Cara mengajar di Kanisius dapat diibaratkan seperti proses menempa baja menjadi pedang yang kuat. Setiap kegiatan, tantangan, dan hiruk-pikuk yang dihadapi Kanisian adalah seperti palu dan api yang membentuk baja mentah menjadi pedang berkualitas. Tanpa proses ini, baja hanya akan tetap rapuh dan tidak berguna.
Demikian pula, kedisiplinan di Kanisius adalah proses yang mengajarkan siswa untuk bertanggung jawab, mengelola waktu, dan berkomitmen pada setiap tugas. Melalui tekanan dan tempaan ini, Kanisian bukan hanya menjadi cerdas, tetapi juga tahan banting, fokus, dan siap menghadapi kerasnya realitas hidup di masa depan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!