Salah satu tugas yang harus diselesaikan oleh Calon Guru Penggerak adalah membuat Jurnal refleksi dwimingguan.Â
Tugas ini sangat menarik karena kita diintruksikan untuk melakukan refleksi diri dengan cara memahami dan merefleksi masa yang sudah kita lalui, terjadinya perubahan pola pikir dan emosional, serta rasa untuk mau dan ikhlas memperbaiki diri di masa mendatang. Â
Di dalam pelaksanaan mengerjakan tugas jurnal refleksi dwimingguan ini, saya menggunakan model 4F, yang diprakarsai oleh Dr. Roger Greenaway.Â
Dr. Roger Greenaway adalah seoerang ahli dalam mendidik dan melatih para guru dan fasilitator. Model yang dikenalkan oleh Dr. Roger Greenaway ini mengenalkan kita akan konsep empat tingkatan model.
Kita akan dituntut untuk berpikir kritis meninjau dan mengevaluasi situasi yang akan diamati dan renungkan, dan selanjutnya memikirkan harus bagaimana dan mengunakan apa yang telah dipelajari di masa yang akan datang.
Sedangkan model 4F tersebut adalah:
1.Fact
Merupakan laporan yang bersifat objektif tentang apa yang terjadi/ peristiwa, baik itu berupa kendala yang kita hadapi, atau bisa juga hal positif yang kita rasakan di dalam melaksanakan proses tersebut, atau apa yang sebaiknya kita lakukan untuk mengatasi berbagai kendala tersebut? Apakah semua yang kita lakukan sudah dapat dikatakan berhasil?, dan lain-lain.
2.Feeling
Feeling atau perasaan merupakan reaksi emosional kita akan situasi yang dihadapi. Misalnya saja, apa yang kita rasakan di saat menghadapi berbagai kendala.
3.Findings
Adanya temuan yang akan kita dapatkan pasca kita melalui situasi tersebut berupa pembelajaran nyata di lapangan/ sekolah. Misalnya, hal apa yang benar-benar konkrit yang dapat dijadikan sebagai pembelajaran, dan tentunya membawa dampak dan perubahan baru.
4. Future
Bagaimana car akita dapat menata pembelajaran dengan semaksimal mungkin sehingga kita dapat menggunakannya dalam jangka waktu yang timeless di masa depan. Misalnya, apa yang dapat kita lakukan dari proses pembelajaran seperti ini?
1.Fact/ Peristiwa
Program Guru Penggerak yang saya ikuti adalah di Angkatan 6. Perlu diketahui bahwa CGP untuk SMK di Cianjur, kuotanya memang baru ada di Angkatan 6, sehingga saya memang baru bergabung sekarang. CGP Angkatan 6 dibuka oleh Mentteri Kemendikbudristek, Nadiem Makarim, B.A., M.B.A. dan Dirgen GTK pada hari Rabu, tanggal 24 Agustus 2022, tepatnya pada pukul 11.00 WIB, melalui zoom secara serentak di seluruh Indonesia. Pascapembukaan, ada beberapa linimasa yang perlu dicatat yaitu:
Seluruh CGP diwajibkan untuk mengerjakan pretes di LMS masing-masing dan mulai mempelajari modul 1.1. tentang Mulai Dari Diri dan eksplorasi konsep, kemudian Eksplorasi konsep di forum diskusi yang dipimpin oleh fasilitator. Kemudian ada ruang kolaborasi, di mana setiap CGP berkolaborasi bersama kelompoknya masing-masing.
Kegiatan selanjutnya adalah Lokakarya Orientasi yang dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 3 September 2022 di zoom. Pada kegiatan Lokakarya Orientasi, selain CGP, diikutsertakan pula para kepala sekolah dan pengawas di tempat CGP yang lolos terpanggil mengikuti lokakarya.Â
Kemudian, para CGP memasuki room masing-masing sesuai dengan para Pengajar Praktiknya. Di sini, kami terus digali dan diberi wawasan yang sangat banyak tentang mengenali siapa saya, apa yang belum dan sudah ada pada diri saya (dengan cara mengerjakan LK sebanyak 5 buah), dan langsung mendiskusikannya.Â
Kegiatan dimulai dengan kesepakatan kelas, kemudian mempresentasikan harapan menjadi CGP. Â Pengajar Praktik kami, Bu Hertin mampu membuat suasana yang menyenangkan sehingga kami tidak bosan.
Kurang lebih selama dua minggu, kami belajar mandiri melalui LSM yang dirancang dengan sangat "friendly user", sehingga para CGP tidak susah untuk mengeksplore fitur-fitur yang ada di dalam LMS itu sendiri. Kegiatan demi kegiatan dilaksanakan hingga kami diharuskan membuat karya berupa demonstrasi konstektual yang saya deskripsikan ke dalam youtube https://youtu.be/BC-0z2UOl0g .
Pada hari Jumat, tanggal 8 September 2022, diadakan kegiatan Elaborasi Pemahaman bersama Instruktur Ibu Rina Ningsih melalui g-meet. Instruktur memberikan asupan ilmu tentang pemahaman yang sangat mendalam mengenai konsep Filosofi KHD dan penerapannya pada konteks lokal sosial budaya yang dikaitkan dengan daerah kami (Cianjur).
2. Feeling
Selama kurang lebih dua minggu saya menjadi CGP, banyak sekali hal yang saya rasakan. Hatu, senang, galau, bahagia, semua bercampur baur dengan keinginan dan tekad yang kuat untuk dapat menyelesaikan Program Guru Penggerak ini. Keseluruhan perasaan tersebut saya ibaratkan juga denga napa yang dialami oleh murid-murid saya.
Keseluruhan rangkaian yang ada di dalam LMS membuat saya merasakan bahwa apa yang saya miliki tentang Pendidikan, sangat jauh yang diharapkan dengan tujuan Ki Hajar Dewantara.Â
Betapa KHD mengangkat bahwa kita harus memanusiakan manusia, sehingga murid dapat mencapai kodrat alam, namun juga tetap selalu membuka mata untuk setiap hal positif di luaran sana (kodrat zaman) sehingga anak didik kita dapat merasakan kebahagiaan dan keselamatan sejati.
3. Finding/ Menemukan
Ternyata memang, apa yang saya bayangkan, benar-benar menjadi kenyataan. Saya menemukan banyak sekali pelajaran berharga dari PGP ini. Banyak sekali yang saya dapatkan, mulai dari ilmu, bertemu dengan sahabat-sahabat yang luar biasa, silaturahmi, dan pemikiran-pemikiran KHD yang hanya saya dapatkan secara mendalam di PGP. Pemikiran yang menurut saya tidak akan lekang dimakan usia.
Ing ngarso sung tulodo
(Di depan menjadi teladan)
Ing Madya Mangun karso
(Di tengah memberi semangat)
Tut Wuri Handayani
(Di belakang memberi dukungan penuh)
Semboyan KHD di atas, tidak saja tidak akan lekang dimakan waktu, namun begitu selaras dengan Kurikulum Merdeka yang sedang kita jalani sekarang, sehingga menunjang terwujudnya Profil Pelajar Pancasila.
4.Future
Ketika kita mampu memahami pemikiran KHD dengan paripurna, maka saya khususnya akan berusaha untuk mengaplikasikannya langsung. Mulai dari diri, kemudian ke kelas-kelas yang saya ajar, dan lebih lanjut, keseluruhan murid di sekolah saya. Tidak lupa kepada warga dan masyarakat.
Saya optimis untuk masa yang akan datang, pemahaman dan pemikiran KHD akan lebih banyak, sehingga akan berdampak positif kepada saya sebagai pribadi yang mandiri, juga sebagai pendidik. Semoga kita dapat menuntun anak didik kita dalam memaknai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi ini, denga napa yang kita miliki.Â
Dengan demikian, kita harus terus belajar dan belajar demi terciptanya Pendidikan Indonesia yang lebih maju lagi. Jaya terus dunia Pendidikan Indonesia.
Salam Guru Penggerak!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H