Mohon tunggu...
Ernestus Revan YA
Ernestus Revan YA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Siswa Kelas 10 - SMA Kanisius Jakarta

Seseorang yang ingin dapat diandalkan

Selanjutnya

Tutup

Humor

Sebuah Tanggapan Presiden ke-4, GusDur

12 Mei 2023   19:18 Diperbarui: 12 Mei 2023   19:22 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

"Wah... kita sedang berada di atas Tanah Abang!!!"teriak Gus Dur.

"Lho kok bisa tahu sih?" tanya Clinton dan Chirac heran karena tahu Gus Dur itu kan nggak bisa melihat.

"ini jam tangan saya hilang...," jawab Gus Dur kalem.

Melihat teks anekdot di atas, bisa disimpulkan bahwa Gus Dur mengkritik salah satu daerah Jakarta (Tanah Abang) yang aktif akan kasus pencurian. Mengambil perbandingan daerah-daerah di negara luar yang lebih maju dibandingkan Tanah Abang yaitu daerah Menara Eiffel dan Liberty sambil berbincang dengan Presiden AS, Clinton dan Presiden Perancis, Chirac, tindakan tersebut menurut saya cukup menarik karena ada perbandingan akan kondisi Jakarta yang masih ada banyak kasus kejahatan. Beliau juga berani membawa masalah tersebut ke publik dan bahkan memberikan kritikan. Karena itu, tidak heran mengapa teknik ini membawa banyak resiko bagi Gus Dur. Kendati demikian, teknik humor juga membawa banyak dampak positif dan harus lebih sering diimplementasikan karena hidup tanpa tawa itu membosankan.

Menurut saya, kebiasaan Gus Dur memimpin dengan komedi tidak ada salahnya dan bahkan cukup menguntungkan. Beliau berani mengkritik banyak sektor dari pemerintahan Indonesia yang korup dan aksi tersebut harus diakui sebagai aksi yang berani. Beliau juga pandai menggunakan teks anekdot sambil menyampaikan pendapatnya secara bebas mengenai berbagai macam masalah ataupun tokoh yang berdampak buruk bagi bangsa seperti ketika berbincang dengan Presiden Perancis mengenai Tanah Abang yang selalu menghilangkan jam milik Gus Dur. Melalui teks anekdot tersebut, Gus Dur mengingatkan rakyat akan kondisi Tanah Abang yang rawan kejahatan, serta mendorong rakyat untuk menjadi lebih baik dengan menjadikan wilayah Menara Eiffel dan Liberty sebagai perbandingan.

Teknik kepemimpinan dengan humor tersebut menurut saya bagaikan pedang dua sisi. Di satu sisi, Gus Dur dapat menyampaikan pendapatnya melalui cara yang mudah dimengerti publik dan dengan cara yang jarang ditemukan terutama sebagai Presiden. Di sisi lainnya, pemimpin yang banyak bercanda seringkali dianggap sebagai "lemah" dalam sudut pandang beberapa orang sehingga muncul banyak musuh bagi Gus Dur. Walaupun demikian, kata-kata dan kritikan Gus Dur tetap relevan sampai saat ini dimana kasus kekerasan, terutama kekerasan seksual dan antar agama masih sering terjadi. Salah satu kasus tersebut ada di daerah DKI Jakarta dimana Kabupaten Tangerang mencatat puluhan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak pada tahun 2023 per bulan Maret. Kasus di atas merupakan salah satu contoh sikap buruk yang timbul di Nusantara, mirip seperti yang terjadi di Tanah Abang. 

Sikap pandai, jujur, karismatik dan extrovert yang dimiliki Gus Dur merupakan salah satu karakteristik yang menjadikan beliau sangat signifikan di mata saya. Jarang sekali kita melihat Presiden di negara manapun yang bercanda dan bahkan menyindir pemerintahannya sendiri dalam candaan tersebut. Terkadang saya menghadapi banyak masalah dalam hidup, dan salah satu cara terbaik untuk menghadapi masalah tersebut adalah dengan membuat candaan. Gus Dur sudah melakukan hal tersebut. Beliau berani menyampaikan kritik mendalam melalui caranya sendiri, yaitu Teks Anekdot, dan hal tersebut sudah baik di mata saya. (TCY/33)

https://jakarta.tribunnews.com/2023/03/21/baru-triwulan-pertama-2023-tercatat-puluhan-kasus-kekerasan-terhadap-perempuan-dan-anak

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-teks-anekdot/

https://www.merdeka.com/peristiwa/humor-gus-dur-3-presiden-naik-pesawat.html (Sumber teks anekdot)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun