Dalam upaya meningkatkan kebersamaan dan mempererat hubungan antarwarga, tim KKN-BBK Periode 4 Universitas Airlangga menggelar acara lomba memancing di Desa Sidorejo tepatnya di Wisata Gong Perdamaian. Acara yang berlangsung pada tanggal 23 Juli 2024 ini, mengundang antusiasme tinggi dari warga desa yang bersemangat untuk berpartisipasi dalam ajang penuh keceriaan dan kebersamaan.
Acara ini tidak hanya berfokus pada kompetisi semata, tetapi juga bertujuan untuk membangun silaturahmi antar warga, menjaga kelestarian lingkungan perairan di desa, serta membantu UMKM sekitar. Melalui lomba memancing ini, warga diajak untuk saling mengenal dan mempererat hubungan, menciptakan komunitas yang lebih solid dan harmonis.
Selain itu, kegiatan ini juga menekankan pentingnya menjaga ekosistem perairan yang menjadi sumber daya alam penting bagi Desa Sidorejo, dengan mengedukasi peserta tentang praktik memancing yang ramah lingkungan. Acara ini juga memberikan kesempatan bagi UMKM lokal untuk berpartisipasi dan mempromosikan produk mereka melalui bazar yang diadakan bersamaan dengan lomba, sehingga turut mendukung perekonomian lokal dan memacu semangat kewirausahaan di kalangan masyarakat.
Lomba memancing dimulai pukul 15.00 WIB dan diikuti oleh sekitar 250 peserta dari berbagai usia. Dengan peralatan pancing yang dibawa sendiri, para peserta bersiap menguji kemampuan mereka dalam menangkap ikan sebanyak-banyaknya dalam waktu 60 menit.
Panitia KKN-BBK Periode 4 Universitas Airlangga menyediakan hadiah menarik bagi peserta yang berhasil menangkap ikan tercepat dan terberat. Hadiah bagi para pemenang lomba memancing berupa sembako yang dikemas dalam tas anyaman buatan UMKM setempat menjadi daya tarik tersendiri dalam acara ini. Tidak hanya bermanfaat secara praktis, hadiah ini juga mendukung perekonomian lokal dengan mempromosikan produk-produk kerajinan tangan warga Desa Sidorejo.
Belum sampai 5 menit setelah lomba dimulai, Pak Tomi dari RT 14 RW 4 sudah berhasil memperoleh ikan pertamanya. Keberhasilan ini disambut dengan sorakan riuh dari para peserta dan penonton di sekelilingnya. Dengan cekatan, Pak Tomi menarik ikan tersebut dari air, menunjukkan bahwa strategi dan teknik memancingnya telah membuahkan hasil cepat. Momen ini menambah semangat bagi peserta lain dan menjadi awal yang menggembirakan untuk lomba memancing yang berlangsung dengan penuh antusiasme.
Menurut wawancara dengan beberapa peserta, umpan memancing yang digunakan dalam lomba ini sangat beragam, mulai dari cacing, jangkrik, ayam suwir, cicak bakar, hingga seblak. Ragam umpan yang unik ini tidak hanya menunjukkan kreativitas para peserta dalam upaya menarik ikan, tetapi juga menambah keseruan dan warna pada kompetisi.
Setiap jenis umpan memiliki kelebihan tersendiri dan dipilih berdasarkan pengalaman serta preferensi pribadi, menciptakan strategi yang beragam di antara peserta. “Saya menggunakan ayam suwir karena teksturnya yang lembut dan aromanya yang kuat menarik perhatian ikan dengan cepat,” ujar Mas Arka, salah satu pemenang lomba yang memperoleh timbangan terberat.