Seragam PGRI telah menyatukan guru di seluruh Nusantara. Seragam ini juga tidak membedakan antara ASN dengan honorer atau antara yang tua dan yang muda serta yang berada di kota maupun di desa.
Peringatan PGRI yang ke 77 dirayakan secara terpadu di Kabupaten Lima Puluh Kota yang bertempat di GOR Singa Harau. Lokasi ini lebih kurang 10 km dari Kota Payakumbuh.
Pada panggung kehormatan disediakan untuk Kepala Sekolah,pejabat eselon dan kelompok paduan suara.
Tidak sempat berfoto dengan bapak Kepala Sekolah karena kesibukan beliau,ada ibu bisa sebagai pengobat hati.
Upacara  Peringatan PGRI di Kabupaten Lima Puluh Kota dilaksanakan dengan dengan Pembina Upacara,Bapak Herman Azmar.
Dalam pidatonya beliau menyampaikan apresiasi kepada guru-guru yang telah berperan penting memajukan pendidikan khususnya di Kabupaten ini. Juga diberikan penghargaan kepada para guru  penulis.
Upacara diakhiri dengan iringan lagu PGRI dan beberapa lagu Nasional oleh kelompok Paduan suara.Â
Apresiasi kepada guru disampaikan kepada penulis berpotensi yang banyak melahirkan karya baik di media cetak daerah maupun Nasional.
Tokoh penulis dan wartawan senior,Bapak Adri Sandra juga menyampaikan puisi dalam acara ini. Beliau telah melahirkan banyak tulisan dimedia cetak dan sudah menerbitkan puluhan buku baik buku solo maupun buku antologi.
Penyerahan trophi juga dilaksanakan untuk sejumlah perlombaan yang telah dilaksanakan dalam memeriahkan hari Guru . Mulai dari lomba cipta puisi,baca puisi maupun even olahraga dari  bermacam cabang.
Setelah acara resmi berakhir, banyak diantara teman-teman yang mengabadikan kenangan dengan teman yang sudah sekian lama berpisah. Saling berfoto maupun tukar nomor telepon.
Sempat juga berselfie teman sekolah satu kamar dulu dan sekarang sudah menjadi Kepala Sekolah.
Dan banyak lagi teman seangkatan yang tidak sempat berjumpa dan lepas kangen.
Maklum saja pada zaman sekolah dulu belum mengenal alat komunikasi seperti sekarang.
Jadi tidak heran jika acara PGRI dapat juga sebagai ajang silaturrahmi dan reunian.
Mengambil foto bersama teman satu sekolah juga kita jadikan kenangan yang hanya terjadi setahun sekali ini.
Penulis juga sempat mengabadikan kenangan dengan alumni SPG yang telah sekian puluh tahun berpisah. Dan tidak jarang sekarang juga sudah tersedia wadah WA group alumni sebagasi sarana komunikasi.
Juga dengan teman-teman sewaktu masih honorer dulunya.
Ternyata seragam PGRI sebagai ikatan batin yang mendalam sesama teman guru khususnya di kabupaten. Dan seragam ini juga menyatukan secara Nasional bagi penulis PGRI seluruh Nusantara.Â
Terima kasih penulis sampaikan kepada Dok Jay sebagai pendiri kelas menulis PGRI yang telah menyebarkan virus literasi kepada penulis pemula seperti penulis ini.
WassalamÂ
Salam literasi
Payakumbuh,27 November 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H