Mohon tunggu...
Erniwati
Erniwati Mohon Tunggu... Penulis - ASN Yang Doyan Nulis Sambil Makan, Humas Kanwil Kemenkumham NTB

Traveling dan dunia tulis menulis adalah hal yang paling menyenangkan. Memberi manfaat kepada masyarakat melalui edukasi adalah hobby.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Mengenal Benang dan Kain Halal, Gak Cuma Makanan

8 Desember 2024   13:15 Diperbarui: 8 Desember 2024   20:01 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya pun tak segan bertanya, "Apakah membutuhkan modal yang besar, kira2 kasarnya berapa?". Beliau menjawab, modal awal memang besar untuk membeli bahan baku serat biji kapas dari Jepang, baru kemudian proses memintal dan memilinnya di Indonesia menjadi benang dengan  berbagai ketebalan dan ketipisan sesuai yang diinginkan para Penenun.

Mahal memang, tapi sebanding dengan hasilnya yang berdampak bagi keberlanjutan ekosistem.  Karena faktanya, bahan kimia justru mencemari lingkungan kita, dan berdampak buruk pada kesehatan manusia.

Sumber foto : dokumentasi pribadi. 
Sumber foto : dokumentasi pribadi. 

Berapa Lama Proses Halalnya

Ibu Fitri ternyata butuh 2 tahun untuk proses sertifikasi Halal karena 1 tahun pertama, ternyata belum ada platform sertifikasi halal untuk barang gunaan. Setelah menunggu 1 tahun lamanya, barulah kemudian ia dapat melengkapi persyaratan untuk mensertifikasi benang halal ini.

Wajar juga menurut saya, karena memang lazimnya kebanyakan makanan yang di sertifikasi halal, itupun melalui verifikasi dari Kementerian Agama dulu ya. Bahkan ini merupakan kain tenun bersertifikasi halal pertama di dunia dan satu-satunya di dunia.

Keunggulan Benang dan Kain Halal

Nah ini dia yang membuat saya langsung tertarik dan mendekati stand kainhalal, tampilannya beda dengan benang yang berbahan kapas pada umumnya. Teksturnya kokoh tapi sangat halus, lebih mirip sutra. Warna nya pun menurut saya sempurna, meskipun saya jujur paling tidak bisa memilih warna selain hitam, putih dan dongker, namun terhadap tampilan benang ini, jujur saya sangat terkagum-kagum.

Mungkin itu yang disebut miracle of nature ya, warna nya begitu membuat kita ingin mendekat dan menyentuhnya. Bahkan di salah satu kain pajangan yang menjadi contoh kain jadi, warnanya seakan menyatu dengan sempurna. 

Secara logika saya saat itu, benangnya saja sudah secakep ini, apalagi kalau dibuat gamis atau gaun yak. Harganya bagaimana? Dari bincang-bincang saya kemarin harga per lembar kainnya memang mahal ya, namun benar-benar sebanding dengan kualitas dan tampilan yang di tawarkan.

Nah bagaimana, anda tertarik mencoba bikin baju dengan kain halal ini? Sekian dulu informasi kali ini, semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun