Siaran Pers
The 4th IWS Indonesia
International Watercolor Exhibition 2022:
"Wonderful Indonesia"
Sesudah mengalami penundaan karena pandemi Covid-19, International Watercolor Society (IWS) Indonesia akhirnya kembali menyelenggarakan pameran seni lukis cat air antarbangsa, The 4th International Watercolor Exhibition 2022 dengan tajuk "Wonderful Indonesia". Pameran ini berlangsung pada 24 November -- 20 Desember 2022 di Gedung B dan D Galeri Nasional Indonesia. Total karya yang ditampilkan dalam pameran ini adalah 176 karya dari 176 peserta yang berasal dari 31 negara.
Seluruh karya yang ditampilkan adalah hasil seleksi dari International Watercolor Competition 2022 yang diselenggarakan pada 1 Juni - 11 September 2022, yang berhasil menjaring 250 karya dari peserta di dalam dan luar negeri. Perhelatan International Watercolor Exhibition pertama kali diselenggarakan oleh IWS Indonesia pada 2015 lalu. Kemudian unsur kompetisi disertakan pada gelaran yang ke-3 di tahun 2019.
Kepala Galeri Nasional Indonesia, Pustanto, mengungkapkan apresiasinya pada penyelenggaraan The 4th International Watercolor Exhibition oleh IWS Indonesia ini. "Jika ada satu hal yang sangat dibutuhkan untuk mengembangkan dunia seni rupa Indonesia, itu adalah rasa guyub dalam mencapai satu visi dan hal tersebut ditunjukkan oleh IWS Indonesia dengan terselenggaranya rangkaian kompetisi dan pameran ini," ungkap Pustanto. Ia juga berharap kompetisi dan pameran yang digelar IWS Indonesia bisa terus terselenggara secara konsisten bahkan berkembang lebih besar dan menjangkau lebih banyak khalayak.
Menurut kurator pameran Efix Mulyadi tema "Wonderful Indonesia" berhasil membuat para peserta menonjolkan identitasnya masing-masing dengan mengungkapkan pesona Indonesia lewat karakter yang berbeda-beda. "Sejumlah karya memang mengangkat obyek-obyek yang khas seperti pura, wayang, hewan endemik, dan Borobudur, namun jika kita melihat lebih seksama akan muncul pengungkapan yang berbeda-beda sehingga membuat keseluruhan karya terpilih sangatlah 'kaya'," kata Efix.
Keistimewaan lain dalam agenda kali ini adalah dibukanya kategori khusus anak-anak, yang hanya diikuti oleh peserta dari Indonesia. Langkah ini merupakan upaya untuk memasyarakatkan seni lukis cat air kepada publik yang lebih luas. Keterlibatan anak-anak yang didorong berkompetisi sejak dini niscaya akan menumbuhkan generasi baru pelukis cat air yang lebih tangguh. Di samping itu diharapkan terus menerus menyemai bakat baru seni rupa yang diharapkan terus tumbuh di Indonesia.
Para Pemenang
Ada dua kategori dalam kompetisi ini yakni Figurative dan Non-figurative. Dari dua kategori tersebut masing-masing terpilihlah 3 pemenang yang berhak mendapatkan hadiah sebesar US$650, US$500, dan US$350. Berikut adalah nama-nama pemenang dari setiap kategori.
Kategori Figurative:
1.Pemenang pertama: "Abundant Blessings" karya Danni Liu dari Australia.
2.Pemenang kedua: "Mastery" karya Luan Quach dari Kanada.
3.Pemenang ketiga: "Memories of Bali" karya Lew Min Seong dari Malaysia.
Kategori Non-figurative:
1.Pemenang pertama: "Techno Moon in Bali" karya Buds Convocar dari Filipina.
2.Pemenang kedua: "Tracing of the Landscape" karya Pavel Janouskovec dari Republik Ceko.
3.Pemenang ketiga: "Renewed Normal" Nijazi Llonqari dari USA.
Selain keenam pemenang, terpilih masing-masing lima lukisan favorit dari Indonesia dan peserta asing, yang mendapat penghargaan juri. Ke-10 karya ini mendapat penghargaan senilai US$100.
Lima lukisan favorit juri dari pelukis asing adalah: "Unshakeable Eternity" (Anastasia Volkova/ Bulgaria); "Inspirational Bali" (Alan Ramachandran/ Australia); "Wayang II" (Joe Cho/ Kanada); "Island Escape" (Foti Kllogjeri/ Greece); dan "Batak House"(Anna Liisa Ekku Astrand/ Swedia).
Sementara lima lukisan dari peserta Indonesia favorit juri adalah: "The Batik Maestro" (Yukiko PH); "Cendrawasih the Bird of Paradise" (Vera Eve Lim); "Morning in Ubud" (Tinna Widianti); "Spirit of Adiluhung" (William Robert); dan "Merasuk Topeng Panji" (Widyanto Gunawan).
Kategori khusus anak-anak juga menyediakan hadiah untuk tiga terbaik. Terbaik pertama "Hanoman Kobong" (Alyssa Kusnoto) memperoleh US$400. Terbaik kedua "Mighty Rinjani Mountain" (Martina Margaret Mardjuki) memperoleh US$300. Terbaik ketiga "Trade in Traditional Market" (Safira Chaerunisa) menyabet US$200.
Sekilas tentang IWS dan International Watercolor Competition & Exhibition
International Watercolor Society (IWS) Globe yang bekerja pada tingkat dunia berdiri pada tahun 2012. International Watercolor Society Indonesia didirikan oleh Agus Budiyanto pada 2014. Hingga tahun lalu jumlah anggota IWS mencapai 91 perupa cat air nasional, dan akan menerima anggota baru setiap tahunnya melalui seleksi. Satu tahun setelah didirikan, pada 2015, IWS Indonesia menyelenggarakan pameran pertamanya, yang langsung bersifat internasional. Unsur kompetisi ditambahkan pada penyelenggaraan yang ketiga di tahun 2019.
IWS Indonesia bertujuan membentuk asosiasi yang bisa mempromosikan dan mendorong pertumbuhan seni lukis cat air di Indonesia, mewakili Indonesia dalam seni lukis cat air internasional, serta menjalin persahabatan dengan seniman cat air di seluruh dunia.
*****
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H