Perilaku menyimpang merupakan perilaku yang tidak sesuai dengan norma sosial yang ada di masyarakat maupun di suatu kelompok atau bahkan aturan yang telah diinstitusikan, yaitu peraturan yang telah disepakati bersama dalam sistem sosial.
Menurut buku Sosiologi Komunitas Menyimpang (2018) yang ditulis oleh Suardi Dwi J. Narwoko, perilaku menyimpang merupakan perilaku warga atau masyarakat yang dianggap tidak sesuai dengan tata aturan, kebiasaan maupun norma sosial yang berlaku.
Perilaku menyimpang terjadi karena kombinasi beberapa faktor. Lingkungan keluarga menjadi salah satu faktor yang paling berpengaruh dalam mengawali terbentuknya perilaku menyimpang pada anak.
Selain faktor lingkungan keluarga, lingkungan sosial juga dapat memicu berkembangnya perilaku menyimpang pada anak. Hal ini dapat terjadi akibat pergaulan yang tidak baik dengan teman sekolah atau teman sebaya di lingkungan tempat tinggal.
Jika siswa memiliki perilaku yang menyimpang tensi saja akan berpengaruh pada karakter yang ada pada dirinya. Dimana karakter sangat penting yaitu membantu generasi muda menjadi pribadi yang berkualitas serta kontribusi baik bagi bangsa dan negara.
Jika generasi muda seperti pelajar tidak memiliki karakter mungkin lebih rentan terhadap masalah kesejahteraan mental dan emosional, seperti depresi dan kecemasan, sehingga munculnya perilaku menyimpang bisa menjadi salah satu kurang nya karakter pada diri seorang individu.Â
Jadi peran guru dalam bertindak mengatasi perilaku menyimpang yang ada di sekolah sangat perlu dilakukan.Â
Contoh tindakan atau perilaku menyimpang diantaranya yaitu :
1. Sering marah atau kehilangan kesabaran
2. Sering berdebat dengan orang dewasa
3.Tidak patuh dengan aturan atau permintaan orang tua
3. Sering kesal dan dengki
4. Sengaja mengganggu orang lain
5. Sering menyalahkan orang lain
6. Bullying
7. Tawuran
8. Penggunaan narkoba
9. Malas belajar
10. Bolos sekolah.Â
11. Merokok disekolah.Â
12. Berkeluyuran sampai tengah malam.Â
Guru sebagai pendidik dalam mengatasi sikap dan perilaku menyimpang adalah dengan memberikan dorongan dan semangat belajar kepada anak, dengan dorongan dan semangat yang diberikan, anak didik tidak akan melakukan melanggar tata tertib sekolah yang ada .Â
Dari perilaku menyimpang yang terjadi, maka tindakan yang dapat dilakukan guru yaitu :
1. Melakukan pendekatan kepada siswa dan mencari faktor pencetus.Â
2. Memberikan teguran
3. Memberi nasehat.
4. Memberi peringatan.Â
5. Memanggil orang tua siswa.
6. Memberi hukuman dan sangsi.
7. Guru sebagai pelatih dalam mengatasi sikap
dan perilaku menyimpang anak.Â
8. Guru sebagai pembimbing dalam mengatasi
sikap dan perilaku menyimpang anak.Â
9. Guru sebagai model dan teladan dalam
mengatasi sikap dan perilaku menyimpang anak.Â