Mohon tunggu...
Ernes
Ernes Mohon Tunggu... Guru - Seorang pendidik

Menulis adalah pekerjaan mulia Jadilah pemulung kebaikan Tebarkan kebaikan kapan saja dan dimana saja Blog Science

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Bam

22 November 2022   23:43 Diperbarui: 23 November 2022   00:03 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Negara Indonesia adalah negara yang kaya dengan beragam bahasa dan beribu suku bangsa. Setiap suku memilki karakteristik yang berbeda yang akan memperkaya keberagaman dalam semboyan   Bhinneka Tunggal Ika.

Agar keberagaman tetap tetjaga,perlu diberikan pembinaan kebudayaan dari sumber yang memahami  kebudayaan tersebut.

Sekolah sebagai salah satu sarana pendidikan sangat perlu memberikan pembelajaran tentang  budaya kepada siswanya. Siswa atau generasi muda perlu memupuk kearifan lokal daerahnya masing-masing.

Hal ini dilakukan agar budaya lokal tetap lestari tidak terguris oleh budaya asing.

Dokpri
Dokpri

Untuk mejaga kearifan lokal tetap terjaga baru- baru ini sekolah kami mengadakan pembekalan bagi siswa tentang adat pusako Minang kabau

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini dengan Narasumber Bapak Yulfian Azrial,ahli adat Minangkabau.

Dokpri
Dokpri

Dalam kegiatan ini narasumber menjelaskan asal usul budaya minang,adat istiadat dalam tambo alam Minangkabau dan asau usul ranah minang

Dibahas juga tentang  Adat basandi Syarak,syarak basandi kitabullah (adat berpedoman pada aturan, aturan berdasarkan Alquran).

Dijelaskan jugaasal usul adat Koto Piliang dan Bodi Chaniago

Dokpri
Dokpri

Itulah materi yang disamapaikan naradumber pada hari pertama.

Penulis akhiri dengan srbuah pantun Minang

Dari mano titik palito 

Dari telong nan batali

Dari mano asa niniak moyang kito

Dari puncak gunuang Merapi.

Payakumbuh,22 November 2022

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun