Daripada memendam amarah, lebih baik menceritakannya kepada orang terdekat, seperti sahabat atau keluarga. Ceritakanlah bagaimana perasaan yang kamu rasakan dan semua unek-unek yang mengganjal di hati, agar semua perasaan tersebut luruh. Dengan begitu hati dan pikiran bisa lebih plong dan rilex. Terkadang seseorang hanya butuh untuk didengarkan agar mereka tidak merasa sendiri. Tetapi harus diingat bahwa jangan sampai melewati batas ketika sedang curhat. Orang terdekat sekalipun bisa merasa tidak nyaman apabila kita bercerita terlalu berlebihan sampai memaki.
4. Â Menulis
Selain curhat kepada orang lain, kita juga bisa mulai mengungkapkan perasaan dan segala keluh kesah lewat tulisan. Menulis tidak harus dalam buku diary, bisa dengan selembar kertas ataupun lewat note di ponsel. Sebagian orang terkadang lebih nyaman menulis daripada curhat karena lebih leluasa menceritakan apapun tanpa harus berhati-hati menjaga perasaan lawan bicara. Dengan menulis, perasaan bisa menjadi lebih lega meskipun tidak ada yang membaca atau menanggapi.
5. Â Mendengarkan musik
Yang terakhir kita bisa mencoba untuk mendengarkan musik. Mendengarkan musik bisa membantu mengeluarkan rasa amarah yang menggebu-gebu dihati. Kita bisa mendengarkan lagu yang kita sukai atau lagu yang sesuai dengan mood. Bila ingin berteriak dengarkan lagu-lagu yang berisik seperti musik Rock sehingga kita dapat berteriak sambil bernyanyi. Bila rasanya ingin menangis maka dengarkanlah lagu yang sedih agar kita bisa ikut menangis. Yang terpenting adalah kita dapat mengeluarkan emosi dalam diri agar kita bisa lebih tenang dan lega.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H