Ijuk digunakan sebagai bahan pembuatan sapu ijuk. Selain itu, ijuk juga digunakan sebagai salah satu bahan penjernih air yang        digabung dengan kerikil, pasir sehingga air yang awalnya keruh dapat menjadi jernih secara alami.
4.  Batang aren yang muda diambil umbulnya dan dibuat sayur yang dinamakan Sayur Pokko oleh masyarakat setempat yang biasa       disajikan pada acara pesta/pengantian serta menyambut tamu penting.
    Batang tua yang sudah tidak produktif lagi diambil bagian tengahnya untuk dijadikan tepung aren yang selanjutnya dapat diolah       menjadi berbagai macam makanan.
5.   Buah aren diolah masyarakat menjadi kolang kaling sebagai bahan pembuatan minuman. Kolang kaling dihasilkan pada tanaman      berumur 10 tahun dengan rata-rata 600 kg/batang dengan harga Rp. 12.000,-/kg tergantung kondisi tanaman.
6.  Nira aren bisa disadap pada pohon Aren pada umur 5 tahun. Puncak produksi pada umur 10-20 tahun pada aren yang subur dan        menghasilkan 15-20 liter setiap hari tergantung kondisi tanaman.
    Nira aren dijadikan sebagai minuman kesehatan yang dipercaya masyarakat yaitu nira aren segar dengan rasa manis.
    Selain itu, nira pahit yang difermentasi masyarakat menjadi minuman walaupun hal ini dilarang dalam agama Islam yang dianut       oleh sebagian besar masyarakat karena dapat memabukkan serta biasanya merupakan salah satu sumber kekacauan di Desa.
7. Â Â Cuka aren dibuat masyarakat sebagai cuka alami yang digunakan sebagai bahan campuran makanan.
8.  Gula aren merupakan produk olahan nira aren segar yang diolah menjadi gula batok maupun gula semut.
9.   Pelepah dari pohon aren dipotong-potong masyarakat dijadikan bahan bakar dalam pembuatan kolang kaling, gula batok, gula        semut maupun dalam kegiatan lainnya.
Demikianlah banyaknya manfaat tanaman Aren yang diberikan oleh Tuhan pada alam untuk dimanfaatkan khususnya oleh masyarakat Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi Selatan.