Mohon tunggu...
ERNI SETIANINGRUM
ERNI SETIANINGRUM Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Saya Erni Setianingrum saat ini mempunyai tugas di SMPN 198 Jakarta. Mempunyai hobi membaca dan menulis. Senang membagikan pengalaman dan pengetahuan dengan orang lain. Selain itu traveling juga merupakan hobinya yang lain.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Gawai atau Senter

4 November 2023   11:20 Diperbarui: 4 November 2023   15:22 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lama Mukidi menelpon, tetapi tidak diangkat juga.  Sementara temannya juga mau bersiap-siap untuk naik ke atas, menyambut mentari terbit.  Mau tidak mau Mukidi juga mempersiapkan perlengkapan untuk naik ke Bukit Sikunir. Hawa sangat dingin, maka harus memakai jaket .   Sepanjang perjalanan Mukidi mengingat-ingat saat meninggalkan rumah.  Dia baru ingat jika gawainya sedang di cash.  Di sebelah gawai ada senter.  Brarti Mukidi salah mengambil, bukan gawai yang diambil tetapi senter.

Mukidi kembali meminjam gawai temannya untuk menghubungi nomornya sendiri.  Ternyata yang mengangkat Ibunya.  Mukidi lega mendengarnya, gawainya aman.  Tetapi Mukidi malu karena sifat ceroboh dan pelupanya tidak hilang-hilang.  Bukan gawai yang diambil melainkan senter.   

"Jangan sedih Bro, senter juga bisa berguna," kata Jono teman satu divisi 

"Ayo senyum, jalan gelap bisa terang karena senter," kata Alex temannya yang lain. 

"Hahahahahahhahahhahahahhah Mukidi Mukidi," ledek Irma gebetan Mukidi

Tidak bisa dibayangkan raut wajah Mukidi.  Malu mendengar  teman-temannya mentertawakan.  Tetapi mau bilang apa, memang begitu kenyataannya.  Akhirnya selama 3 hari itu Mukidi membawa senternya kemana-mana sebagai tanda gara-gara kelupaan, tidak bisa mendokumentasikan sendiri wisatanya ke Dieng dengan leluasa.  Untung di sana ada tukang foto,jadi Mukidi menyewa jasa tukang foto. Meskipun harus membayar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun