada abad ke-11 hingga 18, tukang cukur tidak hanya mencukur rambut tetapi juga melakukan prosedur medis seperti pembekaman, bedah ringan, dan pencabutan gigi. Simbol tiang barber (barber pole) kabarnya berasal dari kain perban merah-putih yang digunakan dalam prosedur medis mereka.
3. Revolusi Industri dan Era Modern
Pada abad ke-19, tukang cukur mulai fokus hanya pada perawatan rambut dan janggut, sementara praktik medis diambil alih oleh dokter profesional. Tak lama kemudian Barbershop berkembang menjadi tempat perawatan pria yang juga menjadi ruang sosial.
4. Era Modern dan Tren Barber
Di abad ke-20 dan 21, barbershop berevolusi dengan konsep modern dan vintage, termasuk barbershop premium yang menawarkan layanan eksklusif seperti perawatan wajah, minyak janggut, dan pencukuran ala klasik.
Tren barber culture semakin berkembang, dengan banyaknya barber menghadirkan gaya khas seperti fade haircut, pompadour, dan undercut. Tentunya mengikuti perkembangan gaya rambut si trend setter masa itu.