Mohon tunggu...
Erni Wardhani
Erni Wardhani Mohon Tunggu... Guru - Guru, penulis konten kreator (Youtube, Tiktok), EO

Guru SMKN I Cianjur, Tiktok, Youtube, Facebook: Erni Wardhani Instagram: Erni Berkata dan Erni Wardhani. Selain itu, saya adalah seorang EO, Koordinator diklat kepala perpustakaan se-Indonesia, sekretaris bidang pendidikan Jabar Bergerak Provinsi, Pengurus Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat, Pengurus Komunitas Pegiat Literasi Jawa Barat, Pengurus IGI kabupaten Cianjur, sekretaris Forum Kabupaten Cianjur Sehat, Founder Indonesia Berbagi, Tim pengembang Pendidikan Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Provinsi Jawa Barat, Humas KPAID Kabupaten Cianjur.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Meretas Kesadaran Masyarakat via Aksara

23 Maret 2017   21:37 Diperbarui: 23 Maret 2017   21:43 736
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Belajar di alam terbuka"][/caption]Ada yang berbeda, saat mengenal lebih dekat dengan sosok Doddi Ahmad Fauji. Bukan hanya sosok kakak tingkat (Dulu Doddi satu almamater dengan saya). Lebih dari itu, Doddi adalah sosok yang sangat gigih dalam mengajak masyarakat untuk menulis. Kecintaannya akan menulis, terutama menulis karya sastra membuat pria berumur 46 tahun ini rela mengabdikan diri tanpa pamrih. Menurutnya  menulis merupakan jalan untuk membuka kesadaran akan kelebihan dan kekurangan potensi individual. Mereka yang sudah tersadarkan akan potensinya, maka akan tercerahkan dan bisa berdaya serta survival terhadap kondisi apapun. Diawali dari menulis karya sastra, sebagai pintu masuk untuk menulis dalam bentuk artikel yang argumentatif.
Atas dasar itulah, maka pada tahun 2005, Doddi membuat SKB (Sekolah Kewajaran Bersikap) lewat PKBM seorang diri.  Bekerjasama dengan berbagai pihak, baik organisasi kepemudaan, sekolah, perguruan tinggi, pemuda masjid, organisasi kampus, dan instansi pemerintah. Tak tanggung tanggung, dia menggandeng Balai Bahasa Jawa Barat.
Melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat "Sekolah Kewajaran Bersikap" (PKBM - SKB), Doddi menyampaikan pelatihan menulis di berbagai tempat dan lokasi. Terkadang di kelas, di lapangan, di bawah pohon beringin, di rumah ibadat, bahkan di kuburan yang ia percaya sebagai sebuah ruang belajar untuk membangun muruah spiritualitas-religiusitas.[caption caption="Menggelar pelatihan di ruang renung SKB yang asalnya tempat pembuangan sampah"]

[/caption]      Sekolah Kewajaran Bersikap didirikan karena Doddi sendiri merasa belum bisa bersikap wajar, maka didirikanlah SKB sebagai ruang belajar berkelanjutan untuk mencapai kewajaran dalam bersikap. Selain menggawangi SKB, Doddi juga menebarkan ilmunya di dunia maya. Grup Partai Penulis Puisi (PPP) di Facebook didirikan sejak 9 September 2009, masih aktif sampai sekarang dengan anggota yang sudah berjumlah 3.200 orang, tentu bukan hal yang harus dianggap sepele keberadaannya. Doddi juga mengelola Group di WA (Alumni Diksatrasia dan Partai Penulis Puisi).       Dari situ pelajaran menulis bisa lebih menjangkau masyarakat luas, dengan cara menyampaikan paparan mengenai prinsip prinsip menulis, serta analisis dan komentar terhadap karya semua anggota. [caption caption="Pelatihan menulis puisi di SMA 1 Ngamprah"]
[/caption]      Untuk mewujudkan keinginannya itu, terkadang ia mengeluarkan kocek  sendiri untuk mengadakan pelatihan. Seperti yang pernah dilakukannya di Kabupaten Pangandaran.Ia menganggap, masyarakat harus bisa menulis. Menuliskan aneka elemen kebudayaan yang dimiliki masyarakat, terutama yang terkait dengan keterampilan aplikasi praktis macam memasak, arsitektur, dongeng-dongeng yang berisi tuntunan, folklore, dan lain-lain. [caption caption="Pelatihan gratis di SMA tahun 2009 di Bogor"]
[/caption]"Teknik asitektur candi telah lenyap, karena tidak ada yang menuliskannya. Dongengan anak-anak jelang tidur, yang dulu sering saya dengar dari famili, juga mulai hilang dari ingatan publik, padahal dongengan itu berisi ajaran moral dan kearifan lokal," katanya, saat saya tanyai kenapa ia begitu bersemangat menggelar pelatihan menulis.       Doddi melatih orang untuk menulis, bukan dari kemarin sore, tapi sudah dilakukannya sejak kuliah dulu. Ia mendirikan unit kegiatan kampus bernama Arena Studi Apresiasi Sastra (ASAS) di IKIP Bandung bersama rekan-rekan sejawatnya. Dari ASAS berlahiran penulis sastra hingga kini, dan karya mereka dibukukan atau dimuatkan di koran nasional mapun lokal.Ia juga turut membidani kelahiran buku yang ditulis oleh guru maupun masyrakat, milsanya buku puisi Istana Berduri karya seorang guru di SMAN 14 Garut yang diberi endorsement oleh penyair Sutardji Calzoum Bachri, serta buku Ritus Hujan karya Heri Isnaini, guru di SMK Profita Bandung, dll.       Buku paling penting yang ia bidani adalah karya tulis para seniman Aceh dan karya gambar anak-anak dari tenda pengungsian selepas musibah tsunami di Aceh tahun 2004 silam. Dari tenda pengungsian orang bisa menulis, apalagi jika dalam keadaan normal, masyarakat mestinya bisa menuliskan hal-hal penting yang ada di sekitarnya.       Pada akhirnya manusia dituntut untuk bersikap, dan menyikapi persoalan hidup. Tidak akan pernah mencapai tingkat kesempurnaan, jadi cukup sampai di tingkat wajar dalam bersikap. Info tambahan, SKB cabang telah didirikan di Pangandaran untuk menyiapkan wisata literasi guna mengimbangi wisata alam.mendorong para guru memiliki wibawa di depan siswa dengan cara memiliki karya tulis yang bisa dibanggakan. Di balik agenda SKB dan PPP, adalah menyadarkan masyarakat betapa Indonesia melimpah dengan kakayaan alam, tapi yang menikmati hanya segelintir pengusaha.       Atas segala jerih payahnya, pada tahun 2003, Doddi ikut kunjungan ke Athena dalam rangka persiapan olimapiade kebudayaan bersama rombongan seniman Indonesia.Ke Rusia tahun 2004 sebagai pembicara dalam seminar Kebudayaan Indonesia terkini di hadapan 14 profesor, di Moscow Government University, dan baca puisi di Sanggar Nusantara Moscow, serta diskusi proses kreatif puisi di St. Petersburg University.[caption caption="Di Yunani"]
[/caption]      Dari Moscow Government University, Departemen Bahasa dan Kebudayaan Indonesia, sebagai narasumber kebudayaan Indonesia terkini dari generasi menengah.Sedangkan puisi-puisinya selain dimuat di berbagai media massa lokal dan nasional, juga ikut dalam antologi hasil lomba seperti yang diselenggarakan Dewan Kesenian Banten, Klungkung dalam Puisi.
Buku sendiri yang telah terbit, ada 6 buku puisi, dan buku orang lain yang terbit atas bantuan editing dan supervisi ada 3 buku, dari seorang yg tidak bisa menulis jadi lebih percaya diri untuk menulis.       Doddi kini tengah sibuk menggagas "Festival Internasional Ibu Dewi Sartika" yang akan dilaksanakan pada Bulan Desember 2017, setelah tahun 2014 ia gelar acara serupa dalam skup nasional.[caption caption="Peringatan Raden Dewi Sartika 2014 di UPI bersama Ken Zuraida"]
[/caption]"Kita juga mesti mengabadikan jasa-jasa dan pikiran para pahlawan perempuan yang telah berkontribusi nyata dalam membangun peradaban, seperti dilakukan oleh Ibu Dewi Sartika. Tapi tokoh ini nyaris terlupakan bahkan di Jawa Barat sendiri," tutur Sastrawan Angkatan 2000 versi pengamat sastra Korrie Layun Rampan itu dengan mantap.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun