Di balik langit kelam, gemuruh bergema,
Suara angin melambai, menyapa sunyi malam,
Dalam pelukan gelap, bintang-bintang berkelana,
Menyaksikan malam yang berisik ini.
Cerita gemuruh kota, riuh rendahnya manusia,
Di sudut gelap, terdengar langkah ragu,
Malam berisik menyambutku, dalam pelukan senja,
Mengulur rasa hampa, merangkai mimpi di ujung cakrawala.
Diam menari, dalam gelapnya hening,
Merentangkan takdir, antara malam dan terang,
Dalam nyala lampu yang mengambang,
Menyapu semua angan, dalam malam yang berisik ini.
Terang meliputi langit, menguak gelap,
Menghadirkan duka, dalam pelukan malam,
Mengurai rindu yang terpendam,
Di dalam ruang sunyi, malam berisik menari.
Di bawah sinar bulan, bayangan berkelindan,
Menyapa mimpi yang tak kunjung datang,
Rasa rindu dan harapan berkelana,
Dalam keheningan yang tak pernah benar-benar hening.
Namun di setiap gemuruh, ada kisah tersimpan,
Tentang cinta dan kehilangan, tentang harapan dan kekecewaan,
Malam berisik, penuh suara-suara yang merintih,
Mengisi hati dengan keheningan yang nyaring.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H