Mohon tunggu...
Erni Wardhani
Erni Wardhani Mohon Tunggu... Guru - Guru, penulis konten kreator (Youtube, Tiktok), EO

Guru SMKN I Cianjur, Tiktok, Youtube, Facebook: Erni Wardhani Instagram: Erni Berkata dan Erni Wardhani. Selain itu, saya adalah seorang EO, Koordinator diklat kepala perpustakaan se-Indonesia, sekretaris bidang pendidikan Jabar Bergerak Provinsi, Pengurus Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat, Pengurus Komunitas Pegiat Literasi Jawa Barat, Pengurus IGI kabupaten Cianjur, sekretaris Forum Kabupaten Cianjur Sehat, Founder Indonesia Berbagi, Tim pengembang Pendidikan Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Provinsi Jawa Barat, Humas KPAID Kabupaten Cianjur.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antarmateri Modul 1.3 Visi Guru Penggerak

6 Oktober 2022   08:50 Diperbarui: 6 Oktober 2022   08:58 5314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fasilitator: Bambang Effendi

Pengajar Praktik: Hertin Nopianti

Tujuan Pembelajaran Khusus: Calon Guru Penggerak dapat mengaitkan materi-materi yang sudah dipelajari dan materi lain yang relevan ke dalam rencana manajemen perubahan yang menerapkan paradigma dan model Inquiry Apresiatif.

Kaitan peran pendidik dalam mewujudkan filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara dan Profil Pelajar Pancasila pada murid-murid dengan paradigma Inquiry Apresiatif di sekolah kita.

Filosofi Ki Hajar Dewantara sebagai Pedoman Menjalankan Visi Perubahan

Mendidik sesuai kodrat, baik itu kodrat alam ataupun kodrat zaman merupakan filosofi dari Ki Hajar Dewantara yang sangat berkaitan dengan bagaimana cara kita mendidik para murid. 

Dari filosofi tersebut, kita tidak dapat memaksakan pencapaian murid kita di luar kodrat tumbuh kembang mereka. Begitu juga halnya dengan seorang Guru Penggerak, mereka harus mampu mengimplementasikan nilai-nilai Guru Penggerak yang berpihak kepada murid. Perwujudannya dapat kita lihat dari cara guru tersebut mengelola ruang kelas, desain gambar, tempat duduk, dah pajangan karya murid yang mendukung keberpihakan kepada murid. Bagaimana cara guru merancang pembelajaran yang menyenangkan, membuat murid merasa aman dan nyaman, inovatif.

Profil Pelajar Pancasila adalah sebuah kompetensi lulusan yang harus dimiliki oleh murid-murid kita. Profil Pelajar Pancasila yang memiliki 6 dimensi harus dapat ditanamkan dan atau ditumbuhkembangkan oleh para pendidik di ruang-ruang belajar dan lingkungan sekolah dengan berpijak kepada konsep, bagaimana karakter dapat dibentuk. 

Guna mewujudkan perubahan pola pikir dan karakter pada murid, seorang pendidik harus dapat memanajemen perubahan di dalam kelas. Memulai seluruh perubahan tersebut dengan melibatkan semua komponen yang ada di lingkungan sekolah, selanjutnya memetakan keseluruhan potensi (kekuatan positif yang dimiliki oleh seluruh warga sekolah). Dengan adanya kolaborasi dan melibatkan semua asset yang ada, maka perubahan dalam rangka penumbuhan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila melalui usaha adanya regulasi sekolah, disertai dengan pembiasaan budaya sekolah, maka kita dapat menumbuhkan karakter tersebut di dalam diri murid-murid.

Untuk dapat melaksanakan perubahan paradigm akita dari yang lama ke pola yang sesuai berdasarkan Filosofi KHD, diperlukan sebuah taktik jitu. Pada modul 1.3, seluruh Calon Guru Penggerak diperkenalkan dengan Pendekatan Inquiry Apresiatif.

Visi untuk Murid di Sekolah Kita

Pada modul 1.3, para Calon Guru Penggerak diintruksikan untuk belajar menyusun sebuah visi yang nantinya dapat diterapkan dalam sebuah aksi nyata di sekolahnya masing-masing. Saya mencoba membuat visi tersebut dengan kalimat:

Mewujudkan Murid-murid yang Berprofil Pelajar Pancasila, Berdaya Saing Global, dan Menguasai TIK.

Dari visi tersebut, saya mengharapkan adanya perubahan di sekolah sebagai berikut:

1. Menumbuhkan kreativitas yang out of the box;

2. Menumbuhkan keberanian di dalam mengeluarkan pendapat;

3. Meningkatkan sistem belajar yang terpusat kepada murid;

4. Meningkatkan adanya kolaborasi antarmurid

5. Meningkatkan literasi membaca dan numerasi murid.

Saya memiliki keyakinan bahwa untuk memulai sebuah perubahan, harus dimulai dari hal yang paling kecil, karena setiap perubahan membutuhkan proses/tahapan. Dari keberhasilan setiap proses tersebut, nantinya akan menghasilkan sebuah perubahan besar.

Merancang Strategi Perubahan

Untuk dapat membuat sebuah perencanaan dan dapat mewujudkannya menjadi sebuah aksi nyata, maka visi yang kita rancang akan diwujudkan dalam sebuah rencana tahapan BAGJA sebagai pedoman/pemandu mengelola perubahan tersebut. Namun, sebelum diuraikan ke dalam Kanvas BAGJA, kita membuat turunan dari visi yang telah kita buat menjadi sebuah kalimat Prakarsa Perubahan. Kalimat Prakarsa Perubahan tersebut berbunyi:

Mengembangkan Kemandirian Murid yang Berprofil Pelajar Pancasila

Canva dok. pribadi
Canva dok. pribadi

Dari kalimat Prakarsa Perubahan tersebut, kita jabarkan Kembali ke dalam kanvas BAGJA yang sudah kita tuangkan di dalam Demonstrasi Kontekstual.

Salam Guru Penggerak!!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun