Mohon tunggu...
Erni Wardhani
Erni Wardhani Mohon Tunggu... Guru - Guru, penulis konten kreator (Youtube, Tiktok), EO

Guru SMKN I Cianjur, Tiktok, Youtube, Facebook: Erni Wardhani Instagram: Erni Berkata dan Erni Wardhani. Selain itu, saya adalah seorang EO, Koordinator diklat kepala perpustakaan se-Indonesia, sekretaris bidang pendidikan Jabar Bergerak Provinsi, Pengurus Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat, Pengurus Komunitas Pegiat Literasi Jawa Barat, Pengurus IGI kabupaten Cianjur, sekretaris Forum Kabupaten Cianjur Sehat, Founder Indonesia Berbagi, Tim pengembang Pendidikan Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Provinsi Jawa Barat, Humas KPAID Kabupaten Cianjur.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tidak Usah Menjadi Bad Woman, Demi Click Kompasiana

2 Agustus 2019   19:10 Diperbarui: 2 Agustus 2019   19:30 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak Usah Menjadi Bad Woman, Demi ClicKompasiana
Oleh: Erni Wardhani

Tuhan menakdirkan orang-orang tertentu untuk memiliki hati yang terang agar dapat memberi pencerahan pada sekelilingnya. Dan ternyata  jika  hati  kita  tulus  berada  di  dekat  orang  berilmu,  kita  akan  disinari  pancaran pencerahan (Laskar Pelangi, Andrea Hirata).

Telepon dari Pak Thamrin Sonata yang berdering, membuat saya kalang- kabut sendiri. Betapa tidak, saya diajak ikutan event Click Kompasiana. Begitu mendadak. Ini yang membuat hati galau. Sudah beberapa kali saya ikutan event Kompasiana, dan selalu menyisakan sesuatu yang sangat berharga. Mulai dari ICD di Jogja,  nge-blog bareng Bank Syariah, hingga Ngoplah bareng Kompasiana. 

Semua begitu meninggalkan kesan yang mendalam. Di ICD, saya ikut memamerkan novel pertama saya, saat nge-blog bareng Bank Shariah, saya dapat hadiah, dan yang paling berkesan, saya mendapat kesempatan ngobrol bareng Kompasianer di acara Ngoplah.

Sekarang, selain sehari full pelatihan menulis, ternyata di hari kedua, seluruh Kompasianer diajak ke Pulau Maju. Siapa yang tidak mau?

Alhasil, untuk dapat mengikuti acara ini saya berpikir keras dan berusaha mencari akal. Bukan apa-apa, saya tidak mau kegiatan rutin saya sebagai pengajar, menjadi terganggu gegara ingin mengikuti acara keren Kompasiana.

Sebetulnya pihak sekolah selalu welcome pada setiap acara, selama ada surat undangan resmi. Karena sekarang tidak ada surat, jadinya ya galau. Walau hati galau, saya berusaha untuk selalu mempersiapkan diri sebaik mungkin. Membawa baju dan peralatan mandi seperlunya, dan berniat kabur di tengah-tengah pembelajaran. Saya pikir, it's no problem, soalnya selama ini saya tidak pernah macam-macam.

Demi ingin melihat  pulau reklamasi, saya bertekad untuk menjadi bad woman, alias akan kabur di tengah pembelajaran.
Singkat cerita, saya pergi ke sekolah dengan menggembol baju dan peralatan mandi seperlunya. Waktu yang ditunggu pun tiba, ketika giliran mengajar, ternyata ada acara dadakan, yaitu pendataan scan finger siswa, dan waktunya bertepatan dengan saya mengajar.

Yess. Akhirnya tanpa harus menjadi bad woman, saya berhasil mengejar acara yang keren habis ini, karena acaranya bertabur bintang. Ada Mbak Fanni, Pak Isson, Mbak Muthia, dan yang terpenting, bisa berkumpul dengan orang-orang hebat, luar biasa,  yang satu passion. Saling berbagi, saling memberi. We sharing, we glowing.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun