Mohon tunggu...
Erni Wardhani
Erni Wardhani Mohon Tunggu... Guru - Guru, penulis konten kreator (Youtube, Tiktok), EO

Guru SMKN I Cianjur, Tiktok, Youtube, Facebook: Erni Wardhani Instagram: Erni Berkata dan Erni Wardhani. Selain itu, saya adalah seorang EO, Koordinator diklat kepala perpustakaan se-Indonesia, sekretaris bidang pendidikan Jabar Bergerak Provinsi, Pengurus Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat, Pengurus Komunitas Pegiat Literasi Jawa Barat, Pengurus IGI kabupaten Cianjur, sekretaris Forum Kabupaten Cianjur Sehat, Founder Indonesia Berbagi, Tim pengembang Pendidikan Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Provinsi Jawa Barat, Humas KPAID Kabupaten Cianjur.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Demi Jogja, Aku Rela....

21 Mei 2017   08:18 Diperbarui: 21 Mei 2017   12:07 839
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="ICD Jogja dok.pri "][/caption]

Hari Jumat, tanggal 12 Me I 1974 sebetulnya hari ulang tahunku. Tadinya aku berencana mau diam saja di rumah, merayakan dengan keluarga tercinta, atau hanya menulis. Tahunya, ada undangan dari KutuBuku Baca untuk ikut ICD ke Jogya. Galon, antara ikut atau tidak. Hati ingin ikut, namun apalah daya, keluarga belum tentu menyetujui, di samping jauh, lumayan, jarak antara Cianjur Jogja berdasarkan mbah Google adalah 372 km, atau atau 223.2 mil. Untuk soal ini aku gak mau berdebat sama Mbah, lebih baik percaya saja, daripada disuruh ngukur sendiri. Alasan lain, karena waktunya yang bertepatan dengan hari ulang tahun. Tapi ternyata, tak biasanya, di luar dugaan, keluarga mendukung keberangkatanku. Alhasil, tanpa banyak bertanya lagi, takut keputusan berubah, aku pun menyanggupi ajakan tim KutuBuku Baca. Yess.

[caption caption="Kulo nuwun, Jogja dok.pri"]

[/caption]
Atas arahan Pak TS, aku diminta pergi selepas subuh, supaya dapat bersama rombongan kompasianer lain. Deal. Gak masalah, semoga di sana aku dapat bertemu idolaku di Kompasiana. Aku ingin bertemu Bang Isson, Bang Ihwanul, Mas Pebrianov, A Zulkarnaen Iskandar, Mas Gordi, Bang Nasir, Rooy John, Pical Cadi, Pak Tjip, Maurin, Ronald, Gong 2017, Sang Pujangga, Mbak Maria, Laurentina ....ah pokoknya gak bisa disebutkan satu satu.

[caption caption="Perempatan Malioboro "]

[/caption]
Tepat pukul 5.00 dinihari, aku naik bis dari Cugenang. Alhamdulillah bis kosong, jadi apa yang dicita citakan, duduk di depan supaya bisa sambil jepret sana jepret sini, memakai bis Marita, sambil dengerin musik, asyik. Ternyata harapanku sedikit melenceng, karena teman dudukku, seorang lelaki , karena ada lelaki paruh usia, duduk di sampingku. Bukan masalah duduknya, Tapi dia nemplokin terus kepalanya dengan manja di pundakku, gegara nahan kantuk yang maha dahsyat. Alhasil, sepanjang jalan, aku berusaha melepaskan diri dari kepala lelaki setengah baya tersebut, yang disinyalir bermagnet kuat. Jadi sepanjang jalan, Aku tidak senderan. Acara sender menyender yang lumayan menyiksa akhirnya tamat juga begitu aku turun dari bis. Ingin rasanya berteriak sekencang kencangnya, namun Aku lupa nada dasarnya.

[caption caption="w/ Kompasianer"]

[/caption]
Tiba di kampung Rambutan, tidak lama berselang, Pak TS menjemput, dan mobil meluncur manja ke Bentaran Budaya. Ternyata, hanya tinggal menunggu beberapa. Bis yang berjumlah sekitar 40 orang mulai bergerak dengan pasti. Pada saat mencari tempat duduk, ternyata ada beberapa yang sudah bertemu sebelumnya, yaitu Pak Dian Kelana, A Iskandar Z, dan juga Bang Ihwanul yang selalu always tidak pernah never hanya just karena because adalah is datang dengan istri tercintah. Aku kebagian duduk dengan ibu Ely Suryani, kompasianer asal Palembang, dari komunitas KPK. Dugaanku kompasianer pada judes, ternyata mereka baik dan ramah semua. Malah cepat akrab. Sepanjang perjalanan kami bernyanyi bersama.
Bis singgah di tempat peristirahatan sebanyak dua kali. Yang pertama di Bandung, kemudian di Sebah, sebelum Kendal. Rasa lelah dan pegal tak lagi dirasa, karena ingin segera tiba di Jogja. Bis akhirnya sampai, aku ditawari menginap oleh Mbak yang sangat baik, Mbak Seno, yang mengajakku menginap di rumah orang tuanya. Walaupun mereka nonmuslim, namun sama sekali Aku tidak merasa canggung. Mereka begitu welcome. Alhasil, karena sudah larut, aku langsung tertidur dengan sukses.

[caption caption="hiburan malam"]

[/caption]
Pukul 8.00 pagi, Aku, Mbak Seno, dan Mbak Maria pergi ke Pasar Ngasem, ternyata di sana masih pada siap siap, dan belum begitu ramai. Akhirnya kami berpisah, dan saya bergabung dengan komunitas saya, yaitu tim KutuBuku. Di sana Pak TS, Bang Isson, De Arum dan Tamitha sudah hadir. Aku bangga karena bisa jadi bagian dari acara ICD, acara yang untuk pertama kalinya digelar. Seluruh komunitas kompasianer tumplek blek di sini. Kreatif semua. Setiap komunitas mempunyai booth sendiri, dan ahai ada exbannerku di booth KutuBuku.
Ada panggung berukuran sekitar 8 meter x 5 meter di sana. Semua komunitas bergiliran tampil. Acara digelar dengan sangat apik, apalagi pembawa acaranya, Mas Anang, mampu membawa suasana menjadi gempita. Candaannya benar benar segar.Kurang ajar namun beretika (nah Loh). Karena pengisi acaranya sangat banyak, jadi, tidak semua komunitas dapat tampil. Saya sangat tertarik dengan tampilan Puppetmoon, boneka kertas pengisi film AADC 2, musik jazz, dan juga band hip-hop penutup. Kereeeeen. Petjaahhhh sangaaat. Semoga tahun depan dapat bergabung lagi. Aamiiin.

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun