Mohon tunggu...
Erniwati
Erniwati Mohon Tunggu... Penulis - ASN Yang Doyan Nulis Sambil Makan, Humas Kanwil Kemenkumham NTB

Traveling dan dunia tulis menulis adalah hal yang paling menyenangkan. Memberi manfaat kepada masyarakat melalui edukasi adalah hobby.

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Penjatuhan Pidana, Bukan Tindakan Balas Dendam Negara

5 Juli 2024   18:12 Diperbarui: 5 Juli 2024   18:23 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Humas Lapas Klas I Sumbawa Besar

Itulah sebabnya di dalam Lapas dan Rutan seorang terpidana akan memperoleh berbagai pembinaan, bimbingan dan pelatihan dalam rangka upaya memulihkan hidup, kehidupan dan penghidupannya.

Berbagai bentuk pembinaan dan bimbingan serta pelatihan ini antara lain meliputi fisik, spiritual dan kompetensi atau skill perseorangan. Pembinaan fisik untuk menjaga mereka tetap sehat secara fisik, bimbingan spiritual agar mereka sadar akan keberadaan Tuhan dan segala aturan agamanya, serta pelatihan kompentensi sebagai bekal mereka ketika bebas nanti dalam mencari penghidupan yang lebih baik.

Seluruh rangkaian ini harus dilaksanakan di dalam Lembaga pemasyarakatan, tentunya dengan melibatkan berbagai pihak atau stakeholder yang terkait dalam rangka menyukseskan tujuan pembinaan itu sendiri.

Perlu diketahui juga, bahwa satu-satunya hal yang terenggut dari mereka adalah kebebasan. Sementara hak-haknya selama di dalam Lapas tetap diberikan.

Motivasi dan Harapan

Petugas pemasyarakatan merupakan manusia-manusia yang dituntut berperan besar dalam pembinaan dan bimbingan yang dilaksanakan dalam Lapas dan Rutan. Kenapa?

Karena merekalah yang harus mengupayakan tercetusnya motivasi untuk berubah bagi mereka yang sedang menjalani pidana. Mereka adalah orang-orang yang dituntut mampu memunculkan harapan dan optimis bagi terpidana, saat kebebasannya terpenjara.

Motivasi dan harapan yang bagaimana? Motivasi untuk tetap menjalani hidup dan memperbaiki diri, harapan bahwa nanti setelah bebas di luar Lapas, hidup, kehidupan dan penghidupannya akan lebih baik lagi.

Saya ingat perkataan seseorang yang berkata, "yakin yang di luar lebih baik dari yang di dalam sini? Yakin yang di dalam Lapas ini orang yang memang bersalah semua?" 

Namun saya lebih suka mengingatkan diri saya sendiri bahwa, mereka adalah manusia yang pada hakikatnya bisa berbuat salah dan dosa. Tuhan saja dengan mudahnya memberi begitu banyak kesempatan kedua, lalu kenapa kita begitu sulit untuk sekedar ikhlas membina.

Sebagai orang yang pernah di Pemasyarakatan, banyak pelajaran yang dapat dipetik ketika berkunjung ke Lapas dan Rutan. Pelajaran tentang motivasi dan harapan yang tak pernah redup dari mereka, para terpidana dan pembinanya, pegawai Bui.

*Terima kasih untuk teman baik saya, Sofyan Hadi Sasmita, KKPLP Lapas Kelas I Sumbawa Besar atas waktunya menjawab semua pertanyaan saya. Semoga sukses selalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun