Mohon tunggu...
Erniwati
Erniwati Mohon Tunggu... Penulis - ASN Yang Doyan Nulis Sambil Makan, Humas Kanwil Kemenkumham NTB

Traveling dan dunia tulis menulis adalah hal yang paling menyenangkan. Memberi manfaat kepada masyarakat melalui edukasi adalah hobby.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Waspadai Ekspektasi yang Berlebihan, Bisa Bikin Kecewa dan Jadi Bumerang

2 September 2024   09:17 Diperbarui: 3 September 2024   18:11 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Freepik via Canva

Bahkan tak jarang beberapa orang yang kecewa atas hasil yang tak sesuai ekspektasi mereka, justru membuat mereka kerap putus asa dan kehilangan motivasi. Oleh sebab itu sangat penting bagi kita untuk dapat mengontrol level ekspektasi terhadap sesuatu hal.

Cara Mengontrol Ekspektasi Berlebih

Mengingat dampak ekspektasi berlebihan justru tidak baik bagi kesehatan emosional kita, maka sangat penting untuk dapat Mengontrol ekspektasi berlebihan. Hal ini adalah langkah penting untuk menjaga keseimbangan emosional dan mencegah kekecewaan yang berlebihan. 

Berikut adalah beberapa cara untuk mengontrol ekspektasi yang terlalu tinggi atau berlebihan:

  • Kenali Ekspektasi Anda dengan cara Identifikasi ekspektasi yang Anda miliki, baik terhadap diri sendiri, orang lain, atau situasi. Sadarilah ketika ekspektasi tersebut mulai terlalu tinggi atau tidak realistis.
  • Tinjau Kembali Realitas dengan cara bandingkan ekspektasi Anda dengan kenyataan. Tanyakan pada diri sendiri apakah harapan Anda berdasarkan pada informasi yang akurat atau hanya berdasarkan keinginan pribadi. Cobalah untuk lebih realistis dalam menilai kemungkinan hasil.
  • Fokus pada Proses, Bukan Hasil. Alihkan perhatian Anda dari hasil akhir yang diharapkan ke proses yang sedang berjalan. Dengan menghargai usaha yang dilakukan, Anda dapat mengurangi tekanan untuk mencapai hasil yang sempurna. Ingat bahwa Anda manusia biasa
  • Belajar dari Pengalaman Sebelumnya dengan cara Refleksikan pengalaman masa lalu di mana ekspektasi Anda tidak terpenuhi. Pikirkan tentang apa yang bisa dipelajari dari situasi tersebut dan bagaimana mengatur ekspektasi dengan lebih bijaksana di masa depan.
  • Latih Penerimaan diri terhadap fakta, Terima kenyataan bahwa tidak semua hal yang dilakukan akan berjalan sesuai rencana atau harapan. Latih diri Anda untuk menerima apa yang terjadi, baik atau buruk, dan lihatlah sebagai bagian dari perjalanan hidup.
  • Komunikasikan Ekspektasi Anda dalam hal Jika ekspektasi Anda melibatkan orang lain, pastikan untuk berkomunikasi secara terbuka dan jelas. Ini membantu menghindari kesalahpahaman dan memastikan bahwa semua pihak memiliki harapan yang serupa.
  • Ciptakan Ekspektasi yang Fleksibel dalam arti Bersiaplah untuk menghadapi berbagai kemungkinan. Dengan memiliki ekspektasi yang lebih fleksibel, Anda bisa lebih mudah beradaptasi dengan perubahan atau hasil yang tidak terduga.
  • Kelola Pikiran Perfeksionis, Hindari dorongan untuk selalu ingin sempurna dalam segala hal. Pahami bahwa kesalahan dan kegagalan adalah bagian dari proses belajar dan perkembangan seorang manusia.
  • Latih mindfulness untuk membantu Anda tetap fokus pada saat ini. Ini membantu mengurangi kecenderungan untuk terlalu khawatir tentang masa depan atau menuntut hasil tertentu.
  • Mintalah Dukungan Jika Anda merasa kesulitan mengontrol ekspektasi, bicarakan dengan teman, keluarga, atau seorang profesional. Mereka bisa memberikan perspektif yang berbeda dan membantu Anda menilai ekspektasi Anda dengan lebih baik.

Perlu diketahui bahwa dengan mengelola ekspektasi secara bijak, Anda dapat menciptakan keseimbangan antara harapan dan kenyataan, serta mengurangi kekecewaan yang mungkin muncul.

Jika Anda memiliki sebuah cita-cita yang digantungkan tinggi, maka ada baiknya Anda berfokus pada proses dan bukan hasil. Tidak ada yang salah dengan menggantungkan cita-cita setinggi-tingginya, namun imbangi dengan persiapan mental akan tantangan dalam prosesnya.

Hal ini agar Anda dapat membedakan kecewa dari sebuah ekspektasi yang tak sesuai alias hasil dari proses yang belum sesuai keinginan, dengan bagaimana ekspektasi Anda dengan sebuah cita-cita.

Jadi mengatasi ekspektasi yang berlebihan menurut saya pribadi berbeda dengan upaya berjuang menggapai cita-cita yang tinggi. Karena sebuah cita-cita dapat membangkitkan semangat dan motivasi, namun ekspektasi lebih kepada bayangan akan hasil dari proses yang diinginkan secara sempurna.

Percayalah, tidak ada yang sempurna. Jadi, apakah Anda sudah siap menghadapi realitas yang mungkin terjadi dari sebuah ekspektasi?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun