Dewasa ini kita dihadapkan pada masalah bencana alam dan kerusakan lingkungan. Ternyata keduanya merupakan proses  sebab dan akibat.Â
Lingkungan yang tidak terjaga menyebakan terjadinya bencana alam sepert banjir, longsor,dan lain-lain.Â
Pada dasarnya lingkungan yang kita hadapi sekarang tidak terlepas dari campur tangan manusia.Â
Manusia adalah makhluk  yang mempunyai tingkat intelegensi yang lebih tinggi dibandingkan tumbuhan dan hewan.Â
Manusia bisa merusak lingkungan dan juga bisa menjaga lingkungan dengan baik. Semua itu tidak terlepas dari pengetahuan yang dimiliki oleh yang bersangkutan tentang menjaga alam.Â
Bagi mereka yang mencintai alam akan senantiasa menjaganya dan  mereka akan mencintai alam  memanfaatkannya dengan baik.Â
Bagi mereka alam adalah sahabat yang perlu di jaga dan dilestarikan kaena mereka menganggap alam adalah benda yang memang harus dijaga .
Tetapi bagi sebagian yang tidak peduli dengan alam mereka dengan seenaknya menggunakan benda-benda di alam tanpa batasan dan tidak memikirkan generasi selanjutnya yang juga memerlukan.Â
 Jika berhadapan dengan lingkungan kita perlu memahami adaptasi yang baik dengan alam.Â
Kegiatan di rumah tangga tidak terlepas dari adanya sisa ataupun buangan makanan ataupun sayuran maupun buah-buahan.
jika kita menggunakan sisa dengan baik maka kondisi lingkungan akan terjaga Seharusnya dari awal bisa dipahami bahwa sampah ada yang bisa diolah dan ada yang bisa didaur ulang s
Manusia yang menyadari akan perbedaan sampah maka dari awal sudah melakukan pemilahan sampah yang terdiri atas tiga bagian yaitu sampah organik, anorganik dan residu. i
Ketiga jenis sampah ini perlu dipilah-pilah agar tidak menimbulkan tumpukan sampah Seandainya setiap rumah sudah bisa mengolah sampah dengan baik maka TPA tidak akan diperlukan lagi.Â
Pemilahan sampah di rumah tangga dapat dilakukan dengan cara membuat kompos dari sampah organik tersebut.Â
POC  atau pupuk organik cair  adalah salah satu hasil dari pembuatan kompos menggunakan sampah rumah tangga.
Sampah rumah tangga juga bisa dimasukkan ke dalam lubang biopori.Â
Hal yang dapat dimanfaatkan dari biopori ini adalah bisa menyerap banjir atau air tergenang dan sekaligus juga menyuburkan tanaman
Isi dari  lubang biopori dapat dilakukan dengan bermacam cara diantaranya bisa menggunakan sampah coklat dan sampah hijauÂ
Sampah coklat terdiri dari daun yang kering ranting-ranting pohon . Sampah hijau adalah sampah yang masih segar dari daun-daun, rumput dan sisa sayuran.Â
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengolah sampah tersebut yang sederhananya bisa menggunakan pot plastik yang diberi lubang lebih banyak.Â
Caranya adalah sebagai berikutÂ
Pertama dengan membuat kompos
 sediakan pot yang sudah dilubangi di bawahnya diisi tanah setebal 5 cm setelah itu dimasukkan sisa makanan dapur seperti sayuran bisa makanan yang tidak mengandung minyak .
Setelah itu ditutup lagi dengan tanah dan lapisan di atasnya diisi lagi dengan sisa makanan begitu seterusnya sampai pot tersebut penuh. Terakhir pot ditutup rapat dan pada bagian bawahnya disediakan wadah untuk menampung cairan dari sisa makanan tadi.Â
Cairan ini bisa diambil secara berkala Dan ini menjadi POC yang sangat bermanfaat. POC dapat digunakan dengan mencampurkan nya dengan air dengan perbandingan 1: 5.
Kandungan hara pada POC sangat tinggi.Â
Cara kedua adalah menumpuk dan  memasukkan daun-daun kering ke dalam bekas tertutup dibiarkan beberapa bulan dan ini akan menjadi kompos yang sangat baik untuk tanaman.Â
Cara ketiga adalah menggunakan biopori biopori adalah sejenis pipa atau bambu yang dilubangi yang ditanam ke dalam tanah panjangnya bisa 50 cm atau lebih dan bagian atasnya ditutup dengan tutup yang ada lubangnyaÂ
Biopori ini bisa diisi dengan sampah dapur sampah makanan dan dibiarkan di dalam pipa tersebut. Sisa makanan akan diolah oleh bakteri baik yang sangat berguna bagi akar tanamanÂ
biopori sangat baik karena akar tanaman langsung menyerap nutrisi yang ada di dalam biopori sehingga tanaman menjadi subur
Selamat mencoba.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI