Tanaman Aren/Enau termasuk suku Araceae (pinang-pinangan), batangnya tidak berduri, tidak bercabang, tinggi dapat mencapai    25 meter dan diameter batang dapat mencapai 0,5 meter. Tangkai daun aren panjangnya dapat mencapai 1,5 meter, helai daun panjangnya dapat mencapai 1,45 meter, lebar 7 cm dan bagian bawah daun ada lilin.
Saat ini tercatat ada empat jenis pohon yang termasuk kelompok aren yaitu : Arenga piata (wurmb), Arenga Undulatitolia Bree, Arenga Westerhoutii Grift dan Arenga Ambcang Becc. Diantara jenis tersebut yang sudah terkenal manfaatnya adalah Arenga Pinata yang dikenal sehari-hari dengan nama Arena atau Enau.
Tanaman Aren hampir mirip pohon kelapa. Perbedaannya, jika pohon kelapa batang pohonnya bersih (pelepah daun yang tua mudah lepas), maka batang pohon aren ini sangat kotor karena batangnya terbalut oleh ijuk, sehingga pelepah daun yang tua sulit diambil atau lepas dari batangnya. Oleh karena itulah, batang pohon aren sering ditumbuhi banyak tanaman jenis paku-pakuan.
Kondisi tanah yang baik untuk pertumbuhan aren adalah jenis tanah vulkanis yang berada di sekitar lereng gunung, tanah gembur, ataupun tanah berpasir yang dapat dijumpai di dekat aliran sungai, tetapi tidak tahan pada tanah masam (pH tanah yang rendah). Aren tumbuh baik pada pada ketinggian 9-2000 m dpl dengan curah hujan lebih dari 1.200 mm setahun. Hal ini sesuai dengan topografi kabupaten Barru dengan wilayah yang bervariasi terdiri atas daerah laut, dataran rendah dan daerah pegunungan dengan ketinggian 300-1.700 mdpl.
Tanaman ini memiliki berbagai macam manfaat, baik berupa manfaat ekologi maupun manfaat ekonomi. Masyarakat Barru menamakan tanaman ini dengan sebutan Inru yang sejak dahulu telah dikenal dan dimanfaatkan, banyak tumbuh di dalam dan di sekitar kawasan hutan. Aren merupakan tanaman konservasi yang diyakini merupakan penyimpan air karena dengan adanya tanaman ini sumber air di sekitar mereka terjaga, disamping sebagai penahan tanah sehingga tidak menyebabkan longsor saat turun hujan.
Tanaman ini mudah beradaptasi dan dapat tumbuh dimana saja, namun pertumbuhannya akan optimal jika ditanam di kawasan perbukitan, lereng atau tebing sungai dengan tingkat kelembaban tinggi. Dalam kehidupan sehari-hari, manfaat ekonomi yang telah dirasakan oleh masyarakat mulai dari daun hingga batangnya yaitu :
1.  Daun tanaman aren dimanfaatkan untuk membuat atap yang digunakan pada rumah, kandang ternak maupun sebagai naungan        pada persemaian tanaman.
2.  Lidi dari daun aren dimanfaatkan masyarakat untuk pembuatan anyaman piring lidi yang saat ini banyak digunakan pada warung     maupun restoran sebagai pengganti piring yang umumnya digunakan dengan memberikan lapisan kertas sebagai wadah makanan    sehingga memudahkan untuk tidak perlu lagi mencuci piring.Â
   Sapu lidi dibuat dari lidi untuk menyapu halaman maupun untuk membersihkan tempat tidur.Â
   Lidi dari ijuk aren biasa juga digunakan anak-anak sebagai penunjuk bacaan Al-Qur'an.
3.  Ijuk dihasilkan tanaman Aren pada umur 4 atau 5 tahun sebelum tongkol-tongkol bunganya tumbuh sebanyak 20-50 lembaran        ijuk tergantung besar dan umur pohon. Â