Mohon tunggu...
Ernes
Ernes Mohon Tunggu... Guru - Seorang pendidik

Menulis adalah pekerjaan mulia Jadilah pemulung kebaikan Tebarkan kebaikan kapan saja dan dimana saja Blog Science

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Istana Basa Pagaruyung Memiliki Sejarah yang Panjang (2)

4 November 2022   22:19 Diperbarui: 4 November 2022   22:49 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejarah Istana  Basa

Nama Istana Basa atau Rumah Gadang (rumah besar) menjadi ikon Sumatera Barat  yang pada suatu masa dulu memiliki kerajaan yang besar. Sebagai sebuah pusat kerajaan pada masa lalu dan tempat tinggal raja-raja Minangkabau pada dua agama,Budha dan Islam.

Beberapa sumber sejarah mengatakan kerajaan ini berdiri pada tahun 1347 dengan raja pertamanya Adityawarman,tapi masih dalam penelitian para ahli tentang kebenarannya.

Resky dan Vanessa - 2020 dalam Jurnalnya,  " Makna Spiritual di Balik Bangunan Rumah Gadang Istana Basa Pagaruyung" menyebutkan, pemerintahan Adityawarman di Pagaruyung mengacu pada pola pemerintahan  Majapahit. Peralihan agama diperkirakan terjadi pada tahun 1407 karena salah seorang rajanya telah menggunakan nama Sultan Alif.

Bangunan Istana

Istana Pagaruyung dibangun dengan memiki tiga lantai,lantai pertama untuk menjalankan pemerintahan dan tempat singgasana raja,lantai kedua sebagai tempat tinggal raja dan keluarga,lantai ketiga tempat semedi serta sebagai lokasi untuk memantau saat terjadi perang dan tempat menyimpan benda-benda kerajaan.

Bangunan Istana terdiri dari 72 tiang ,11 gonjong atap,memiliki ukiran falsafah alam dan budaya Minangkabau. Istana Basa Pagaruyung adalah Rumah Gadang Koto Piliang yang menganut ajaran aristokrat karena memiliki anjungan(lantai yang ditinggikan diujung kiri kanan bangunan). 

Dok. trans7
Dok. trans7

Koto Piliang merupakan salah satu nama suku di Minangkabau yang membedakan manusia berdasarkan statusnya. Tempat duduk yang lebih tinggi untuk raja dan keluarga yang lebih rendah untuk rakyat.

Di kiri dan kanan Istana terdapat lumbung yang dahulunya digunakan untuk menyimpan padi setelah dipanen.

Dok. trans 7
Dok. trans 7

Semua tiang dibangun condong kecuali satu tiang yang berada di tengah bagunan.

Bentuk atap Istana bergonjong seperti tanduk kerbau dengan bilangan ganjil. Anak tangga sebanyak 11 buah juga bilangan ganjil. Hal ini menganut falasafah bahwa masyarakat Minangkabau menyukai bilangan ganjil yang melambangkan keEsaan Tuhan.

Pada bagian belakang juga terdapat teras  dan anak tangga yang berhubungan langsung dengan dapur.  Area dapur  digunakan untuk memasak dan menyimpan alat dapur.

Dok. Trans 7
Dok. Trans 7

Ajaran Islam menjadi dasar dalam kehidupan masyarakat Minangkabau sehingga melahirkan prinsip "adat basandi syarak,syarak basandi kitabullah". Artinya adat berpedoman pada aturan,aturan berpedoman pada Al Qur'an.

Lokasi Istana

Lokasi Istana sebelumnya terletak lebih keselatan atau tepatnya di bukit batu patah yang terbakar tahun 1966. Istana Basa merupakan replika dari istana di batu patah. Pada tahun 2007 istana ini juga mengalami kebakaran karena bagian atapnya  disambar petir. 

Istana  Basa selesai dibangun pada tahun 2013 dan diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudoyono

Lokasi Istana yang sekarang berjarak 5 km dari kota Batusangkar. Beberapa tahun sebelumnya Istana Basa menjadi satu-satunya bangunan di Pagaruyung ini.Tapi sekarang pusat pemerintahan sudah dipindahkan ke area ini terbukti Kantor Bupati Tanah Datar dan beberapa kantor dinas lainnya sudah dibangun di Pagaruyung.

Fasilitas wisata Istana

Jika sudah sampai di Istana Basa Pagaruyung  kita di sambut oleh maskot uda uni Ranah Minang yang ramah. Sebelumnya kita bisa membayar tiket masuk seharga 15.000 perorang.

Pengunjung juga bisa memakai pakaian adat Minangkabau yang telah disediakan dengan membayar 35.000 per pakaian.

Dok. trans7
Dok. trans7

Dihalamannya yang luas juga tersedia wisata berkuda.

Sekarang juga tersedia kendaraan yang membawa pengunjung berkeliling istana sampai ke area Pincuran Tujuh(tepian mandi putri raja) dan area perkemahan yang berhadapan langsung dengan bukit di belakangnya. Terdapat ratusan anak tangga menuju pondok yang berda di pinggang bukit.

Tidak jauh dari istana juga berdiri megah sebuah mesjid yang selalu ramai dengan anak-anak yang belajar mengaji.

Konon kabarnya mesjid ini didirikan oleh seorang dermawan.Semoga dilimpahkan pahala oleh yang Maha Kuasa.

 Semoga bermanfaat dan kita selalu bisa menjaga peninggalan sejarah.

Payakumbuh,4 Oktober 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun