Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Â Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Lokasi                       : SMKN 3 Garut
Lingkup Pendidikan         : Sekolah Menengah Kejuruan
Tujuan yang ingin dicapai   : Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik
Penulis                      : Erni Susanti, S.Pd
Tanggal                     : PPL Aksi 1, 14Desember 2022
SITUASI :
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah :
Guru belum mengoptimalkan model pembelajaran yang inovatif sesuai dengan karakteristik materi
Model pembelajaran yang dilakukan oleh guru masih berpusat pada guru dan kurang menarik, model pembelajaran guru yang kurang inovatif dan hanya menggunakan model pembelajaran konvensional, oleh karena itu, peserta didik merasa bosan dan jenuh pada saat pembelajaran di kelas.
Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan?
Praktik pembelajaran ini menurut saya penting untuk dibagikan karena saya kira banyak rekan guru yang mengalami permasalahan yang sama dengan permasalahan yang saya alami, sehingga praktik ini diharapkan selain bisa memotivasi diri sendiri juga diharapkan bisa menjadi referensi atau inspirasi bagi rekan guru yang lain.
Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini?
Saya yang berperan sebagai guru mempunyai tanggung jawab untuk melakukan proses pembelajaran ini secara efektif dengan menggunakan metode, media, dan model pembelajaran yang tepat dan inovatif sehingga tujuan pembelajaran dan hasil belajar peserta didik bisa tercapai sesuai yang diharapkan
TANTANGAN :
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat?
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut?
Setelah dilakukan identifikasi masalah dengan refleksi diri, wawancara guru, kepala sekolah, rekan sejawat dan pakar maka tantangan yang terjadi pada guru itu sendiri yaitu;
- Guru tidak memahami sintaks model pembelajaran inovatif
- Guru belum mendapatkan pendampingan model pembelajaran inovatif
- Terbatasnya waktu guru dalam merangcang model pembelajaran inovatif
- Guru tidak mau merubah model pembelajaran karena malas dan bertahan di zona nyaman.
- Keterbatasan sarana dan prasarana
Untuk mengatasi tantangan tersebut, guru melakukan tindakan sebagai berikut:
- Guru harus memahami sintaks model pembelajaran yang inovatif
- Guru harus mendapatkan pendampingan model pembelajaran inovatif
- Guru harus merancang model pembelajaran yang inovatif
- Guru harus merubah model pembelajaran lama/konvensional dengan model pembelajaran yang inovatif
- Tersedianya sarana dan prasarana dalam pembelajaran
Tantangan itu yang menyebabkan seorang guru harus melewatinya dengan berbagai cara seperti menerapkan media yang sesuai dengan gaya belajar peserta didik serta model pembelajaran inovatif yang mendukung dan pemanfaatan TIK dalam pembelajaran
Yang terlibat pada PPL Siklus Aksi ke-1 yaitu:
- Peserta didik sebagai sentral dalam proses pembelajaran Squence of Restaurant Service dengan metode Role Playing
- Guru sebagai fasilitator
- Dosen dan guru pamong sebagai pembimbing dalam proses pelaksanaan pembelajaran PPL
- Rekan sejawat serta cameramen yang membantu mendokumentasikan pelaksanaan kegiatan ini
AKSI :
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini
Langkah dalam aksi praktik baik ini menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dengan metode role playing  dengan langkah kegiatan sebagai berikut:
(Orientasi pada Masalah)
- Peserta didik diberikan tayangan video berdasarkan permasalahan bagaimana tahapan melayani tamu/ Squence of restaurant service sesuai SOP
- Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya
(Mengorganisasi)
- Guru membagi peserta didik menjadi 10 kelompok 1 kelompok terdiri dari 2 orang  Peserta didik  .
(Membimbing penyelidikan)
- Guru membimbing peserta didik membuat skenario percakapan role playing tentang squence of restaurant service
- Guru memberikan LKPD menggunakan aplikasi liveworksheet
- Peserta didik melaksanakan diskusi sesuai kelompok masing-masing
(Mengembangkan) (Menyajikan hasil)
- Tiap-tiap kelompok melakukan Role Play urutan atau tata cara di mana seorang waiter/waitres memberikan pelayanan kepada tamu/Squence of Restaurant Service dan kelompok lain memberi komentar terhadap penampilan rekannya tentang kesesuaian SOP dan kemampuan berbahasaÂ
- Peserta didik mempraktekkan squence of restaurant service sesai SOP secara bergantian
- Peserta didik yang tidak melakukan praktek membantu mengambil video peserta didik yang mlakukan praktek
(Menganalisis) (Mengevaluasi)
- Guru mengevaluasi hasil role playing yang dipraktekkan peserta didik
- Peserta didik menanggapi hasil role playing kelompok lain
- Peserta didik dan guru bersama-sama membuat kesimpulan tentang tahapan squence of restaurant service berdasarkan SOP
- Peserta didik diminta untuk mengerjakan soal  evaluasi (Melalui  link  Quizizz) Â
REFLEKSI HASIL DAN DAMPAK
Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Â Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut
Dampak dari penerapan media berbasis TPACK yang diimplementasikan yaitu dengan model Problem Based Learning dengan metode Role Playing membuat siswa lebih bersemangat dan tidak cepat bosan dalam pembelajaran karena pada saat pembelajaran peserta didik dibagi beberapa kelompok untuk melakukan role playing/ bermain peran sesuai tugas tanggung jawab masing -- masing sehingga semua peserta didik bisa terlibat dalam pembelajaran dan akan menjadi lebih aktif dalam pembelajaran. Dengan model pembelajaran ini peserta didik lebih termotivasi daripada menggunakan model pembelajaran konvensional dan dari hasil peserta didik yang mendapat nilai di atas KKM.
Respon peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran ini sangat senang, bisa dilihat saat kegiatan refleksi akhir pembelajaran peserta didik memberikan refleksi bahwa pembelajaran sangat menyenangkan dan peserta didik termotivasi untuk mengikuti pembelajaran tersebut, dan media pembelajarannya menarik juga mudah dipahami.
Faktor keberhasilan pembelajaran ini sangat ditentukan akan penguasaan guru terahadap media, model dan langkah-langkah pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah dibuat.
Pembelajaran yang dapat diambil dari proses dan kegiatan yang sudah dilakukan oleh guru adalah guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam memilih metode, model dan media pembelajaran untuk membuat proses belajar mengajar sesuai dengan yang diharapkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H