Mohon tunggu...
Erni Sulistia
Erni Sulistia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru SMP Negeri 228 Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran Berdiferensiasi Menyenangkan Murid

25 Juni 2024   07:54 Diperbarui: 25 Juni 2024   08:08 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pembelajaran berdiferensiasi adalah suatu pendekatan atau filosofi mengajar yang efektif dengan cara memberikan berbagai cara kepada siswa untuk memahami informasi baru. Pendekatan ini memungkinkan guru untuk memenuhi kebutuhan individu setiap siswa di kelas.

Dalam melaksanakan proses pembelajaran ada tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Tujuan pembelajaran tersebut haruslah memiliki rumusan yang mencakup adanya Audience,  Behavior, Condition dan Degree. Adapun tujuan pembelajaran yang saya rumuskan yaitu setelah mempelajari materi kebinekaan Indonesia, murid diharapkan dapat menjelaskan dengan benar konsep dasar kebinekaan Indonesia, termasuk Bhinneka Tunggal Ika. Dan setelah mengikuti diskusi kelompok, murid diharapkan dapat dengan benar menjelaskan atau mendemontrasikan contoh ragam budaya, suku bangsa di Indonesia.         

Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut saya melakukan aksi nyata dengan melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi dengan materi keragaman suku dan budaya di Indonesia yaitu diawali dengan melakukan analisis kebutuhan belajar murid. Berdasarkan analisis tersebut saya dapat memetakan kebutuhan belajar berdasarkan minat murid, kesiapan belajar murid dan profil belajar murid.

Dari hasil analisis tersebut didapat minat murid dalam membuat tampilan hasil diskusi berbentuk paparan presentasi ragam budaya dan suku tertentu. Ada juga yang membuat tampilan hasil diskusi berbentuk aktivitas menari atau bernyayi. Dengan demikian saya melakukan diferensiasi proses untuk memenuhi minat murid tersebut.

Kebutuhan belajar berdasarkan kesiapan belajar murid bisa dilakukan diferensiasi proses yaitu untuk murid yang memiliki kemampuan yang baik bisa memimpin demontrasi kelompok ketika diskusi. Untuk murid yang memiliki kemampuan sedang, bisa berpartisipasi aktif dalam kegiatan diskusi kelompok. Untuk Murid yang kurang, bisa memperhatikan penjelasan guru dan rekannya dengan diberikan pemahaman lebih mendalam. 

Diferensiasi proses bisa dilakukan untuk memenuhi kebutuhan belajar berdasarkan profil belajar murid yaitu murid yang memiliki gaya belajar visual akan mengamati video pembelajaran tentang kebinekaan Indonesia yang disajikan oleh guru. Untuk murid yang bergaya belajar auditori bisa mendengarkan penjelasan yang disampaikan oleh pemateri didalam video atau penjelasan dari guru. Untuk murid yang Kinestetik, mereka mencari gambar contoh ragam budaya dan suku di Indonesia.

Untuk memenuhi kebutuhan belajar berdasarkan gaya belajar tersebut bisa juga dilakukan diferensiasi konten yaitu untuk murid bergaya belajar visual dapat mempelajari materi ajar melaui video pembelajaran, untuk murid yang auditori bisa mendengarkan penjelasan materi melalui suara sipemateri yang ada di dalam video pembelajaran atau dari penjelasan guru. Untuk murid kinestetik dapat menyocokkan gambar contoh ragam budaya dan suku asalnya dan penjelasaanya.

Dari kebutuhan belajar murid tersebut juga dapat dilakukan diferensiasi produk yaitu untuk murid yang bergaya belajar visual dapat membuat tampilan hasil diskusi berbentuk paparan presentasi. Untuk murid bergaya belajar auditori dapat membuat tampilan hasil diskusi berbentuk aktivitas bernyanyi dan untuk murid bergaya belajar kinestetik bisa membuat tampilan hasil dikusi berbentuk aktivitas menari.

Adapun langkah-langkah saya dalam pembelajaran berdiferensiasi yaitu diawali dengan pembiasaan rutin sebelum pembelajaran. Saya mengajak murid-murid untuk berdoa (Budaya Positif), menyanyikan lagu Nasional Dari Sabang Sampai Marauke (Budaya Positif), mengingatkan keyakinan kelas yang telah dibuat (Budaya Positif), mengecek kehadiran murid, murid diajak untuk Latihan bernafas dengan kesadaran penuh. Hal ini dilakukan bertujuan agar murid dapat fokus dan menghilangkan stress (Manajemen Diri), memberikan kesempatan kepada salah satu murid untuk maju ke depan kelas untuk menceritakan pengalamannya setelah pulang sekolah sampai pagi hari pergi ke sekolah Kembali. (Manajemen Diri). Saya Murid secara bersamaan melakukan Ice breaking yaitu Tepuk Pancasila: Tepuk Pancasila!   Prok...prok... Ketuhanan Prok...Prok... Kemanusiaan Prok...Prok... Persatuan Prok...Prok... Musyawarah   Prok...Prok... Keadilan Pan_Ca_Si_La... (sambil tepuk), Yes Merdeka! (tangan dikepal).   

Selanjutnya saya melakukan apersepsi melalui tanya jawan Bersama murid dengan mengaitkan materi sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari dari pengalaman murid. Memberikan kuis berbentuk pertanyaan ringan, misalnya: 

- Coba sebutkan suku-suku yang ada di Indonesia yang kamu ketahui? 

- Coba sebutkan contoh ragam budaya dari salah satu suku yang ada di Indonesia? 

(hal ini dilakukan untuk mendiagnosis kesiapan belajar murid) -- Diferensiasi Proses -- Kesiapan Belajar Murid hal ini juga dilakukan untuk menumbuhkan kompetensi social dan emosional murid yaitu Kesadaran Diri (Mengidentifikasi kekuatan diri), Manajemen Diri (Menunjukkan motivasi diri), Kesadaran Sosial (Mengakui kemampuan orang lain). Selanjutnya saya menyampaikan tujuan pembelajaran dan menyampaikan materi Pelajaran yang akan dipelajari. Kemudian saya menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan serta mempersiapkan media pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran.  

Pada kegiatan inti Murid disajikan penjelasan dari guru mengenai keberagaman suku dan budaya di Indonesia melalui Mengamati video tentang keberagaman suku dan budaya di Indonesia yang ditayangkan oleh guru. Mendengarkan paparan dari guru tentang video keberagaman suku dan budaya di Indonesia. (Diferensiasi Konten -- Profil Belajar Murid dan Minat Belajar Murid). Setelah disajikan penjelasan oleh guru, murid dipersilahkan untuk mengajukan pertanyaan apabila ada hal yang kurang dipahami. Kegiatan ini bertujuan agar murid memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik (Kemampuan Berelasi). Murid dibagi kedalam 6 kelompok, dan diberikan tugas untuk memilih salah satu suku yang akan di presentasikan hasil budayanya, melalui pilihan hasil tugas yang bisa berbentuk paparan tulisan presentasi dan atau bisa dengan atraksi nyayian dan tarian (Diferensiasi Produk -Minat Belajar). Selanjutnya Murid perkelompok maju kedepan kelas secara bergantian untuk mencari gambar contoh kebinekaan Indonesia (ragam budaya dan suku) dan menyocokkan gambar contoh ragam budaya dan suku asalnya yang telah mereka pilih (Diferensiasi Konten - Diferensiasi Proses -- Profil Belajar Murid). Berikutnya Murid dibimbing guru dalam melakukan diskusi kelompok sesuai dengan kebutuhan belajar murid. (Diferensiasi Proses -- Kesiapan Belajar Murid). Dalam kegiatan diskusi, diharapkan murid memiliki kemampuan mempraktikan Kerjasama tim (Kemampuan Berelasi) dan kemampuan mendemonstrasikan diri dalam kelompok (Manajemen Diri). Setelah selesai diskusi, murid mendemonstrasikan hasil diskusinya didepan kelas terhadap kelompok lain. Dalam berpresentasi murid dapat menampilkan hasil diskusinya bisa dalam bentuk penjelasan paparan, bernyayi dan juga menari (Diferensiasi Produk -- Minat Murid -- Profil Belajar Murid). Kegiatan ini bertujuan agar murid memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan dapat mengaktualisasikan kompetensinya sesuai dengan minat murid (Kemampuan Berelasi). Murid diberikan kesempatan untuk memberikan masukan / umpan balik yang nantinya akan dikuatkan Kembali oleh guru. Kegiatan ini bertujuan agar murid memiliki kemampuan komunikasi yang baik (Kemampuan Berelasi) dan kemampuan membuat Keputusan yang bertanggung jawab dari pendapat masing-masing (Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab). Kegiatan tersebut diakhiri dengan guru memberikan apresiasi kepada murid atas tugas yang telah dikerjakan serta hasil diskusi.

Pada kegiatan penutup, Murid diarahkan untuk membuat Kesimpulan pembelajaran dengan bimbingan guru. Kemudian Murid merefleksikan hasil pembelajaran dengan menjawab pertanyaan dari guru (Pertanyaan terlampir). Kegiatan refleksi bertujuan agar murid memiliki kemampuan mengidentifikasi emosi-emosi dalam diri (Kesadaran Diri). Selanjutnya Murid diberikan informasi kegiatan belajar berikutnya. Dan pemebelajaran ditutup dengan berdoa Bersama-sama (Budaya Positif). Serta Guru menutup pembelajaran.  

Untuk penilaian yang saya lakukan terdiri dari penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan. Di dalam pembelajaran berdiferensiasi, penilaian tidak lagi hanya dilakukan sebagai sesuatu yang terjadi pada akhir unit untuk menentukan "siapa yang telah mendapatkannya atau siapa yang sudah menguasai". Penilaian diagnostik dilakukan saat unit dimulai. Di sepanjang unit pembelajaran, guru menilai tingkat kesiapan, minat, dan pendekatan belajar yang digunakan murid dan kemudian merancang pengalaman belajar berdasarkan pemahaman terbaru dan terbaik tentang kebutuhan murid. Produk akhir, atau cara lain dari penilaian "akhir" atau sumatif, dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, dengan tujuan untuk menemukan cara terbaik bagi setiap murid untuk menunjukkan hasil belajarnya. 

Demikianlah salah satu contoh aksi nyata saya dalam melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi, semoga bermanfaat. 

Terimakasih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun