Mohon tunggu...
Erni Wardhani
Erni Wardhani Mohon Tunggu... Guru - Guru, penulis konten kreator (Youtube, Tiktok), EO

Guru SMKN I Cianjur, Tiktok, Youtube, Facebook: Erni Wardhani Instagram: Erni Berkata dan Erni Wardhani. Selain itu, saya adalah seorang EO, Koordinator diklat kepala perpustakaan se-Indonesia, sekretaris bidang pendidikan Jabar Bergerak Provinsi, Pengurus Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat, Pengurus Komunitas Pegiat Literasi Jawa Barat, Pengurus IGI kabupaten Cianjur, sekretaris Forum Kabupaten Cianjur Sehat, Founder Indonesia Berbagi, Tim pengembang Pendidikan Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Provinsi Jawa Barat, Humas KPAID Kabupaten Cianjur.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Tampilnya Farel Prayoga: Betulkah Trik Cantik Berpolitik, atau Hanya Kebetulan?

18 Agustus 2022   19:01 Diperbarui: 18 Agustus 2022   19:04 2128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tampilnya Farel Prayoga pada saat ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Negara pada 17 Agustus 2022 kemarin menyisakan banyak reaksi. 

Ada yang menganggapnya biasa-biasa saja karena sudah menjadi kebiasaan, di setiap hari kemerdekaan, pihak Istana Negara selalu mengundang artis penghibur. Biasanya yang sedang viral. 

Ada pula yang mengkritisi lagu yang dibawakan Farel dan dianggap tidak sesuai dengan usianya (padahal Farel terkenal memang karena sudah berhasil mengcover lagu dari Denny Caknan tersebut), dan telah ditonton oleh lebih dari 19 ribu orang. Namun, yang paling ekstrim, ada yang menganggap tampilnya Farel sebagai kendaraan politik untuk berkampanye.

Sebetulnya tiga alasan di atas dapat diterima oleh logika. Yang pertama, memang benar, bukan hal yang aneh apabila pihak Istana Negara mengundang para pesohor untuk memeriahkan acara HUT kemerdekaan. Mulai dari penyanyi, hingga komika, pernah diundang ke istana negara. Begitu pula dengan tanggapan akan jenis lagu yang dibawakan oleh Farel. 

Memang, di usianya yang masih sangat belia (Farel baru kelas 6 SD), dia menyanyikan lagu yang bukan untuk dinyanyikan oleh seusianya. Di dalam lagu yang berjudul Ojo Bandingke, secara garis besar diterangkan bahwa isinya adalah berupa ungkapan seorang laki-laki yang sedang kasmaran kepada pujaan hatinya, dan mengharapkan jangan membanding-bandingkan antara dirinya dengan saingannya.

Tanggapan akan tidak sesuainya lagu yang dibawakan Farel memang benar adanya. Harus kita akui bahwa lagu-lagu anak Indonesia memang tidak seproduktif zaman dulu di tahun 90-an lagi. Kita hanya bisa mengenal zamannya Chiquita Meidi, Maisy,  Trio Wek-wek, Enno Lerian, dkk. Terus ada Sulis yang selalu bernyanyi bersama Hadad Alwi. Lanjut ke Sherina. Sesudah itu, saya kira belum ada lagi zamannya lagu anak yang bisa booming.

Terakhir, kabar dari penyanyi cilik anaknya Anang Hermansyah yang berhasil memboyong 14 penghargaan di Amerika Serikat dalam sebuah ajang bakat internasional WCOPA  (World Championships of Performing Arts). Sayangnya, itupun sama. Arsy membawakan semua lagu dewasa, bahkan lebih parahnya lagi berpenampilan sangat tidak seperti seusianya saat membawakan lagu dangdut.

Tentu ini harus menjadi catatan penting karena walau bagaimanapun, perkembangan anak akan lebih bagus apabila dibarengi dengan lagu-lagu yang dapat mengedukasi. 

Minimnya lagu anak-anak yang diciptakan, ditambah lagi media sosial yang seolah loss doll, sehingga apa yang dilihat oleh anak-anak di media sosial cenderung lebih cepat dihapal dan dinyanyikan. Betapa lagu-lagu Tiktok yang sedang trending, dapat dengan mudah mereka nyanyikan. 

Tidak bisa dipungkiri bahwa lagu-lagu dewasa di Tiktok memang Easy Listening, ditambah dengan musiknya yang digarap sangat kreatif sehingga siapapun yang mendengarnya akan dapat dengan cepat menghafalkan liriknya. Begitu pun dengan Farel.

Namun, kehadiran Farel di Istana Negara oleh para pengamat politik menjadi lain. Beberapa alasan yang dapat kita cermati:

1. Farel masih anak usia sekolah, jadi tidak akan kentara apabila dia menyanyikan lagu yang dianggap berpolitik.

2. Penggantian lirik lagu

Penggantian kata dalam lirik lagu, begitu dahsyat. Padahal hanya dua kata saja, namun imbasnya sangat besar. Berikut cuplikan lirik lagu ciptaan Abah Lala yang menjadi perbincangan:

...

Wong ko ngene kok dibanding-bandingke (banding-banding)
Mengapa Anda membandingkan saya (membandingkan)

Saing-saingke, yo mesti kalah
Jika Anda bersaing, Anda harus kalah

Kuberharap engkau mengerti, di hati ini
Saya harap Anda mengerti, di hati saya

Hanya ada kamu
Hanya ada kamu

Menjadi Hanya ada Pak Jokowi.

Berhubung suasana memang sedang menuju 2024, semua menjadi dihubung-hubungkan, bahwa memang lagu tersebut untuk berpromosi bahwa untuk para haters Bapak Jokowi, tidak usah dibanding-bandingkan dengan yang lain, yang sudah jelas-jelas Bapak Jokowi tidak akan kalah. Kurang lebih seperti itu. 

Padahal aslinya tidak seperti itu.  Penafsiran dari para warganet memang selalu dapat berhubungan dengan realita, karena secara kebetulan memang lirik lagunya sangat pas.

Semua boleh memiliki penafsiran yang berbeda-beda, namun kembali lagi, bahwa sudah seharusnya lagu-lagu untuk anak kembali ada. Kita memiliki banyak sekali musisi yang mumpuni. 

Kita rindu sosok pencipta lagu seperti Ibu Soed, Ibu Kasur, Pak Kasur, Bapak AT Mahmud, Papa T.Bob. Barangkali bisa dimulai oleh para artis yang memiliki anak kecil. Kita bisa melihat potensi anak artis yang bisa menjadi influencer, misalnya Arsy, Amora, Rafatar, Gempi, Bilqis. 

Saya kira akan menjadi suatu Langkah awal yang bagus agar lagu untuk anak bisa kembali jaya seperti dulu, dan mereka tidak dewasa sebelum waktunya.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun