Seorang profesor tertangkap dalam kasus ‘suap’ terkait jalur mandiri Universitas Lampung (Unila). Miliaran rupiah terkumpul dan mengakibatkan kerugian bagi banyak siswa. Korupsi ini merupakan salah satu dari puluhan kasus yang terjadi di seluruh Indonesia, menyebabkan kerugian bagi banyak siswa dan menghambat perkembangan pendidikan di Indonesia (22/8/2022).
Kasus yang melibatkan Profesor Karomani, yang menyalahgunakan posisinya untuk keuntungan pribadi, merupakan perilaku yang merugikan dunia pendidikan Indonesia. Sayangnya, kasus korupsi yang melibatkan profesor tidak jarang ditemukan di seluruh Indonesia dan berdampak negatif bagi banyak orang.Â
Tindakan ini tidak hanya merugikan dunia pendidikan, tetapi juga berdampak negatif pada perkembangan dan kepercayaan masyarakat terhadap universitas tersebut.
Profesor Karomani mengambil uang dari jalur mandiri Universitas Lampung (Unila) sebagai bentuk ‘suap’ untuk memastikan siswa-siswa tertentu diterima. Sebanyak 5 miliar rupiah dikumpulkan melalui jalur mandiri Unila di berbagai fakultas dan program studi. Dari Fakultas Kedokteran Unila sendiri, calon mahasiswa baru membayar sekitar 250 juta rupiah melalui jalur mandiri.Â
Karena jalur mandiri lebih tertutup dan tidak melibatkan pihak lain selain calon siswa dan universitas, tersedia celah-celah ‘transaksional’ yang memungkinkan siswa tertentu diterima
Penangkapan Profesor Karomani bersama pejabat kampus terjadi di Lampung dan Bandung. KPK menemukan bukti uang sebanyak 2 miliar rupiah yang berasal dari ‘suap’ jalur mandiri Unila. Masalah ini berdampak negatif karena mahasiswa yang merasa ‘tercurangi’ tidak dapat melaporkan kasus ini kepada universitas karena risiko diusir.Â
Sementara itu, dana dari jalur mandiri seharusnya digunakan untuk pembangunan fasilitas dan sebagai bentuk subsidi silang bagi siswa yang kurang mampu membayar biaya kuliah di Unila.
Seperti kelompok hyena yang sedang melahap mangsa, aksi Profesor Karomani ini menunjukkan sifat rakus yang dimiliki profesor. Karena aksi mereka, dunia pendidikan sangat terhambat dan banyak pelajar muda tercurangi dalam mendapatkan akses pendidikan merata. Aksi profesor tesebut juga menurunkan akreditasi Unila dan membuat masyarakat kurang percaya akan kualitas pendidikan Indonesia.
Sumber:
(1) https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-62575407
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H