Mohon tunggu...
Erniwati
Erniwati Mohon Tunggu... Penulis - ASN Yang Doyan Nulis Sambil Makan, Humas Kanwil Kemenkumham NTB

Traveling dan dunia tulis menulis adalah hal yang paling menyenangkan. Memberi manfaat kepada masyarakat melalui edukasi adalah hobby.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Menyikapi Anak Remaja Perempuan agar Tak Bosan di Dekat Ibu

6 Oktober 2024   09:47 Diperbarui: 6 Oktober 2024   14:43 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya katakan juga dan beri ia motivasi "mbak adalah anak pintar yang sering mengajari mereka beberapa mata pelajaran, apabila kamu merasa tidak salah, maka merekalah yang akan rugi. Fokuslah pada belajar dan kejar cita-citamu. Pembalasan terbaik adalah menjadikan diri sendiri sukses ". 

Hal ini juga saya sampaikan agar ia paham, bahwa ketika seseorang punya value yang memberikan manfaat, orang lah yang akan datang mencari, bukan kita yang harus lelah menawarkan bantuan. Hasilnya, emosinya pun stabil dan ia mampu menjalani harinya dengan baik setelah itu.

Tahukan bunda, bahwa ketika kita sebagai seorang ibu mampu memposisikan diri dengan baik dalam situasi dan kondisi yang berbeda-beda, maka mau tidak mau seorang anak perempuan akan menganggap 'ibu adalah rumah untuk pulang', bahkan anak saya pun selalu bangga bercerita kepada teman-temannya bahwa 'ibu saya selalu punya solusi' atau ketika teman-temannya selalu bilang 'ibumu pintar ya'. 

Dan satu lagi ya bu, jangan lupa. Tetaplah menciumnya dan memeluknya meski ia beranjak remaja bahkan dewasa, karena kadang ia tak butuh kata-kata, melainkan pelukan menenangkan yang akan membuatnya merasa, dunia baik-baik saja.

Sering-Sering Belajar Parenting

Sering-sering belajar parenting, ini adalah hal yang saya tekankan ke diri saya sendiri. Kenapa? Karena saya tak mau menyesali terlalu banyak hal dalam hidup saya sebagai seorang ibu. Pasalnya, waktu ketika mereka anak-anak hingga menjadi dewasa, taka akan pernah terulang lagi.

Ibarat ujian semester telah berlalu, tak ada kata remidi lagi. Maka ketika mereka dewasa, kita tinggal menuai apa yang kita tanamkan kepada mereka sebelumnya. Menyesal itu pastinya melelahkan dan tak berujung kan bunda?

Oleh sebab itu, belajar parenting ini sangat penting dalam rangka mempersiapkan masa tua kita yang lebih tentram dari sisi psikologi. Karena dengan ilmu parenting yang baik ini, kita sebagai ibu dapat mendidik anak-anak kita menjadi anak yang penuh kasih sayang kepada orang tua, terutama ibu.

Anak perempuan yang tidak mendapatkan sikap dan perilaku yang tepat ketika sedang mencari jati dirinya ini, tak jarang berakhir dengan hal-hal negatif bahkan membawa petaka dan penyesalan bagi orang tuanya.

Ada anak-anak perempuan yang terluka sedari kecil hingga ketika dewasa merasa sulit dekat dengan ibunya, ada yang menjadi perempuan yang penakut dan tak bisa mengambil sikap terhadap masalah hidupnya, ada juga yang melarikan diri dengan melakukan tindakan-tindakan tercela sampai narkotika dan bunuh diri.

Banyak yang merasa orang tua tak pernah ada meskipun seluruh kebutuhan hidupnya ditanggung, ada yang merasa terbebani karena harapan orang tua yang terlalu tinggi. Ada yang merasa berjuang sendiri karena menganggap figur ibu telah lama mati.

Ah, menyedihkan sekali ketika tua nanti kita harus melihat anak-anak kita yang dulunya polos menjadi seperti itu bukan? Oleh sebab itu saya juga ingin tuliskan sedikit, apa sih manfaat belajar parenting itu sebagai berikut :

  •  Meningkatkan Pemahaman tentang Perkembangan Anak baik fisik, emosional, maupun psikologis. Dengan pemahaman ini, orang tua bisa memberikan dukungan yang sesuai pada setiap tahap pertumbuhan anak.
  • Membangun Hubungan yang Lebih Baik dengan Anak dimana ini akan menciptakan komunikasi yang lebih terbuka dan positif dengan anak. Hal ini membantu membangun hubungan yang kuat, penuh kasih sayang, dan saling percaya.
  • Mengelola Emosi dan Konflik dengan Lebih Baik, Ilmu parenting memberikan teknik dan strategi untuk mengelola emosi, baik emosi orang tua maupun anak, sehingga konflik dapat diselesaikan dengan cara yang lebih sehat dan konstruktif.
  • Mengurangi Stres dan Kelelahan dalam Mengasuh Anak, Dengan mengetahui cara-cara efektif untuk menangani perilaku anak, orang tua bisa mengurangi rasa frustrasi dan kelelahan yang sering muncul saat mengasuh anak, sehingga proses pengasuhan menjadi lebih menyenangkan.
  • Mengembangkan Keterampilan Parenting, Parenting bukan hanya tentang naluri, tapi juga melibatkan keterampilan yang perlu dipelajari. Orang tua yang aktif belajar parenting akan memiliki lebih banyak metode untuk mendidik anak dengan cara yang lebih kreatif dan solutif.
  • Mencegah Perilaku Negatif pada Anak, Dengan pola asuh yang tepat, orang tua dapat mencegah munculnya perilaku negatif seperti tantrum berlebihan, kebiasaan buruk, atau sikap yang kurang sopan. Parenting membantu dalam membentuk perilaku yang baik sejak dini.
  • Menanamkan Nilai dan Etika, Belajar parenting juga membantu orang tua dalam menanamkan nilai-nilai positif, etika, dan karakter baik pada anak, seperti kejujuran, empati, tanggung jawab, dan disiplin.
  • Menciptakan Lingkungan Keluarga yang Harmonis, Pemahaman yang baik tentang peran orang tua, anak, dan dinamika keluarga akan menciptakan suasana rumah yang lebih harmonis, nyaman, dan bebas dari ketegangan yang tidak perlu.
  • Mengatasi Tantangan Parenting di Era Digital, Parenting modern menghadapi tantangan baru, seperti kecanduan gadget atau akses informasi yang tidak sesuai untuk anak. Belajar parenting membantu orang tua menghadapi tantangan ini dengan bijak.
  • Menjadi Teladan yang Baik, Dengan belajar parenting, orang tua lebih sadar untuk menjadi teladan yang baik bagi anak, karena anak belajar dari perilaku dan sikap orang tua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun